Sidoarjo mulai berikan layanan vaksinasi Covid-19 buatan Moderna pada masyarakat umum, Senin (23/8/2021). Sosialisasi kejadian ikutan pascaimunisasi telah dilakukan sejak jauh hari agar masyarakat bisa memahami.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mulai memberikan layanan vaksinasi Covid-19 buatan Moderna kepada masyarakat umum, Senin (23/8/2021). Sosiasilasi tentang dampak atau kejadian ikutan pascaimunisasi telah dilakukan sejak jauh hari agar masyarakat bisa memahami dengan baik.
Penyuntikan perdana vaksin Moderna ini dilakukan dalam program vaksinasi massal di Gelora Delta Sidoarjo. Total vaksin yang disediakan 5.000 dosis dengan rincian vaksin Astra Zeneca 3.000 dosis dan vaksin Moderna 2.000 dosis. Semuanya untuk penyuntikan dosis pertama dengan sasaran masyarakat umum.
”Sebanyak 3.000 dosis vaksin Astra Zeneca diberikan terlebih dahulu kepada masyarakat yang sudah mendaftar. Setelah AZ habis, baru dilanjutkan dengan vaksinasi Moderna untuk penyuntikan dosis pertama,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Syaf mengatakan, vaksin Moderna awalnya hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, yakni penguat sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang virus SARS-CoV-2. Upaya itu ditempuh karena nakes merupakan garda depan perawatan pasien Covid-19 sehingga rentan terpapar.
Vaksin produksi Moderna, Amerika Serikat, ini berbasis mRNA dan ditujukan bagi warga berusia lebih dari 18 tahun dengan dua kali injeksi pada rentang waktu sebulan. Berdasarkan uji klinis fase ketiga, vaksin Moderna memiliki efikasi 94,1 persen untuk kelompok masyarakat usia 18-65 tahun dan efikasi 84,6 persen untuk usia di atas 65 tahun.
Sidoarjo telah menyuntikkan vaksin Moderna kepada nakes sebagai penguat sistem kekebalan. Hampir semua nakes sudah tervaksin, kecuali mereka yang belum memenuhi syarat. Contohnya, nakes yang terpapar Covid-19 atau baru sembuh sehingga harus menunggu jeda tiga bulan.
”Setelah dikalkulasi dengan kebutuhan untuk nakes, terdapat sisa stok vaksin Moderna sebanyak 38.000 dosis. Stok inilah yang diberikan untuk melayani masyarakat umum yang belum menerima vaksin,” kata Syaf Satriawarman.
Pendaftaran peserta vaksinasi dilakukan melalui dua mekanisme, yakni secara daring dan manual. Pendaftaran daring dilakukan melalui situs web Dinkes Sidoarjo beberapa hari sebelum jadwal pelaksanaan. Namun, baru dua jam dibuka pendaftaran, jumlah kuota yang disediakan langsung habis.
Syaf menambahkan, vaksinasi massal dengan vaksin Moderna akan diperluas di Kecamatan Krian. Sebanyak 3.000 dosis vaksin disediakan untuk masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar PT Tjiwi Kimia. Vaksinasi ini diharapkan meningkatkan cakupan vaksin Covid-19 di Sidoarjo agar segera terbentuk kekebalan kelompok.
Amelia (29), warga Buduran, Sidoarjo, nekat datang ke GOR karena tidak bisa mendaftar secara daring. Dia rela mengantre sejak pukul 05.00 pagi demi mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19. Hal itu dilakukan karena tempat kerjanya mensyaratkan seluruh karyawan yang masuk harus menunjukkan kartu vaksin.
”Saya tidak memperhatikan jenis vaksin yang diberikan, apakah Moderna atau AstraZeneca. Orientasinya yang penting sudah dapat vaksin agar bisa masuk kerja,” ujar pelayan gerai di pusat perbelanjaan tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Sidoarjo Athoillah mengatakan telah menyosialisasikan kepada masyarakat tentang kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) menggunakan vaksin Moderna. Salah satunya melalui laman dinkes dan media sosial lain agar mudah diakses oleh warga.
Berdasarkan informasi dinkes, ada tujuh gejala KIPI yang sering dijumpai pada peserta vaksinasi. Gejala itu, antara lain, merasa kelelahan setelah divaksin, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual, muntah, dan demam. Umumnya gejala terjadi selama 2-3 hari dan diatasi dengan mengonsumsi obat penurun panas.
Selain itu, ada juga efek lokal yang terjadi pada lengan setelah disuntik, seperti nyeri, bengkak, pembesaran kelenjar, dan kemerahan. Efek lokal ini terjadi selama 3-4 hari. Penerima vaksin yang mengalami hal itu disarankan mengompres dengan air hangat.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, penyuntikan vaksin dosis pertama di Sidoarjo telah mencapai 564.732 dosis atau sebesar 34,98 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 1,7 juta orang. Sementara itu, realisasi vaksinasi dosis kedua mencapai 333.043 dosis atau sebesar 20,63 persen dari target yang ditetapkan.