Wakil Gubernur Sumbar Minta Bupati dan Wali Kota Aktif Menggenjot Vaksinasi Covid-19
Selain termasuk provinsi dengan capaian vaksinasi terendah di Indonesia, capaian vaksinasi antardaerah di Sumbar juga timpang.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy meminta agar bupati dan wali kota di provinsi tersebut aktif menggenjot capaian vaksinasi Covid-19. Selain termasuk provinsi dengan capaian vaksinasi terendah di Indonesia, capaian vaksinasi antardaerah di Sumbar juga timpang.
Audy di Padang, Selasa (14/9/2021), mengatakan, saat ini Sumbar berada pada posisi keenam terendah dalam capaian vaksinasi Covid-19 dari 34 provinsi di Indonesia. Posisi itu meningkat dibandingkan beberapa pekan lalu saat Sumbar berada di peringkat kedua terbawah.
Walaupun demikian, Audy tidak membantah, capaian vaksinasi antardaerah di 19 kabupaten/kota di Sumbar masih timpang, terutama ketimpangan antara kota dibandingkan kabupaten. Menurut Audy, capaian vaksinasi di tiap kabupaten/kota tergantung kemauan kepala daerah masing-masing.
”Kalau kepala daerah mau menggerakkan anggotanya, biasanya lebih bagus. Contoh Dharmasraya, bupatinya aktif sekali, vaksinasinya tinggi. Wilayah Dharmasraya luas, banyak lokasi terpencil, tapi dia sudah bisa sampai 40-an persen. Jadi, willingness kepala daerah ini penting,” kata Audy, Selasa.
Ketimpangan capaian vaksinasi itu tergambar dalam data Dinkes Sumbar pada 13 September 2021. Dari 19 kabupaten/kota, daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi (suntikan pertama) adalah Padang Panjang (49,46 persen), disusul Bukittinggi (43,46 persen), Kota Solok (35,24 persen), Dharmasraya (35,11 persen), dan Padang (32,52 persen).
Kalau kepala daerah mau menggerakkan anggotanya, biasanya lebih bagus. Contoh Dharmasraya, bupatinya aktif sekali, vaksinasinya tinggi. (Audy Joinaldy)
Sementara itu, lima daerah dengan capaian vaksinasi terendah adalah Agam (7,36 persen), Pasaman Barat (8,07 persen), Pesisir Selatan (10,10 persen), Padang Pariaman (10,55 persen), dan Pasaman (11,75 persen).
Umumnya daerah dengan capaian vaksinasi relatif tinggi atau di atas rata-rata Sumbar adalah daerah berstatus kota. Hanya Dharmasraya dan Solok Selatan (20,83 persen), daerah yang berstatus kabupaten (dari total 12 kabupaten), yang capaiannya di atas rata-rata Sumbar.
Adapun capaian vaksinasi di Sumbar secara keseluruhan 18,55 persen atau 821.416 orang dari target sasaran 4.408.509 orang. Rinciannya, SDM kesehatan 40.312 orang (124,45 persen), petugas publik 320.334 orang (76,10 persen), warga lansia 34.948 orang (7,14 persen), masyarat rentan 399.584 orang (13,80 persen), dan remaja 26.238 orang (4,45 persen).
Vaksinasi siswa SMA
Audy melanjutkan, Pemprov Sumbar berupaya menggalakkan lagi vaksinasi Covid-19 karena beberapa pekan terakhir mulai loyo kembali. Kali ini, pemprov menggalakkannya melalui gebyar vaksinasi di SMA/SMK/SLB. ”Bupati dan wali kota juga harus lebih greget mengejar masyarakatnya dalam vaksinasi Covid-19,” ujar Audy.
Pada Selasa pagi, Audy meluncurkan program vaksinasi bagi siswa SMA/SMK/SLB di SMA 6 Padang secara luring. Adapun peluncuran secara daring berlangsung di seluruh SMA/SMK/SLB di Sumbar. Ada 250.000 siswa tingkat SMA yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Menurut Audy, gebyar vaksinasi pelajar ini untuk mempercepat capaian vaksinasi remaja yang masih rendah di Sumbar. Selain itu, program ini juga sekaligus upaya agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan.
Ketua Komisi V DPRD Sumbar Mukhlis Yusuf Abit, mengapresisasi gebyar vaksinasi pelajar ini. Menurut dia, vaksinasi adalah upaya paling logis untuk mengendalikan pandemi Covid-19 sehingga harus didukung secara bersama-sama. ”DPRD mendukung penuh program ini dan berharap capaian vaksinasi di Sumbar bisa naik signifikan,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi ini, sekolah meminta izin kepada orangtua siswa. ”Kami berharap tidak ada yang menolak agar capaian vaksinasi bisa cepat tercapai sehingga sekolah tatap muka bisa pula dilaksanakan,” kata Adib.