Lima Rumah Terbakar di Padang, Satu Warga Meninggal karena ”Shock”
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang diduga akibat ledakan tabung elpiji tersebut.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kebakaran melanda kawasan permukiman di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Lima rumah hangus terbakar dan satu warga meninggal karena shock. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang diduga akibat ledakan tabung elpiji tersebut.
Kebakaran terjadi di Gang Mandala, Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 09.30. Saat kejadian disadari, api sudah membesar dan menyebar ke rumah sekitarnya.
”Tidak tahu dari mana sumbernya, api sudah membesar. Sesaat kemudian terdengar ledakan. Saya sedang berjualan minuman di depan rumah. Saya dan warga lain teriak-teriak minta tolong,” kata Apriani (56), yang rumahnya persis di depan lokasi kebakaran.
Pantauan Kompas di lokasi, Selasa jelang tengah hari, api sudah padam. Asap mengepul dari sisa bangunan rumah yang telah hangus. Para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang menyemprotkan air untuk proses pendinginan.
Puluhan hingga seratusan warga ramai menyaksikan dan mendokumentasikan proses pemadaman. Sebagian di antara mereka tidak menggunakan masker. Para petugas baik dari Dinas Damkar maupun kepolisian meminta warga yang tidak bermasker meninggalkan lokasi meskipun tidak semua mengacuhkannya.
Kepala Dinas Damkar Kota Padang Dedi Henidal mengatakan, dinas mendapatkan laporan sekitar pukul 09.50. Namun, sebelum itu, para petugas sudah bergerak karena melihat api dari kantor. Ada 12 mobil damkar dengan 67 personel yang dikerahkan. Kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.
Jalan yang sempit ke lokasi dan ramainya warga yang menyaksikan sempat menghambat kerja kami.
”Api bisa dipadamkan 30-40 menit setelah petugas tiba di lokasi. Ada tiga rumah permanen, satu rumah semipermanen, dan satu rumah kayu yang terbakar. Sebaran api bisa kami putus. Namun, jalan yang sempit ke lokasi dan ramainya warga yang menyaksikan sempat menghambat kerja kami,” kata Dedi.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Nanggalo Ajun Komisaris Suyanto mengatakan, berdasarkan informasi sementara, sumber api berasal dari satu rumah bagian belakang. Dari sana, api menyebar ke rumah lain yang berdekatan.
”Salah satu warga sedang memasak air. Lupa mematikan kompor gas. Kompornya kemudian meledak. Itu informasi sementara. Selanjutnya, kami akan koordinasi dengan tim identifikasi dari Polres Kota Padang untuk olah tempat kejadian perkara, menyelidiki lebih detail penyebabnya,” kata Suyanto.
Menurut dia, saat kejadian memang benar ada seorang warga meninggal. Rumahnya bersebelahan dengan lokasi kebakaran. Walakin, kematian warga itu tidak terkait langsung dengan kebakaran.
”Waktu itu, warga tersebut sempat memvideokan kejadian. Mungkin karena shock melihat api begitu besar, langsung jatuh, dibawa ke rumah sakit, lalu dinyatakan meninggal. Warga itu laki-laki, sudah lanjut usia, 72 tahun. Jadi, tidak terkait langsung dengan kebakaran,” ujarnya.