Sejumlah Aksi Digelar di Jakarta Bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda
Rekayasa lalu lintas disiapkan di kawasan Silang Monas mengantipasi sejumlah aksi bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aksi memperingati Hari Sumpah Pemuda digelar di Jakarta hari ini, Kamis (28/10/2021). Selain itu, aksi buruh juga berjalan di bawah pengawalan ketat dari kepolisian yang juga menyiapkan kemungkinan rekayasa lalu lintas.
Di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, sejumlah orang memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan membentangkan bendera Merah Putih raksasa berukuran 30 meter x 50 meter. Sekitar 150 orang turun ke jalan selama kurang lebih 20 menit sejak pukul 10.00. Mereka terdiri dari beberapa kelompok, antara lain Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Masyarakat Sepak Bola Indonesia, dan mahasiswa.
”Pada momen Sumpah Pemuda ini, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali bersatu, merajut kembali Merah Putih dari semua masalah yang saat ini sudah mengoyaknya,” kata Kepala Bidang Media Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Marcelius Hakim, di lokasi.
Pesan dari aksi ini adalah meleburkan persoalan politik yang dinilai menjadi hambatan bangsa untuk bersatu. Oleh karena itu, aksi mengundang berbagai elemen masyarakat, khususnya dari kalangan pemuda.
”Para pemuda yang kumpul saat ini adalah cikal bakal pemimpin bangsa saat Indonesia Emas nanti, pada 100 tahun Indonesia merdeka atau kurang lebih 20 tahun dari sekarang. Anak muda yang kumpul akan menjadi generasi emas,” ujarnya.
Sementara itu, ribuan massa dari berbagai elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) berencana menggelar aksi unjuk rasa. Aksi dimulai pukul 11.00 dan bergerak dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat hingga ke Istana Kepresidenan.
”Menurut rencana, seperti itu dari Gebrak 1.000 orang,” kata Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos, yang dalam keterangan tertulisnya menjelaskan aksi bertujuan mengevaluasi dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sebanyak 19.555 personel gabungan pengamanan, dari TNI, Polri, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pun dikerahkan untuk mengawal aksi buruh di Istana. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, penutupan arus lalu lintas di sekitar Kawasan Patung Kuda seperti Jalan Medan Merdeka Selatan masih bersifat situasional.
”Kalau massa membeludak, kemungkinan nanti akan ada penutupan di sekitaran Patung Kuda. Kemudian putaran Harmoni dan di Kedubes Amerika Serikat, tapi lihat situasi ya,” katanya yang dihubungi hari ini.
Sambodo menjelaskan apabila jalan-jalan tersebut ditutup, jalur bus Transjakarta juga akan ditutup sehingga akan dialihkan ke ruas jalan lain.