Jemaah Shalat Jumat di Sidoarjo Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19
Upaya memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 guna kekebalan komunitas di tempat ibadah di Sidoarjo, Jatim, terus digencarkan. Ratusan anggota jemaah shalat Jumat jadi sasaran vaksinasi yang dilakukan bus gerai vaksinasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Upaya memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 guna membangun kekebalan komunitas di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus digencarkan, salah satunya di tempat ibadah. Ratusan anggota jemaah shalat Jumat menjadi sasaran vaksinasi oleh bus gerai vaksin mobile Kepolisian Resor Kota Sidoarjo.
Ratusan warga terlihat mengantre di halaman Masjid Agung Sidoarjo, Jumat (10/9/2021). Mayoritas merupakan jemaah shalat Jumat, hanya sebagian kecil yang merupakan pengunjung alun-alun. Mereka merupakan warga yang antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19 untuk penyuntikan dosis pertama.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pihaknya menyediakan 500 dosis vaksin Covid-19 untuk masyarakat, terutama jemaah shalat Jumat di Masjid Agung. Adapun layanan vaksinasi dimulai sejak pagi dan dilanjutkan setelah shalat Jumat dengan mengerahkan satu unit bus vaksin mobile dilengkapi dua vaksinator dari Urusan Kesehatan Polresta Sidoarjo.
”Vaksinasi Covid-19 untuk jemaah masjid ini merupakan bagian dari upaya percepatan vaksinasi di rumah ibadah. Vaksinasi ini penting untuk menyiapkan pelaksanaan ibadah secara tatap muka di masa pandemi yang belum teratasi sepenuhnya,” ujar Kusumo.
Takmir Masjid Agung Sidoarjo, Mohammad Arifin, mengatakan, pihaknya menyambut baik vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Polresta Sidoarjo. Saat ini, masjid itu mulai menggelar ibadah tatap muka kendati jumlah jemaah masih dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas tempat shalat.
Menurut Arifin, Masjid Agung Sidoarjo mampu menampung hingga 4.000 anggota jemaah. Namun, pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini, jumlah jemaah yang aktif menjalankan ibadah shalat fardu dan shalat Jumat baru 800-1.000 orang atau sekitar 25 persennya.
”Pengelola masjid mematuhi semua ketentuan pemerintah terkait pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk di tempat ibadah. Protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak, juga terus diterapkan,” kata Arifin.
Tujuan vaksinasi di ponpes juga dalam upaya menyiapkan ibadah tatap muka sekaligus pembelajaran tatap muka di lingkungan pesantren. (Kusumo Wahyu Bintoro)
Selain di Masjid Agung Sidoarjo, Polresta Sidoarjo juga menggelar vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Baitul Muttaqin, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan. Dalam kegiatan itu, disediakan 300 dosis vaksin untuk para santri berusia 12-18 tahun dan pengelola pondok pesantren.
Kusumo mengatakan, tujuan vaksinasi di ponpes ini juga dalam upaya menyiapkan ibadah tatap muka. Selain itu, juga menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di lingkungan pesantren. Vaksinasi Covid-19 bertujuan membangun kekebalan komunitas yang diyakini mampu memerangi sebaran Covid-19.
Sebelumnya, dalam upaya menyiapkan ibadah tatap muka, vaksinasi Covid-19 juga digelar di Gereja Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo. Dalam kegiatan itu, sekitar 500 umat gereja, pengurus, dan warga sekitar menjadi sasaran penyuntikan vaksin dosis pertama. Selama PPKM, gereja juga membatasi jumlah umat yang beribadah tatap muka maksimal 50 persen dari kapasitas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sidoarjo, capaian vaksinasi Covid-19 untuk penyuntikan dosis pertama sebanyak 679.001 orang atau 42 persen dari target 1,2 juta jiwa penduduk. Adapun capaian vaksinasi untuk penyuntikan dosis kedua sebanyak 403.294 orang atau sebesar 24,98 persen.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jatim, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah dengan risiko sedang penularan penyakit atau masuk dalam zona kuning bersama dengan 24 kabupaten dan kota lain. Untuk kebijakan PPKM, Sidoarjo termasuk daerah yang mengimplementasikan perlakuan level 3 meskipun berdasarkan asesmen Kemenkes posisinya berada di level 2.
Penambahan kasus baru di Sidoarjo masih ada, tetapi jumlahnya sudah berkurang signifikan. Penambahan kasus baru pada Kamis (9/9/2021), misalnya, hanya 35 kasus. Jumlah kasus baru itu turun signifikan dibandingkan dua pekan sebelumnya yang mencapai 80-100 kasus setiap harinya.
Meski demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Salah satu alasannya, jumlah kasus sembuh pada hari yang sama tercatat hanya 18 kasus atau50 persen dari penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19. Masih banyaknya warga yang isolasi di rumah menjadi penyebab capaian angka kesembuhan lebih rendah.
Program vaksinasi diprioritaskan untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas di sekolah dan tempat ibadah. (Muhdlor Ali)
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, karena daerahnya masih berada di PPKM level 3, kegiatan masyarakat masih dibatasi secara ketat. Contohnya, kegiatan pada obyek wisata dan tempat hiburan belum diizinkan buka atau beroperasi. Menurut rencana, pembukaan tempat wisata akan dilakukan dengan penuh persiapan dan secara bertahap.
”Saat ini fokus pada kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dan penyelenggaraan ibadah tatap muka terlebih dahulu. Oleh karena itu, program vaksinasi diprioritaskan untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas di sekolah dan tempat ibadah,” ujar Muhdlor.