Belasan Pohon hingga Papan SPBU Roboh Dilanda Angin Kencang di Semarang
Belasan pohon tumbang berdampak pada padamnya listrik di beberapa wilayah di Semarang. Sehari sebelumnya, angin kencang juga melanda Kabupaten Semarang dan Kudus, Jawa Tengah. Warga diimbau semakin waspada.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Belasan pohon tumbang dan papan nama SPBU di Kota Semarang, Jawa Tengah, roboh setelah diterjang angin kencang pada Jumat (22/10/2021) petang. Sehari sebelumnya, angin kencang juga melanda Kabupaten Semarang dan Kudus. Warga diminta waspada menjelang masuknya puncak musim hujan.
Berdasarkan pantauan, hujan deras disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jumat petang sekitar pukul 17.40, antara lain di Kecamatan Gunungpati dan Gajahmungkur. Hujan berlangsung relatif singkat, sekitar 30 menit. Namun, terpaan angin membuat pohon-pohon tumbang dan berserakan.
Pohon tumbang, antara lain, di Jalan Kolonel HR Hadijanto, Gunungpati, yang membuat sejumlah kendaraan dialihkan. Begitu juga di Jalan Menoreh Raya atau sekitar Pasar Sampangan. Pohon setinggi lebih dari 7 meter tumbang dan mengenai beberapa bagian rumah. Sebuah tenda lipat juga menyangkut di genteng.
”Anginnya kencang sekali. Pohon besar yang ambruk sebenarnya mau diajukan untuk ditebang karena memang berbahaya. Tapi, malah ambruk duluan,” kata Parmin (47), warga Bendan Duwur.
Berjarak 60 meter dari lokasi tersebut, papan nama SPBU Pertamina ambruk. Sekitar pukul 20.00, sejumlah petugas masih membereskan papan SPBU yang tepat berada di depan Pasar Sampangan itu.
Maulana, supervisor SPBU tersebut, menuturkan, tidak ada korban dalam kejadian itu. ”Alhamdulillah tadi tidak ada yang sedang dekat sini. Semua pada berlindung di depan kantor (SPBU). Walau hujan sebentar, anginnya kencang sekali. Muter-muter seperti puting beliung,” ujarnya.
Hujan dan angin kencang juga berdampak pada padamnya listrik, mulai dari sekitar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Gunungpati, hingga Taman Sampangan di Jalan Menoreh Raya. Namun, sekitar pukul 18.30, listrik di Gunungpati kembali hidup, sedangkan di kawasan Sampangan masih padam.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, hingga Jumat pukul 21.00, terdata 12 pohon tumbang, seperti di Gunungpati dan Gajahmungkur. Selain oleh warga, sejumlah pohon tumbang juga dibereskan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Satpol PP Kota Semarang.
Daerah lain
Sehari sebelumnya, Kamis (21/10/2021), angin kencang juga menerjang sejumlah desa di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, yang menyebabkan 180 rumah terdampak. Sementara puting beliung menerpa Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabean, Kabupaten Semarang, yang membuat 70 rumah rusak ringan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Safrudin mengatakan, kondisi cuaca seperti ini biasa terjadi pada masa pancaroba atau awal musim hujan.
”Kami mengimbau warga memperhatikan dan memantau terus informasi prakiraan cuaca dari BMKG. Juga mengecek saluran air, drainase, agar bersih dari sampah. Warga yang tinggal di lereng perbukitan juga agar mewaspadai gerakan tanah,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo menjelaskan, angin kencang di Kudus terjadi pada Kamis sekitar pukul 16.00. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, satu orang luka ringan setelah tertimpa genteng yang roboh.
”Sebagian besar rumah terdampak yakni genteng roboh. Ada satu rumah ambruk, tetapi kondisinya memang sudah rawan roboh. Kerja bakti dan pemberian bantuan kami lakukan hari ini (Jumat). Selain itu, pada masa seperti ini, kami terus melakukan mitigasi, seperti bersih-bersih sungai,” kata Budi.