Sebanyak tiga daerah di Kaltim masih harus melanjutkan PPKM level 4 hingga 20 September. Gubernur Kaltim Isran Noor menginstruksikan agar 3T digencarkan sambil menekan mobilitas warga.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sebanyak tiga daerah di Kalimantan Timur masih harus melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4 hingga 20 September. Gubernur Kaltim Isran Noor menginstruksikan agar pengetesan, pelacakan, dan perawatan (testing, tracing,treatment/3T) ditingkatkan di daerah tersebut.
Hal itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 26 Tahun 2021. Di dalamnya tertera Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu masih harus menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Kepala daerah di tiga wilayah itu diminta mencapai target-target agar tingkat kerentanan penularan Covid-19 menurun.
”Inti pelaksanaan PPKM ini, selain mengatur kegiatan di masyarakat, juga disiplin protokol kesehatan dan optimalisasi 3T,” kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Kaltim M Syafranuddin, saat dihubungi dari Balikpapan, Kamis (9/9/2021).
Di dalam instruksi tersebut, Satgas Covid-19 di tiga daerah itu diminta untuk mencapai sejumlah target jika penularan Covid-19 meluas. Jika positivity rate mingguan kurang dari 5 persen, tes perlu dilakukan 1 per 1.000 penduduk per minggu. Saat positivity rate mingguan lebih dari 25 persen, jumlah tes minimal 15 orang per 1.000 penduduk per minggu.
Selain itu, pelacakan kontak erat perlu ditingkatkan lebih dari 15 kontak erat per kasus terkonfirmasi Covid-19. Isran Noor juga menginstruksikan agar vaksinasi dipercepat selama pembatasan kegiatan di tiga daerah tersebut.
Syafranuddin mengatakan, penetapan level ini berdasarkan situasi dan perkembangan pandemi di daerah yang dilaporkan melalui aplikasi Silacak Kementerian Kesehatan. Selain dari aspek kesehatan, terdapat juga penilaian dari mobilitas warga dan penerapan protokol kesehatan di tingkat masyarakat.
Kota Balikpapan, yang selama ini tercatat sebagai wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Kaltim, akan menggencarkan vaksinasi. Selain itu, sejumlah indikator akan dikejar agar risiko penularan Covid-19 bisa turun.
”Tidak ada pelonggaran selama PPKM level 4. Vaksinasi akan kita terus laksanakan karena saat ini belum di atas 50 persen,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Selama PPKM level 4 dilaksanakan dua minggu sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, kasus harian Covid-19 menunjukkan penurunan. Pada 27 Agustus, misalnya, terdapat penambahan 127 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu perlahan menurun. Pada 7 September, terdapat 48 kasus positif baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyatakan, selain capaian indikator kesehatan, penerapan protokol kesehatan di masyarakat juga menjadi salah satu aspek penilaian. Untuk itu, Satgas Covid-19 Balikpapan akan mengevaluasi kebijakan dan penerapannya agar penularan Covid-19 bisa ditekan.
Sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Samarinda, Ike Anggraeni, mengingatkan bahwa pemerintah berperan besar dalam menekan penularan Covid-19. Ike menjelaskan, itu perlu didukung komunikasi kebijakan dan pemantauan yang ketat oleh pemerintah di tingkat pusat hingga daerah.
”Belajar dari Selandia Baru, keberhasilan mereka, selain kepatuhan publik, juga pola komunikasi dengan jelas terkait arah kebijakan pemerintah sehingga masyarakat dapat memahami alasan pengambilan kebijakan tersebut,” ujar Ike.