Perkuat Solidaritas dan Kebersamaan di Momen Peringatan Sumpah Pemuda
Segenap pemuda di Jatim diajak memperkuat solidaritas dan kebersamaan sebagai modal untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Penguatan perihal tersebut dinilai penting untuk menghadapi tantangan sikap individualisme.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Segenap kaum muda di Jawa Timur diajak memperkuat solidaritas dan kebersamaan sebagai modal untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Penguatan perihal tersebut dinilai penting untuk menghadapi tantangan sikap individualisme yang berkembang di era teknologi digital.
Ajakan itu disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-93 di Alun-alun Kabupaten Tuban, Kamis (28/10/2021). Dengan tema ”Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, momen peringatan sumpah pemuda diharapkan menegaskan kembali komitmen yang sudah dibangun dan diikrarkan pada 1928 silam.
”Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran besar tentang solidaritas. Tumbuh masyarakat empatik dengan berbagai inisiatif saling membantu antarsesama. Dalam gerakan itu, banyak anak muda turut berpartisipasi untuk saling membantu,” ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan penguatan solidaritas dan kebersamaan penting untuk mengatasi tantangan di era digital yang mendorong masyarakat terutama generasi muda cenderung bersikap individualis. Hampir semua bidang kehidupan kini bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Anak muda yang tumbuh bersama dan memiliki penguasaan TIK, diyakini lebih mampu beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru. Mereka juga diharapkan mampu menghasilkan karya, dan inovasi yang bermanfaat.
Tantangannya, lanjut mantan Mensos ini, justru ada pada sifat individualis sebagai konsekuensi logis dari perkembangan TIK yang membawa nilai-nilai baru bagi generasi muda. Nilai baru ini tidak semua baik untuk bangsa Indonesia. Individualisme melunturkan solidaritas, menghilangkan sikap empati, dan kebersamaan yang dibangun oleh para nenek moyang.
Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran besar tentang solidaritas. Dalam gerakan itu, banyak anak muda turut berpartisipasi untuk saling membantu. —Khofifah
”Dalam berbagai momen perjalanan bangsa Indonesia, anak muda selalu menjadi penggerak kebangkitan dan kemajuan. Oleh karena itulah ketika anak muda saling bergandengan tangan, berkolaborasi, dan berinovasi, bangsa Indonesia akan bertumbuh dan mampu bangkit melewati masa sulit ini,” ujarnya.
Menurut Ketua Umum Muslimat ini, Sumpah Pemuda merupakan peristiwa besar yang meleburkan segenap ego dan kepentingan dalam ikatan persaudaraan. Terkait hal itu, Presiden Jokowi pernah mengutip nasihat Sunan Kalijogo, yakni Suro Diro Joyodiningrat Lebur Dening Pangestuti yang artinya segenap kebesaran diri lebur di hadapan kasih sayang.
Runtuhnya ego dan lahirnya solidaritas juga tecermin dari ikrar ”Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Dalam hal ini, kebesaran jiwa kalangan pemuda dari suku Jawa diuji. Meski mereka merupakan kelompok mayoritas, tidak memaksakan bahasa Jawa sebagai bahasa nasional Indonesia.
Khofifah mengatakan sumpah pemuda telah menyatukan kehendak bersama, meluruhkan ego kedaerahan, ego intelektualitas, serta status sosial. Kepada generasi muda, dia berpesan agar terus membangun kemandirian, karakter, dan menguasai teknologi digital, serta terus berusaha atau pantang menyerah,
Tuban dipilih menjadi pusat peringatan karena merupakan kota kelahiran Soegondo Djojopoespito, pemimpin sidang pada Kongres Pemuda II yang berlangsung 27-28 Oktober 1928. Untuk menghargai jasanya, Khofifah meminta agar Soegondo yang meninggal di Yogyakarta ini diusulkan sebagai pahlawan nasional oleh Pemkab Tuban. Selain itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dinilai sebagai sosok yang mewakili wujud pemuda milenial Jatim yang inspiratif dan inovatif.
Dalam kesempatan itu, Khofifah memberikan penghargaan kepada para pemuda Jatim yang berprestasi. Penghargaan Pemuda Utama Jatim 2021 Bidang Pengembangan Penyadaran diberikan kepada Musaiyana dari Kabupaten Sampang, Bidang Pengembangan Kecakapan diberikan kepada Cynthia Cecilia dari Kota Surabaya, dan Bidang Pemberdayaan Ekonomi diberikan kepada Muhammad Nabil dari Lumajang.
Penghargaan
Selain itu penghargaan Bidang Hobi dan Prestasi sekaligus Juara Umum Bidang Tematik diberikan kepada Ahadin Syarifudin dari Kabupaten Sidoarjo. Penghargaan kategori khusus diberikan kepada Siti Nur Seha dari Probolinggo, Muhammad Ali Mahfud dari Trenggalek, dan Rizky Ashar dari Kota Surabaya. Adapun penghargaan Pemuda Inspiratif Jatim 2021 diberikan kepada Adityanta Dani Darmawan dari Malang.
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, Managing Director Utomo PT SoloRUV Anthony Utomo mengajak para pemuda terutama di Jatim untuk membangkitkan semangat sumpah pemuda dengan memberikan sumbangsih yang lebih besar pada pembangunan bangsa. Salah satunya dibidang energi dengan cara membangun energi bersih untuk menjaga keberlangsung lingkungan.
”Sejalan dengan semangat sumpah pemuda, semoga pengembangan energi baru terbarukan mampu menjadi tonggak untuk terbebas dari energi fosil,” ujar Anthony pada acara Solarpreneur Development Center di Universitas Surabaya, Kamis.
Perusahaan yang berkecimpung dibidang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap ini bekerjasama dengan Ubaya menyediakan fasilitas pengembangan keahlian khusus dibidang pemasangan listrik energi surya dan mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi dibidang energi bersih.