Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar semua daerah melakukan percepatan vaksinasi, terutama lima daerah dengan capaian vaksinasi terendah di provinsi itu.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Lima kabupaten di Jawa Tengah hingga saat ini capaian vaksinasinya masih rendah, yakni kurang dari 25 persen. Agar tidak tertinggal dengan daerah lain, kelima daerah tersebut diminta melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19 dengan tidak terus-menerus mempersoalkan kekurangan vaksin sebagai kendala.
”Kuncinya adalah secepat mungkin melakukan vaksinasi, secepat mungkin menghabiskan vaksin yang diterima. Jika vaksin yang diterima dilaporkan cepat habis terpakai, pemerintah pusat pun akan merespons cepat mengirimkan tambahan vaksin yang dibutuhkan,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (26/9/2021).
Lima kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Cilacap dengan capaian terendah 21,50 persen, kemudian Kabupaten Banjarnegara dengan capaian 22,12 persen, dan Kabupaten Brebes dengan capaian 22,84 persen. Dua kabupaten lainnya adalah Kabupaten Magelang dengan capaian 24,76 persen dan Kabupaten Batang dengan capaian 24,83 persen.
Ganjar mengatakan, keterbatasan vaksin memang masih menjadi persoalan. Namun, hal tersebut semestinya tidak terus-menerus dipermasalahkan karena banyak daerah lain mampu melakukan percepatan dan memiliki capaian vaksinasi yang cukup tinggi.
Hal ini terbukti, ucap Ganjar, dengan tiga daerah di Jawa Tengah yang sudah memiliki capaian vaksinasi lebih dari 100 persen. Ketiga daerah itu adalah Kota Salatiga dengan capaian 116,33 persen, Kota Solo (113,84 persen), dan Kota Magelang (108,65 persen).
Setiap daerah di Jawa Tengah, menurut dia, saat ini diminta segera berbenah, memulihkan keadaan dengan menetapkan sektor-sektor prioritas yang akan menjadi sasaran percepatan vaksinasi. Jika ingin cepat memulihkan ekonomi dan sektor perdagangan, misalnya, pemerintah daerah pun harus bergerak cepat memvaksinasi semua pedagang, baik yang berdagang di pasar maupun pedagang kaki lima di tepi jalan.
Seiring dengan dimulainya aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM), setiap daerah juga diminta segera menuntaskan vaksinasi bagi kalangan pelajar.
Capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa Tengah saat ini terdata mencapai 38,9 persen, dengan jumlah warga tervaksinasi mencapai sekitar 11,1 juta orang. Sementara itu, jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua terdata sebanyak 5,57 persen atau 19,41 persen. Sementara capaian vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan adalah 0,42 persen atau sebanyak 121.354 orang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, keterbatasan vaksin masih tetap menjadi kendala untuk melakukan percepatan vaksinasi. ”Karena keterbatasan vaksin yang diterima, capaian vaksinasi di Kabupaten Magelang bahkan juga sempat menduduki peringkat nomor dua terendah se-Jawa Tengah,” ujarnya.
Sesuai dengan arahan Ganjar, Adi mengatakan, pihaknya selalu langsung menyalurkan vaksin yang diterima kepada warga. Di luar itu, tidak ada kendala lain yang ditemui karena warga Kabupaten Magelang saat ini relatif antusias untuk divaksin.
Peningkatan tersebut karena Kabupaten Magelang baru saja mendapatkan bantuan vaksin dari sejumlah pihak.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo mengatakan, capaian vaksinasi sebesar 24,76 persen tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat. Ini karena seminggu sebelumnya, capaian vaksinasi di Kabupaten Magelang baru sekitar 16 persen.
Peningkatan tersebut, menurut dia, karena Kabupaten Magelang baru mendapatkan bantuan vaksin dari sejumlah pihak, termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN). ”Bantuan 9.000 dosis vaksin dari BIN kami dapatkan setelah BIN mengetahui Kabupaten Magelang tidak mendapatkan pasokan vaksin selama dua minggu berturut-turut,” ujarnya.
Dwi mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian dari sejumlah pihak yang membantu memvaksinasi warga Kabupaten Magelang. Pasalnya, jika mengandalkan pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, target capaian vaksinasi akan sulit terpenuhi.
Saat kondisi normal dan pasokan lancar, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang biasa mendapatkan pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1-4 kali per minggu. Kendatipun demikian, jumlah vaksin yang diterima bervariasi dan sering kali kurang dari 10.000 dosis.
”Pasokan vaksin memang sering kami terima. Namun, dengan jumlahnya yang terbatas, banyak warga tetap saja kehabisan dan gagal mendapatkan layanan vaksinasi,” ujarnya. Saat kekurangan vaksin, kata Dwi, pihaknya juga sempat meminta tambahan alokasi vaksin dari Kepolisian Resor (Polres) Magelang.