Vaksinasi Warga Lansia Kurang dari 60 Persen, Pemda DIY ”Jemput Bola”
Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk warga lansia di DIY masih kurang dari 60 persen. Pemda DIY bersama TNI dan Polri melakukan jemput bola agar warga lansia tak perlu menempuh jarak jauh untuk vaksinasi.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk warga lanjut usia di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY masih kurang dari 60 persen. Untuk mempercepat vaksinasi bagi warga lansia, Pemerintah Daerah DIY bersama TNI dan Polri melakukan ”jemput bola” agar para lansia tak perlu menempuh jarak jauh untuk mengikuti vaksinasi.
”Untuk warga lansia memang ada beberapa masalah. Maka, kita yang harus aktif. Kita lakukan jemput bola,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie dalam konferensi pers secara daring, Rabu (22/9/2021).
Berdasarkan data Dinkes DIY, hingga Selasa (21/9/2021) jumlah orang yang disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama di DIY sebanyak 2.175.466 orang atau 75,54 persen dari target. Adapun jumlah orang yang sudah mendapat vaksin dosis kedua di DIY sebanyak 1.039.706 orang atau 36,10 persen.
Sementara itu, jumlah warga lansia di DIY yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama 277.936 orang atau 58,78 persen. Adapun jumlah warga lansia yang telah menerima vaksinasi dosis kedua di DIY 179.032 orang atau 37,86 persen.
Pembajun mengakui, proses vaksinasi terhadap warga lansia di DIY masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya, warga lansia kerap mengalami kesulitan mobilitas ketika harus mengikuti vaksinasi di tempat yang jauh. Selain itu, masih ada sebagian warga lansia yang merasa ragu-ragu untuk mengikuti vaksinasi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Pembajun memaparkan, Pemda DIY bersama TNI dan Polri akan melakukan jemput bola dengan menggelar vaksinasi di tempat yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal warga yang menjadi sasaran vaksinasi. Upaya ini, antara lain, dilakukan dengan menggelar vaksinasi di tingkat desa dan kelurahan.
Dengan cara itu diharapkan warga lansia tidak harus menempuh jarak yang jauh untuk mengikuti vaksinasi. ”Kita dekatkan tempat vaksinasi. Beberapa kegiatan vaksinasi yang dilakukan TNI dan Polri itu digelar dengan mendekat ke sasaran,” ujar Pembajun.
Pembajun menambahkan, selain menggelar vaksinasi di tempat yang dekat dengan tempat tinggal warga, para petugas juga melakukan pendekatan kepada para lansia agar mereka mau mengikuti vaksinasi. Bahkan, terkadang penyelenggara vaksinasi juga memberikan bingkisan sebagai bentuk penghargaan terhadap warga lansia yang bersedia divaksinasi.
Pembajun menyatakan, pada akhir September ini capaian vaksinasi dosis pertama untuk warga lansia di DIY ditargetkan bisa mencapai 60 persen. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis pertama di DIY secara keseluruhan ditargetkan 80 persen.
Menurut dia, capaian vaksinasi untuk warga lansia sebesar 60 persen itu menjadi salah satu syarat untuk penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Saat ini, di DIY masih diterapkan PPKM level 3. ”Kalau vaksinasi warga lansianya bisa di atas 60 persen, dipertimbangkan turun level PPKM,” ungkapnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah DIY Komisaris Besar Is Sarifin menyatakan, pihaknya menggelar vaksinasi keliling ke wilayah-wilayah tertentu yang membutuhkan layanan vaksinasi. Vaksinasi keliling itu digelar dengan mobil yang telah diberi peralatan khusus.
”Karena ada wilayah-wilayah tertentu yang penduduknya belum tervaksin, kami akhirnya membuat terobosan dengan vaksinasi mobile (keliling). Tim vaksinasi mobile ini akan mendatangi tempat-tempat yang memerlukan layanan vaksinasi, tetapi sasarannya tidak terlalu banyak, yakni di bawah 400 orang,” kata Sarifin.
Sarifin memaparkan, sasaran utama vaksinasi keliling itu adalah warga lansia dan kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas. Ini karena mereka kerap mengalami kesulitan mobilitas sehingga sulit mengikuti vaksinasi di tempat yang jauh.
Selain itu, vaksinasi keliling yang digelar Polda DIY juga menyasar masyarakat yang tinggal di wilayah agak terpencil, misalnya di lereng Gunung Merapi. ”Dengan vaksinasi mobile ini, warga lansia tidak usah ke mana-mana untuk mengikuti vaksinasi. Kami yang mendatangi,” ucapnya.
Menurut Sarifin, dalam pelaksanaan vaksinasi keliling itu, Polda DIY bekerja sama dengan pengurus rukun tetangga/rukun warga serta petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI.
”Untuk vaksinasi mobile ini, kita memang memerlukan peran serta aktif dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan pengurus RT/RW untuk mendata masyarakat yang ada di wilayahnya yang belum divaksinasi,” ujar Sarifin.