Capaian Kurang, Vaksinasi di Gerbangkertasusila Jatim Perlu Digenjot
Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Gerbangkertasusila belum bisa turun dari level 3 karena cakupan vaksinasi lanjut usia di bawah 40 persen di Bangkalan, Gresik, dan Kabupaten Mojokerto.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Serbuan Vaksinasi di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021). Serbuan Vaksinasi oleh TNI-Polri cukup efektif untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di suatu daerah.
SURABAYA, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit mendorong Jawa Timur, terutama aglomerasi Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), terus meningkatkan percepatan dan perluasan vaksinasi Covid-19.
”Vaksinasi terbukti mampu melindungi masyarakat dari perburukan Covid-19. Akselerasi perlu ditempuh termasuk di wilayah aglomerasi untuk memperlancar aktivitas masyarakat,” kata Panglima TNI saat meninjau Serbuan Vaksinasi di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021).
Hadir dalam acara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Suharyanto, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta, dan Panglima Komando Armada 2 Laksamana Muda Iwan Isnurwanto. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Jatim dan Forkopimda Surabaya turut mendampingi para pejabat utama itu.
Serbuan pada hari itu juga dilaksanakan di 34 kepolisian resor dan komando distrik militer atau setingkat wilayah kota dan kabupaten. Menurut Panglima TNI, pada Jumat itu serbuan vaksinasi menyediakan 26.000 dosis. Sasaran prioritas ialah masyarakat rentan, warga lanjut usia, kaum disabilitas, dan remaja di atas 12 tahun. Serbuan bertujuan cakupan vaksinasi di kabupaten/kota yang tertinggal dapat segera ditingkatkan setidaknya 70 persen.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau Serbuan Vaksinasi di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/10/2021). Serbuan Vaksinasi dari TNI-Polri mendorong percepatan dan perluasan cakupan di suatu daerah untuk menuju kekebalan kelompok.
Listyo menambahkan, dengan cakupan 70 persen dosis 1, suatu daerah dapat menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan lebih leluasa. Namun, untuk aglomerasi Gerbangkertasusila, kebijakan PPKM masih berada di level 3 atau setingkat di bawah situasi darurat. Meski masing-masing kabupaten/kota dalam aglomerasi dalam risiko penularan rendah atau zona kuning, kebijakan PPKM belum bisa turun ke level 2, apalagi level 1.
”Ada daerah dengan cakupan masih rendah sehingga perlu ekselerasi. Kami berharap cakupan di Jatim bisa segera 70 persen karena level PPKM terus turun,” kata Listyo. Dalam konteks itulah, Panglima TNI dan Kepala Polri mendorong kesatuan di Jatim untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi di Gerbangkertasusila.
Berdasarkan laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, sampai dengan Jumat petang, cakupan vaksinasi dosis 1 di Jatim baru 55,45 persen atau sebanyak 17,645 juta jiwa. Daerah yang masih tertinggal terutama di Pulau Madura, yakni Sumenep (26,9 persen), Pamekasan (20,6 persen), Sampang (23,2 persen), dan Bangkalan (30,2 persen).
Ada daerah dengan cakupan masih rendah sehingga perlu ekselerasi. Kami berharap cakupan di Jatim bisa segera 70 persen karena level PPKM terus turun.
Dalam konteks aglomerasi, Instruksi Menteri Dalam Negeri mensyaratkan penurunan level PPKM jika cakupan dosis 1 menjangkau 50 persen sasaran dan khusus untuk kelompok warga lanjut usia minimal 40 persen. Untuk cakupan dosis 1 minimal 50 persen, belum bisa dipenuhi oleh Bangkalan. Cakupan lansia juga belum bisa dipenuhi oleh Bangkalan (10,2 persen), Kabupaten Mojokerto (37,2 persen), dan Kabupaten Gresik (39,8 persen).
”Kami akan terus mendorong percepatan vaksinasi di Gerbangkertasusila agar bisa dicapai penurunan kebijakan PPKM,” kata Khofifah.
Perajin sepatu, Sri, menunjukkan sepatu di stannya di Jatim Fair Hybrid 2021 dalam rangka HUT Ke-71 Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Senin (11/10/2021). Geliat ekonomi di Jatim belum maksimal karena masih ada pembatasan sesuai dengan kebijakan PPKM.
Eri mengatakan, program Serbuan Vaksinasi amat efektif untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Di Surabaya, pemberian dosis 1 dan dosis 2 atau komplet telah mencapai 85,3 persen atau 1,892 juta jiwa. Untuk dosis 2 lansia, telah mencakup 82,4 persen cakupan atau 207.502 jiwa.
”Sesuai arahan forkompimda Jatim, Surabaya membantu percepatan vaksinasi di kawasan aglomerasi agar bersama-sama dapat segera menurunkan level PPKM,” kata Eri. Dukungan itu antara lain dengan meluncurkan 32 mobil vaksin keliling dari Polri dan pemerintah. Diharapkan, akhir bulan ini, kekurangan terutama di Bangkalan bisa segera diatasi.
Menurut epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, cakupan yang semakin besar, bahkan mendekati sempurna atau seluruh populasi bukan target sasaran, lebih baik dan menjamin kekebalan kelompok. Memang ada sebagian masyarakat yang belum bisa vaksin karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan atau masih berada dalam kelompok umur di bawah 12 tahun sehingga belum disetujui oleh otoritas kesehatan negara untuk vaksinasi.
”Lebih baik aparatur terus menggenjot vaksinasi agar cakupan seluas mungkin sekaligus mempertahankan kinerja antisipasi perburukan situasi Covid-19,” kata Windhu.