Selain Vaksin Ketiga Nakes, Sidoarjo Mulai Vaksinasi Kaum Difabel
Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga bagi nakes di Sidoarjo dijadwalkan mulai pekan ini. Vaksin ini akan disalurkan melalui puskesmas dan rumah sakit. Meski angka kasus di Jatim melandai, warga tetap diminta waspada.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo dijadwalkan berlangsung mulai pekan ini setelah menerima pengiriman vaksin Moderna sebanyak 1.170 vial. Selain vaksinasi ketiga nakes, Sidoarjo juga memberikan vaksinasi bagi kelompok difabel.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, vaksin Moderna tiba di gudang farmasi pada Selasa (3/8/2021). Menurut rencana, vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan mulai Kamis (5/8/2021) dengan mekanisme pendistribusian melalui puskesmas-puskesmas dan rumah sakit.
”Untuk tenaga kesehatan yang bekerja di klinik kesehatan bisa mengikuti vaksinasi di shelter vaksinasi seperti Gelora Delta Sidoarjo,” ujar Syaf Satriawarman, Rabu (4/8/2021). Vaksinasi dosis ketiga bagi nakes diperlukan untuk memperkuat respons antibodi terhadap virus SARS-CoV-2, terutama varian baru yang lebih menular dan mematikan.
Syaf mengatakan, jumlah vaksin Moderna yang diterima 1.170 vial. Satu vial setara dengan 14-15 dosis. Vaksin akan diberikan kepada nakes yang berisiko tinggi tertular Covid-19 karena beban tugasnya yang luar biasa, apalagi di tengah lonjakan kasus pascalibur Lebaran lalu.
Selain penyuntikan vaksin ketiga untuk nakes, Dinkes Sidoarjo juga tengah menyusun jadwal penyuntikan vaksin dosis pertama bagi difabel atau penyandang disalibitas menggunakan vaksin Sinopharm. Dinkes sudah menerima 467 vial vaksin dan akan diberikan kepada difabel yang telah berusia 18 tahun ke atas.
Syaf melanjutkan, vaksinasi dosis ketiga merupakan booster yang diperlukan untuk memperkuat respons antibodi terhadap varian baru. Hal itu karena risiko kematian akibat Covid-19 varian baru, termasuk nakes dan dokter ini sangat tinggi. Dari Maret 2020 hingga Juli ini, angka kematian nakes dan dokter secara nasional tercatat mencapai 1.141 jiwa.
Dari Maret 2020 hingga Juli ini, angka kematian nakes dan dokter secara nasional tercatat mencapai 1.141 jiwa.
Vaksin dosis ketiga bisa diberikan dengan jeda enam bulan setelah vaksinasi kedua. Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Moderna pada 11 Juli lalu dari Amerika Serikat melalui mekanisme Covax Facility. Kemenkes telah mendistribusikan vaksin Moderna keseluruh provinsi, termasuk Jatim.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dalam pernyataan tertulisnya mengatakan, pihaknya telah menerima vaksin Moderna untuk nakes di 38 kabupaten dan kota di wilayahnya. Vaksin itu langsung didistribusikan ke daerah sesuai alokasi.
”Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dan difabel di Jatim dimulai, Senin (2/8/2021). Kota Malang menjadi daerah pertama penerapan vaksinasi bagi difabel dan dosis ketiga bagi nakes,” ujar Khofifah.
Berdasarkan sejumlah indikator, situasi penularan Covid-19 di Jatim cenderung melandai setelah penerapan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM sejak 3 Juli. Pengendalian sebaran kasus Covid-19 diharapkan semakin membaik dengan perpanjangan PPKM level 4 hingga 9 Agustus.
Indikator tersebut antara lain penambahan kasus baru terkonfirmasi positif secara harian yang cenderung menurun selama sepekan terakhir. Penambahan kasus harian di Jatim sempat menyentuh angka 8.230 pada 15 Juli. Setelah itu, penambahan kasus harian mulai turun. Semisal, pada 29 Juli 2021 hanya terjadi penambahan 5.506 kasus baru.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, pada 2 Agustus, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif secara harian turun menjadi 2.464 kasus. Indikator lain yang menurut Khofifah menunjukkan perbaikan, yakni tingkat keterisian tempat tidur di ruang perawatan Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR).
BOR perawatan pasien isolasi di Jatim saat ini tinggal 67 persen, sedangkan BOR perawatan intensif sekitar 80 persen. Sebelum diberlakukan PPKM darurat, BOR ruang isolasi Covid-19 di Jatim menyentuh angka 84 persen. Adapun kondisi BOR perawatan intensif di sejumlah kabupaten dan kota mencapai 100 persen.
Meski sejumlah indikator menunjukkan kasus Covid-19 di Jatim mulai melandai, Khofifah meminta masyarakat tidak lengah. Warga harus tetap menjaga protokol kesehatan terutama memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, Pemprov Jatim terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19.
Jumlah penerima vaksin yang jatuh tempo untuk penyuntikan dosis kedua per Selasa kemarin 4,2 juta orang. Mereka memerlukan vaksin segera. Pemprov Jatim sudah mengajukan permohonan penambahan alokasi vaksin dan berharap ada percepatan pengiriman vaksin karena masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi.
Tingginya antusiasme masyarakat juga tergambar dalam hasil survei BPS Jatim. Kepala Badan Pusat Statistik Jatim Dadang Hardiwan, Senin (2/8/2021), mengatakan, berdasarkan hasil survei Perilaku Masyarakat Jatim pada Masa PPKM Darurat, kesadaran masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi sudah cukup baik.
Dari 39.560 responden yang mengikuti survei, mayoritas menyadari vaksin penting untuk pencegahan diri dari penularan Covid-19. Jumlah responden yang memiliki kesadaran tersebut mencapai 65,3 persen. Sebanyak 32,77 persen responden mengatakan mengikuti vaksinasi karena diwajibkan atau diperintahkan oleh tempat kerja, atasan, dan pemerintah.
Sedikit sekali atau hanya sekitar 3,6 persen responden di Jatim yang mengatakan mengikuti vaksinasi karena rekomendasi dari tenaga kesehatan. Sementara itu, hasil survei terhadap 12.113 responden yang belum vaksin menyatakan mayoritas sudah terjadwal tetapi belum waktunya.