Muda Mudi Menjadi Motor Penggerak Penanganan Pandemi di Surabaya
Relawan Surabaya Memanggil yang mayoritas muda mudi diakui berperan vital dalam membantu aparatur terpadu menangani dan mengendalikan situasi pandemi Covid-19 sehingga saat ini melandai.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Calon Relawan Surabaya Memanggil pada Sabtu (3/7/2021) sedang menjalani swab sekaligus divaksin sebelum terjun ke lapangan untuk memperkuat Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo.
SURABAYA, KOMPAS — Kaum muda di Surabaya, Jawa Timur, berperan penting dalam penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19. Mereka membentuk sukarelawan untuk membantu Satgas Penanganan Covid-19 hingga akhirnya kasus Covid-19 di kota ini bisa menurun.
Demikian diutarakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021). Dalam masa pandemi yang sementara melandai ini, Sumpah Pemuda diperingati dengan upacara dan atau acara lainnya dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan.
Surabaya memiliki Relawan Surabaya Memanggil. Sukarelawan ini berasal dari anggota masyarakat usia anak, remaja, dan dewasa. Dalam pandangan Eri, sukarelawan sangat membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
”Relawan Surabaya Memanggil mayoritas atau 80 persen adalah kaum muda,” ujar Eri. Sukarelawan membantu di segala sektor, misalnya sosialisasi protokol, membagikan masker, cairan pensanitasi, atau alat pelindung diri. Mereka juga dilibatkan dalam pengamanan program 3T (tes, telusur, tangani) dan vaksinasi. Ada juga yang menjadi tenaga kesehatan dan pendamping.
Menurut Eri, sukarelawan amat membantu aparatur terpadu dan masyarakat dalam menangani pandemi yang menyerang sejak Maret 2020. Setahun perjalanan pandemi, dampak terhadap kehidupan sosial di Surabaya begitu nyata. Kasus warga terjangkit dan jumlah kematian menjadi yang tertinggi di Jatim.
Sukarelawan sebagai pengemudi ambulans di Kota Surabaya, yang pada Rabu (14/7/2021) mulai bertugas.
Surabaya sempat kesulitan menurunkan status risiko penularan daerah. Setahun awal, Surabaya menyandang zona merah atau risiko penularan tinggi. Namun, beberapa bulan terakhir, predikat menakutkan itu bisa diatasi. Surabaya saat ini termasuk dalam enam kota di Jatim yang boleh menerapkan kebijakan level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Capaian program 3T dan vaksinasi menjadi yang terdepan.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menambahkan, tanpa peran kaum muda, terutama dalam Relawan Surabaya Memanggil, kemajuan yang dicapai dalam pengendalian pandemi Covid-19 akan sulit diwujudkan.
”Karakter warga Surabaya yang egaliter, tetap mau gotong royong, turut mendukung dan berkontribusi dalam membaiknya situasi dalam masa pandemi ini,” kata Adi.
Relawan Surabaya Memanggil dideklarasikan pada awal Juli 2021 ketika situasi pandemi memburuk terkait serangan varian terutama Delta. Tak sampai dua pekan sejak deklarasi, lebih dari 2.500 orang mendaftarkan diri sebagai jejaring forum dalam koordinasi Pemerintah Kota Surabaya ini.
Sekitar 2.000 sukarelawan itu adalah kaum muda yang berusia di bawah 30 tahun. Eri menyatakan, tanpa dukungan kaum muda, aparatur terpadu dan warga akan kesulitan dalam penanganan pandemi.