Diduga Terlibat Penyerangan Pos Koramil Kisor, 17 Anggota KNPB Dicari Polisi
Polda Papua Barat memasukkan 17 anggota Komite Nasional Papua Barat dalam daftar pencarian orang terkait kasus penyerangan Pos Koramil Kisor pada 2 September lalu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 17 anggota Komite Nasional Papua Barat diduga terlibat penyerangan Pos Koramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, yang menyebabkan empat prajurit TNI AD gugur. Polda Papua Barat telah menetapkan 17 orang ini masuk dalam daftar pencarian orang.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Adam Erwindi, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (10/9/2021), membenarkan 17 anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ini masuk daftar pencarian orang (DPO). Terungkapnya keterlibatan 17 orang ini berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi mata dan keterangan dari dua pelaku yang telah ditahan, yakni MY (20) dan MS (18).
Ke-17 orang itu, antara lain, Silas Ki, Manfred Fatem, Musa Aifat, Setam Kaaf, Titus Sewa, Irian Ki, Alfin Fatem, Agus Kaaf, dan Melkias Ki. Selain itu, Melkias Same, Amos Ki, Musa Aifat, Moses Aifat, Martinus Aisnak, Yohanes Yaam, Agus Yaam, dan Robi Yaam.
”Total 19 orang yang terlibat dalam aksi penyerangan Pos Koramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, pada 2 September 2021. Silas Ki adalah pimpinan KNPB di daerah Kisor yang memimpin aksi ini,” papar Adam.
Ia pun mengimbau para pelaku segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polda Papua Barat turut membantu jajaran Polres Sorong Selatan untuk menangkap 17 orang ini.
Diketahui 19 anggota KNPB ini menyerang Pos Koramil Kisor sekitar pukul 03.00 WIT. Mereka menyerang sejumlah anggota Pos Koramil Kisor dengan menggunakan parang dan batu.
Empat anggota TNI yang gugur dalam insiden ini adalah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu (Inf) Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Prajurit Kepala Muhammad Dirhamsyah, dan Prajurit Satu Zul Ansari Anwar. Sementara, dua anggota lainnya luka berat, yakni Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun. ”Para pelaku melaksanakan dua kali pertemuan sebelum menyerang Pos Koramil Kisor. Perbuatan mereka yang menyebabkan empat anggota TNI gugur dikategorikan sebagai pembunuhan berencana,” ujar Adam.
Adam berharap warga di Distrik Aifat Selatan tidak takut beraktivitas dan kembali ke rumah masing-masing. ”Kami bersama TNI akan terus mengejar 17 pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Upaya penangkapan ini bukanlah operasi militer, melainkan demi penegakan hukum,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy mengungkapkan, sekitar 700 warga di Distrik Aifat Selatan mengungsi ke hutan. Mereka takut menjadi korban dalam operasi aparat keamanan setelah serangan Pos Koramil Kisor.
Dia membeberkan, warga yang mengungsi berasal dari sejumlah kampung di Distrik Aifat Selatan, antara lain, Kisor, Krus, Imson, Buohsa, Asiaf Saman, Fuog, Fuog Selatan, Sorry, dan Awet Maim. Selain itu, ada pula warga dari kampung Roma, Tolak, Kaitana, Yeek, Same Rakator, Sanem, Tahsimara, Hira Iek, dan Tahmara.
Para pengungsi bukan hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak dan balita. Kondisi pengungsi sangat memprihatinkan karena harus bertahan di tengah hutan selama berhari-hari. ”Warga merasa sangat ketakutan menjadi korban dalam operasi ini. Kami berharap operasi penyisiran untuk mencari para pelaku tidak menyasar warga sipil yang tak bersalah,” ujar Yan.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa mengatakan, dirinya memberikan jaminan bahwa upaya pengejaran terhadap para pelaku tetap mengedepankan keselamatan masyarakat. Sebab, keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi.
”Saya bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda akan melindungi masyarakat dari ancaman teror seperti penyerangan Pos Koramil Kisor. Kami akan memperkuat setiap pos dan bersinergi dengan pihak kepolisian sehingga masyarakat dapat bekerja dengan aman,” kata Cantiasa.