Enam warga di Kabupaten Yahukimo tewas dalam konflik pada Minggu kemarin. Insiden dipicu hoaks penyebab kematian mantan bupati Yahukimo Abock Busup.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Puluhan orang menyerang masyarakat dari Suku Yali di Distrik Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (3/10/2021), karena terpengaruh informasi bohong atau hoaks. Enam warga tewas dalam insiden ini. Sebanyak 53 pelaku telah ditangkap.
Berdasarkan data Bidang Humas Polda Papua, para pelaku yang diduga dari Suku Kimyal itu menyerang masyarakat Suku Yali setelah mantan Bupati Yahukimo Abock Busup meninggal di Jakarta, Minggu. Abock berasal dari Suku Kimyal. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab kematian Abock.
Para pelaku mendapatkan informasi bohong via telepon seluler bahwa Abock meninggal karena dibunuh oleh lawan politiknya. Hal ini kemudian memicu para pelaku dengan menggunakan dua mobil minibus menyerang warga Yali pada pukul 12.45 WIT.
Massa juga membakar salah satu hotel di Dekai dan sejumlah rumah warga. Aparat gabungan TNI-Polri menghentikan aksi para pelaku sekitar pukul 14.00 WIT.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Senin (4/10/2021), mengatakan, enam warga yang meninggal adalah lima warga Yali dan seorang pelaku penyerangan. Saat ini enam jenazah tersebut telah berada di Rumah Sakit Umum Dekai.
”Aksi para pelaku tidak hanya menyebabkan jatuh korban jiwa. Sebanyak 42 warga Yali juga mengalami luka-luka karena terkena busur panah dan senjata tajam,” kata Ahmad.
Ia menuturkan, sekitar 1.000 warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak telah mengamankan diri di Markas Polres Yahukimo. Hal ini untuk menghindari konflik susulan. ”Para korban telah mendapatkan perawatan yang intensif di RSUD Yahukimo. Seluruh jajaran Polri dan TNI terus berpatroli, baik di tengah kota maupun pinggiran kota Dekai agar situasi kembali kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani menambahkan, total sebanyak 53 pelaku telah ditangkap terkait peristiwa itu. Semua pelaku tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Yahukimo.
Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua untuk menyelidiki sumber informasi bohong yang memicu aksi penyerangan itu. ”Para pelaku masih diperiksa terkait perannya dalam aksi penyerangan ini. Penyidik dari Ditreskrimsus yang akan mencari oknum penyebar hoaks ini,” ucapnya.
Secara terpisah, juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menyesalkan aksi kekerasan terhadap warga di Dekai yang menyebabkan jatuh korban jiwa dan luka-luka. Ia meminta Polda Papua segera mengambil langkah tegas dan terukur untuk menghentikan konflik ini.
”Jaringan Damai Papua menyerukan agar Polda Papua bersinergi bersama Pemda Yahukimo untuk menghentikan konflik horizontal tersebut. Kami berharap konflik seperti ini tidak terjadi lagi di tanah Papua,” kata Yan.