Covid-19 di Sumut Semakin Terkendali, Pola Pikir Hadapi Pandemi Harus Diubah
Kasus Covid-19 di Sumut semakin terkendali seiring menurunnya kasus baru. Meski begitu, perubahan pola pikir masyarakat dalam menghadapi Covid-19 perlu menjadi perhatian, khususnya terkait disiplin protokol kesehatan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengikuti vaksinasi di kampusnya, di Medan, Rabu (29/9/2021).
MEDAN, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Sumatera Utara semakin terkendali seiring menurunnya jumlah kasus baru. Keterisian rumah sakit dan tempat isolasi terpadu terus bisa ditekan. Meski begitu, perubahan pola pikir masyarakat dalam menghadapi Covid-19 perlu menjadi perhatian, khususnya terkait disiplin protokol kesehatan agar tak terjadi gelombang kasus lagi.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Satuan Tugas Covid-19 Sumut Irman Oemar mengatakan, kasus positif baru di Sumut per Rabu (29/9/2021) sebanyak 83 kasus dan pasien meninggal sebanyak tujuh orang. Kasus itu jauh menurun dibandingkan pada bulan lalu yang sempat menyentuh 1.500-2.000 kasus baru dan 40-60 kasus meninggal per hari.
”Meskipun kasus Covid-19 di Sumut mengalami penurunan, disiplin pada protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Pelaksanaannya sudah diatur secara rinci dalam pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) sesuai level di daerah masing-masing,” kata Irman.
Penanganan kasus Covid-19 di Sumut yang semakin terkendali juga tergambar dari Indeks Pengendalian Covid-19 (IPC-19) Sumut yang meningkat dari 65 poin per Senin (20/9/2021) menjadi 71 poin pada Senin (27/9/2021). Pengukuran IPC-19 tersebut dilakukan secara mingguan oleh Litbang Kompas dengan dua aspek utama, yakni manajemen infeksi dan manajemen pengobatan.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengikuti vaksinasi di kampusnya, di Medan, Rabu (29/9/2021).
Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan, pengendalian Covid-19 di Medan dilakukan dengan semakin ketat sebagaimana arahan pemerintah pusat, yakni mengurangi mobilitas masyarakat, meningkatkan penelusuran kontak, pengetesan, serta percepatan vaksinasi. ”Kasus Covid-19 di Medan terus menurun, tetapi masyarakat harus tetap disiplin,” katanya.
Bobby menyebut, dengan penurunan kasus Covid-19, Kota Medan juga sedang menyiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di awal Oktober. Percepatan vaksinasi untuk pelajar di Medan juga dilakukan dengan target 105.000 pelajar. Pemerintah Kota Medan pun menargetkan 5.000 vaksinasi per hari untuk pelajar.
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) Heru Santoso mengatakan, saat ini yang paling penting dilakukan adalah perubahan pola pikir masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Menurut Heru, ke depan, penanganan Covid-19 akan sangat bergantung pada perilaku masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
”Sebelumnya, pola pikir masyarakat, garda terdepan penanganan Covid-19 adalah rumah sakit dan tenaga kesehatan. Ini harus diubah. Perilaku masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan yang harus dikedepankan,” kata Heru.
HUMAS USU
Alur pelayanan telemedicine rawat Covid-19 yang diselenggarakan USU.
Risiko penularan Covid-19, kata Heru, bisa ditekan dengan signifikan jika protokol kesehatan yang sudah diatur secara rinci dalam aturan PPKM bisa dilaksanakan semua pihak. Pemerintah pun harus meningkatkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan sesuai level PPKM.
Telemedicine
Rektor USU Muryanto Amin mengatakan, untuk meningkatkan penanganan pasien yang menjalani isolasi mandiri, USU saat ini menyediakan layanan kesehatan telemedicine. ”Telemedicine Covid-19 merupakan bentuk pengabdian masyarakat USU, khususnya untuk membantu pasien Covid-19,” katanya.
Telemedicine dinilai sangat penting untuk memantau kondisi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri. Pengobatan ini memberikan jasa konsultasi dengan dokter, pemantauan, dan obat-obatan yang diantar langsung ke pasien. Telemedicine ini juga bisa mengurangi beban rumah sakit dan memutus rantai penularan. Pengobatan ini pun bisa diakses di rawatcovid-sumut.usu.ac.id.
Muryanto mengatakan, seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, dan Medan sudah PPKM level 3, USU saat ini juga sedang menyiapkan PTM secara terbatas pada awal Oktober. Vaksinasi massal pun kini digelar di kampus itu dengan target 39.000 mahasiswa. Selain itu, tes PCR juga dilakukan untuk penapisan sebelum PTM dilaksanakan.