Ratusan Rumah di Tegal Rusak Diterjang Puting Beliung
Bencana puting beliung yang terjadi pada Jumat (22/10/2021) petang merusak ratusan rumah warga di Kecamatan Jatinegara, Tegal, Jateng. Warga, hari ini, mulai memperbaiki rumah. Pemerintah meminta warga lebih waspada.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Ratusan rumah di enam desa di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, rusak ringan hingga berat akibat diterjang puting beliung, Jumat (22/10/2021) petang. Pada Sabtu, sejumlah warga berupaya memperbaiki rumah-rumah yang rusak ringan dan sedang dengan bergotong royong.
Pada Jumat sekitar pukul 15.00, gerimis mengguyur Kecamatan Jatinegara dan sekitarnya. Sekitar 15 menit berlalu, angin kencang disertai suara gemuruh tiba-tiba datang dari arah timur ke barat. Angin berwarna hitam itu berputar-putar di permukiman warga selama lebih kurang 10 menit.
”Saat kejadian itu, saya dan keluarga berada di dalam rumah. Genteng-genteng rumah tiba-tiba beterbangan. Waktu mau keluar rumah, kepala saya kejatuhan genteng,” kata Subechi, warga Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Sabtu (23/10/2021).
Luka yang diderita Subechi akibat kejatuhan genteng tidak parah. Anak-anak, istri, dan orangtuanya juga selamat.
Atap rumah Subechi terbang terbawa angin dan beberapa tembok rumahnya retak. Awalnya, Subechi berpikir kejadian itu hanya menimpa rumahnya. Ternyata, rumah-rumah tetangganya juga bernasib sama. Pohon-pohon yang berada di sekitar rumahnya juga bertumbangan.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Cerih, sedikitnya 221 rumah di desa itu rusak. Sebanyak 63 rumah rusak berat, 69 rusak sedang, dan 89 lainnya rusak ringan.
”Dari 18 rukun tetangga (RT) di Desa Cerih, hanya dua RT yang tidak terdampak puting beliung. Rata-rata, rumah yang rusak berat itu tertimpa pohon-pohon besar,” ujar Kepala Desa Cerih Ali Mashar.
Ali menuturkan, warga di wilayahnya Sabtu ini masih berupaya memperbaiki rumah-rumah yang rusak ringan dan sedang dengan cara bergotong royong. Adapun perbaikan rumah-rumah yang rusak berat masih menunggu bantuan dari pihak lain.
Menurut Ali, sebagian warga yang rumahnya rusak parah diminta mengungsi. Namun, dia tidak bisa menyebutkan pasti jumlah warga yang mengungsi. Rata-rata warga mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, Desa Cerih merupakan yang paling parah terdampak puting beliung. Selain Cerih, ada lima desa lain di Kecamatan Jatinegara yang juga terdampak, yaitu Penyalahan, Sumbarang, Argatawang, Kedungwungu, dan Gantungan. Akibat bencana itu, sedikitnya 355 rumah rusak dengan rincian 220 rusak ringan, 72 rusak sedang, dan 63 rusak parah.
”Pemerintah Kabupaten Tegal turut prihatin atas kejadian ini. Saya berharap masyarakat membantu dan mendoakan agar keluarga-keluarga yang tertimpa musibah ini sabar dan kuat,” kata Bupati Tegal Umi Azizah di sela-sela kunjungannya di Desa Cerih.
Umi menuturkan, hingga Sabtu petang, BPBD, dinas sosial, dan Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal masih mendata rumah rusak beserta rinciannya. Data itu akan dijadikan bahan pertimbangan menentukan skala prioritas warga yang paling perlu dibantu.
”Perbaikan terhadap rumah-rumah yang rusak ringan dan sedang akan segera diselesaikan. Rumah rusak berat akan kami bantu untuk diperbaiki. Sementara ini, mereka yang mengungsi di rumah tetangga atau kerabat, kami bantu mencukupi kebutuhan pangannya,” ujarnya.
Umi menginstruksikan para kepala desa, khususnya di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, supaya mengimbau warganya agar lebih waspada. Ia juga meminta agar ada antisipasi, salah satunya menebang ranting-ranting pohon besar yang rawan tumbang.
Pohon tumbang
Hujan deras disertai angin pada Jumat siang hingga petang juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. Selama empat jam, 13 pohon tumbang di kecamatan tersebut. Dalam kejadian itu, tidak ada korban luka ataupun korban jiwa.
”Pohon tumbang mayoritas terjadi di jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Karanganyar dan Lebakbarang. Jalur itu sempat tertutup pada Jumat petang hingga malam. Namun, sudah bisa kembali dilalui Sabtu pagi setelah dibersihkan oleh tim gabungan dari berbagai instansi,” kata Ketua BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo.
Selain pohon tumbang, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di salah satu titik di Jalur Karanganyar-Lebakbarang. Longsoran tanah yang memblokade jalan sudah dibersihkan tim gabungan menggunakan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pekalongan.