Mobil Listrik, Daya Tarik Wisata Baru di Kota Surakarta
Pemerintah Kota Surakarta mendapatkan bantuan berupa delapan unit mobil listrik dari Tahir Foundation. Menurut rencana, mobil listrik itu akan dimanfaatkan untuk keperluan wisata dalam kota.
Oleh
nino citra ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surakarta mendapatkan bantuan berupa delapan mobil listrik dari Tahir Foundation. Menurut rencana, kendaraan itu akan dimanfaatkan untuk keperluan wisata dalam kota. Rute wisatanya pun sudah disiapkan.
Pemberian bantuan mobil listrik itu dilakukan di Pendhapi Gedhe, Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (15/10/2021). Ketua Yayasan Tahir, Dato’ Sri Tahir, memberikan bantuan itu secara langsung kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Dilakukan pula uji coba mengendarai mobil listrik tersebut dengan rute awal dari Balai Kota Surakarta lalu mengitari Monumen Slamet Riyadi, sebelum kembali ke titik keberangkatan.
Gibran menyampaikan, mobil listrik ini bakal menjadi daya tarik wisata baru bagi Kota Surakarta. Untuk itu, pihaknya telah membuat sejumlah rute wisata yang kelak dilalui mobil listrik tersebut. Diharapkan, operasional mobil tersebut dapat dilakukan segera.
”Operasionalnya sesegera mungkin. Ini masih menunggu nomor polisinya. Hampir semua sudah dibikinkan rute (wisata). Yang jelas, ke tempat-tempat wisata kampung, misalnya Kampung Batik Laweyan,” kata Gibran.
Gibran mengatakan, pada tahap awal operasional nanti, pengguna tidak akan dikenai biaya untuk menikmati perjalanan dengan mobil itu. Ia ingin melihat antusiasme masyarakat terhadap atraksi baru di kota tersebut. Apabila nanti memang animo masyarakat tinggi, perlahan diberlakukan tarif tertentu dalam pemanfaatan kendaraan wisata itu.
Selain itu, Gibran juga optimistis adanya fasilitas tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisata di kota. Lebih-lebih, sepanjang November hingga Desember, pihaknya berencana menggelar sejumlah acara yang sempat tertunda, baik berupa seni pertunjukan maupun wisata kebugaran atau olahraga.
Dato’ Sri Tahir menyebutkan, Kota Surakarta menjadi yang pertama diberi bantuan berupa mobil listrik. Jika nanti animo masyarakat membaik, ada kemungkinan jumlah armada ditambah. Pemberian armada di kota-kota lain belum terpikirkan.
”Sementara di Kota Surakarta dulu. Kita lihat nanti kesuksesan di Kota Surakarta seperti apa. Ini semacam pilot project juga,” kata Tahir.
Saat ini, sedikitnya ada tujuh rute wisata yang telah dibuat. Tujuh rute itu menyasar sejumlah destinasi unggulan di Kota Surakarta, seperti Lokananta, Istana Batik Keris, Kampung Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman, Museum Keris, Museum Radya Pustaka, Pasar Antik Triwindu, Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Pasar Gede. Dalam satu rute, setidaknya ada lima destinasi yang dikunjungi. Rata-rata satu rute jaraknya sekitar 10 kilometer.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno menyampaikan, rute tersebut dibuat bersama Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) dan Dinas Pariwisata Kota Surakarta. Bisa saja terjadi perubahan rute wisata. Perubahan rute bergantung kebutuhan dan perkembangan kondisi ke depan.
Lebih lanjut, Hari menyampaikan, mekanisme operasional moda transportasi tersebut tengah dalam pembahasan. Sebab, pihaknya juga belum mendapatkan spesifikasi rinci dari mobil tersebut. Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan titik-titik pengisian daya mobil tersebut, sedikitnya delapan titik.
”Entah (titik pengisian daya) nanti bisa di Dinas Perhubungan Kota Surakarta atau tempat-tempat lain. Jangan sampai nanti mobil ini jalan, tetapi harus balik lagi ke tempat awal hanya untuk mengisi daya,” kata Hari.