Pembunuhan Dua Pekerja Trans-Papua di Yahukimo Cederai Kemanusiaan
Komnas HAM menyatakan aksi kelompok Tenius Gwijangge yang membunuh kemudian membakar jasad dua pekerja Jalan Trans-Papua di Kabupaten Yahukimo telah mencederai nilai kemanusiaan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Tenius Gwijangge membunuh dua pekerja Jalan Trans-Papua dan membakar jenazahnya di Jalan Gunung, Distrik Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan aksi ini sungguh keji dan mencederai kemanusiaan.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey saat dihubungi dari Jayapura, Senin (23/8/2021), mengatakan, tindakan para pelaku yang membunuh dan membakar tubuh korban tidak manusiawi. Aksi kelompok ini tidak akan mendapatkan dukungan dari pihak mana pun.
”Perbuatan para pelaku adalah aksi kriminal yang menyerang warga sipil. Perbuatan mereka sama sekali tidak menunjukkan kelompok yang sedang memperjuangkan referendum Papua,” kata Frits.
Kedua korban bernama Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas. Keduanya adalah pekerja PT Indo Mulia Baru yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan Kali Yegi. Lokasi itu berjarak 43 kilometer dari Distrik Deikai, ibu kota Yahukimo.
Kedua korban diserang saat melintas dalam perjalanan dengan mobil di Jalan Gunung Kilometer 30, Minggu (22/8). Anggota Tenius menembak mati kedua korban dan membakar jenazah mereka beserta mobilnya.
Jenazah kedua korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Deikai untuk diidentifikasi tim medis sekitar pukul 20.00 WIT. Kondisi jenazah kedua korban sulit dikenali.
Frits menuturkan, dalam setahun terakhir, kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus menyerang pekerja sektor esensial, seperti guru, tenaga kesehatan, dan pekerja yang membangun infrastruktur. Padahal, peran mereka sangat penting untuk pelayanan masyarakat di Papua.
”Seharusnya pekerja di sektor esensial tidak menjadi target kelompok kriminal bersenjata. Mereka wajib dilindungi karena kontribusinya sangat dibutuhkan masyarakat,” tutur Frits.
Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena Sepnat Kambu menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya Rionaldo dan Dedi. Rionaldo adalah Kepala Cabang PT Indo Mulia Baru. Total terdapat 32 pekerja PT Indo Mulia Baru yang membangun jembatan di Kali Yegi.
Pembangunan jalan dan jembatan di area Deikai pun dihentikan untuk sementara waktu. ”Kami telah berkomunikasi dengan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri. Pembangunan Jalan Trans-Papua di wilayah Yahukimo dihentikan sementara demi keselamatan para pekerja,” tutur Sepnat.
Kelompok Tenius menyerang para pekerja agar pembangunan jembatan terhenti.
Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi Komisaris Besar Faisal Ramadhani mengatakan, status kesiagaan keamanan di Deikai dinaikkan ke level satu atau tertinggi. Sebanyak 125 personel Brimob dan Satgas Nemangkawi dikerahkan untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok Tenius.
”Kami telah melaksanakan olah tempat terjadinya perkara. Kelompok Tenius menyerang para pekerja agar pembangunan jembatan terhenti,” ungkap Faisal.
Diketahui, kelompok Tenius yang berasal dari Nduga diperintahkan oleh pimpinannya, Lekagak Telenggen, untuk menebar aksi teror di Yahukimo. Kelompok ini memiliki lima pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk senjata laras pendek.
Kelompok Tenius juga terlibat dalam penembakan yang menewaskan empat pekerja bangunan dan mengakibatkan seorang warga sipil luka berat di Kampung Bingki, Distrik Seredala, Yahukimo, 24 Juni 2021.
Kelompok ini juga menyerang tim Satgas Nemangkawi yang sedang melintas di Sungai El, Kampung Mosom, pedalaman Kabupaten Yahukimo, pada 10 Juli 2021. Seorang anggota tim, Briptu Kenny Carlos Kipuw, terluka karena terkena tembakan dalam insiden tersebut.
Terakhir, kelompok ini membakar tiga rumah warga pada 16 dan 17 Agustus 2021. Tujuan mereka untuk mengganggu situasi keamanan saat peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel (Inf) Christian Ireeuw menyatakan, seluruh jajarannya dalam status keamanan siaga satu. Sebab, kelompok Tenius telah memasuki Deikai, ibu kota Yahukimo.
”Kami akan membantu Polres Yahukimo dan Satgas Nemangkawi untuk menghadapi kelompok Tenius. Kami akan menggelar patroli secara rutin di seluruh wilayah Deikai,” tuturnya.
Dari catatan Kompas dan data Polda Papua, sejak Januari hingga Agustus 2021, KKB telah melakukan 26 serangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Puncak. Akibat aksi KKB, 9 aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal. Selain itu, 17 aparat keamanan dan tiga warga terluka karena terkena tembakan.