Uji Coba Pembukaan Candi Borobudur bagi Wisatawan Dimulai Besok
Uji coba pembukaan kunjungan di Taman Wisata Candi Borobudur akan mulai dilakukan, Sabtu (18/9/2021). Selain ada pembatasan dalam hal jumlah, setiap orang yang datang juga akan diseleksi oleh aplikasi Peduli Lindungi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Uji coba pembukaan Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan resmi dimulai, Sabtu (18/9/2021). Pembukaan kunjungan wisatawan selama masa uji coba akan diatur dan dibatasi secara ketat menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono mengatakan, dalam masa uji coba, total orang di dalam lingkungan Taman Wisata Candi Borobudur, termasuk pengunjung, pedagang, dan karyawan, dibatasi hanya 7.500 orang.
Adapun akses masuk bagi setiap orang, menurut dia, juga akan diatur dan diseleksi secara ketat. ”Selain diseleksi berdasarkan standar pemberlakuan protokol kesehatan, setiap orang yang datang nantinya juga akan diseleksi melalui aplikasi Peduli Lindungi,” ujar Edy, dalam simulasi uji coba kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (17/9/2021).
Di pintu masuk, seleksi akan dilakukan dengan pengukuran suhu tubuh. Setiap orang yang diizinkan masuk harus memenuhi syarat suhu tubuh maksimal 37,3 derajat celsius. Adapun aplikasi Peduli Lindungi akan digunakan untuk menyeleksi data riwayat sakit dan vaksinasi. Mereka yang sudah divaksinasi, baik suntikan pertama maupun kedua, akan mendapatkan stiker berwarna hijau dan diizinkan masuk.
Adapun warga yang belum divaksinasi ataupun tercatat menderita sakit Covid-19 akan mendapatkan tanda warna merah dan hitam dan tidak diperbolehkan masuk ke dalam Candi Borobudur. Edy mengatakan, siapa pun yang ingin berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur diharapkan benar-benar memenuhi persyaratan. Selain harus segera menjalani vaksinasi, setiap orang, termasuk yang pernah terpapar Covid-19, harus memastikan dirinya benar-benar sembuh dan memperbarui data kondisi kesehatan.
Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi ini, menurut dia, dimaksudkan sebagai bagian dari upaya penapisan sekaligus upaya antisipasi potensi penularan Covid-19 di lingkungan Candi Borobudur. ”Dengan menggunakan aplikasi ini, diharapkan upaya pemulihan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata tidak bertabrakan dengan upaya pemerintah mencegah terjadinya penularan Covid-19,” ujarnya.
Dengan segala upaya yang sudah dilakukan, Edy mengatakan, pihaknya berharap Taman Wisata Borobudur dapat benar-benar menunjukkan sebagai destinasi yang aman dikunjungi. Agar keamanan berwisata terwujud secara optimal, dia berharap, upaya pencegahan penularan dan pelaksanaan protokol kesehatan juga dilakukan secara optimal di destinasi-destinasi wisata lainnya di Kabupaten Magelang.
Edy mengatakan, dalam masa uji coba ini, pihaknya sama sekali tidak menetapkan target jumlah kunjungan wisatawan dan lebih mengutamakan faktor kesehatan. ”Dalam masa uji coba ini, target kami bagaimana menjaga protokol kesehatan terlaksana secara optimal,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Edy, pihaknya belum bisa memastikan masa uji coba ini akan diberlakukan pemerintah pusat. Pelaksanaan uji coba akan terus dievaluasi dan, jika terpantau terjadi pelanggaran, uji coba bisa dihentikan.
Terkait dengan simulasi uji coba tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menilai sudah terlaksana dengan baik. Diharapkan, penerapan kunjungan serupa juga terlaksana di destinasi-destinasi yang lain.
Pembukaan kunjungan wisatawan, menurut Taj Yasin, menjadi sesuatu hal yang sudah lama dinantikan sebagai bagian dari pemulihan ekonomi di sektor wisata. ”Di Jawa Tengah, kami memfokuskan pemulihan ekonomi bisa dilakukan di Taman Wisata Candi Borobudur dan Dataran Tinggi Dieng,” ujarnya.
Ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur Kirno Prasojo mengatakan, lebih dari 5.000 pelaku pariwisata di kawasan Borobudur sudah siap mendukung pembukaan kunjungan wisatawan di Taman Wisata Candi Borobudur.
Para pengelola destinasi wisata di sekitar Taman Wisata Candi Borobudur saat ini juga merasa sudah siap menerima kunjungan tamu. Selain sudah melengkapi destinasi dengan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan, lebih dari 70 persen pelaku wisata telah menjalani vaksinasi.