Menko Airlangga: KUR Terus Digenjot untuk Pulihkan Ekonomi Rakyat
Di tengah pandemi, penyaluran kredit usaha rakyat terus digenjot untuk mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat. Pada 2021, misalnya, penyaluran KUR ditambah dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Pemerintah pusat terus menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR dengan akses pembiayaan terjangkau untuk membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang terdampak pandemi Covid-19. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, kredit yang disalurkan tahun ini juga terus ditambah.
”Sesuai arahan Presiden, anggaran KUR saat ini sudah ditingkatkan dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun. Pemerintah juga memberikan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga 31 Desember 2021, penundaan angsuran pokok KUR, dan perpanjangan jangka waktu KUR, serta penambahan limit plafon,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021).
KUR merupakan bantuan akses pembiayaan yang disalurkan kepada pelaku UMKM melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
Dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021), Airlangga menyebutkan, jumlah KUR yang disalurkan hingga 13 September 2021 sebesar Rp 179,54 triliun. KUR itu disalurkan untuk 4,44 juta debitor. Hal ini menunjukkan, realisasi penyaluran KUR telah mencapai 63 persen dari yang ditargetkan.
”Saya mengapresiasi peran perbankan yang telah menyalurkan KUR dengan sangat baik. Penyalurannya tinggi sekaligus penyaluran bantuan pendampingannya juga tinggi. Semoga ini bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat bisa sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, di Jateng, penyaluran KUR juga tergolong masif. Sepanjang 2021, KUR telah disalurkan kepada 930.478 debitor dengan nilai penyaluran mencapai Rp 32,08 triliun. Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, KUR di Jateng paling banyak disalurkan kepada pelaku usaha di sektor perdagangan, yakni sebanyak 49,69 persen.
”Selain itu, KUR juga disalurkan kepada pelaku usaha di sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 24,39 persen. Adapun sisanya sebesar 12,92 persen disalurkan kepada pelaku usaha sektor jasa,” kata Iskandar.
Di Kota Pekalongan, penyaluran KUR sepanjang 2021 mencapai Rp 192,95 miliar. KUR itu diberikan kepada 5.598 debitor. Sebanyak 56 persen KUR disalurkan kepada pelaku usaha sektor perdagangan, 23,72 persen kepada sektor industri pengolahan, dan 17,27 persen disalurkan kepada sektor jasa.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menuturkan, KUR yang disalurkan kepada pelaku UMKM bermanfaat untuk memulihkan perekonomian di wilayahnya. Hal itu sejalan dengan rencana Afzan untuk menggenjot perekonomian masyarakat setelah Kota Pekalongan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 2 pada pekan lalu.
”Kami terus fokus untuk kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat dan alhamdulillah penyaluran KUR di Kota Pekalongan merupakan salah satu yang termasuk besar. Ini menunjukkan UMKM tetap semangat bangkit. Dengan semangat ini, kita bisa meningkatkan perekonomian,” tuturnya.