Tak Ada Lagi Daerah Level 4, Aktivitas Warga di Jateng Tetap Dikontrol
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39/2021, kini ada 18 daerah di Jateng yang masuk level 2 dan 17 daerah level 3. Pekan lalu, tersisa Purworejo dan Kota Magelang di level 4, tetapi kini turun ke level 3.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta kabupaten/kota tetap waspada meski saat ini sudah tak ada lagi daerah dalam kategori level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Segala aktivitas dan mobilitas warga mesti tetap dikontrol. Cegah lonjakan kasus akibat kelengahan protokol kesehatan.
Berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan Selasa (7/9/2021) pukul 16.00, sebanyak 7.147 orang dirawat/isolasi mandiri (kasus aktif) di Jateng. Jumlah itu menurun signifikan dibandingkan 7 Agustus 2021, misalnya, yang terdapat 33.851 kasus aktif di provinsi tersebut.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Semarang, Selasa (7/9/2021), berterima kasih kepada warga Jateng yang telah disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga kasus terus turun. Namun, menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka dan pembukaan tempat wisata harus terus dipantau. Untuk itu, warga wajib tetap disiplin.
”Untuk pembelajaran tatap muka, sistem transportasi harus dijaga. Orangtua sebisa mungkin mengantar jemput siswa. Kalau (ke sekolah) jaraknya dekat, jalan kaki saja atau sepeda. Sementara pariwisata, kabupaten/kota dan provinsi, juga dibantu TNI-Polri berjaga. Pengelola tempat wisata kami minta tanggung jawabnya,” kata Ganjar.
Tempat wisata yang belum siap menerapkan dan mengawasi protokol kesehatan pada pengunjung, lanjut Ganjar, agar tidak dibuka dulu. Sementara yang membuka untuk uji coba agar melapor ke pemerintah provinsi. Sebab, apabila tak terkontrol akibat kecerobohan, bisa berbahaya dan berpotensi terjadi penularan Covid-19.
Euforia penurunan kasus Covid-19 akan menakutkan jika aktivitas tak terkontrol. ”Awas, ada varian Mu. Sebagai antisipasi, kami sudah membeli alat whole genome sequencing agar mendeteksi dari beberapa sampel. Namun, sejauh ini belum (terdeteksi di Jateng),” ucap Ganjar.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021, kini ada 18 daerah di Jateng yang masuk level 2 dan 17 daerah level 3. Pada Instruksi Mendagri sebelumnya, tersisa Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang yang menerapkan PPKM level 4. Namun, kini kedua daerah itu masuk level 3.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Suyanta mengatakan, pelaksanaan simulasi PTM jenjang SMA, SMK dan SLB dilakukan di 144 satuan pendidikan dengan total 19.362 siswa peserta. Sementara PTM terbatas dilakukan pada 159 sekolah dengan 36.405 siswa.
Yang masih menjadi evaluasi PTM memang soal pemantauan proses pulang dan perginya naik transportasi apa. (Suyanta)
Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan adanya hambatan, baik dalam pelaksanaan simulasi PTM maupun PTM terbatas. ”Yang masih menjadi evaluasi memang soal pemantauan proses pulang dan perginya naik transportasi apa,” kata Suyanta dalam keterangan yang dirilis Pemprov Jateng, Senin (6/9/2021).
Untuk selanjutnya, pihaknya meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan cabang dinas, pengawas, komite sekolah, dan satgas tingkat sekolah. ”Penting juga meningkatkan sosialisasi penerapan prokes kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar melalui berbagai media sesuai karakter wilayah,” kata Suyanta.
Promosi dan pencegahan
Pakar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Bagoes Widjanarko, mengatakan, promosi-promosi kesehatan perlu terus dilakukan meski kasus Covid-19 sudah menurun dari sebelumnya. Hal paling mendasar adalah jangan sampai penularan virus terjadi.
Penularan terjadi melalui droplet melalui mulut dan hidung lalu masuk ke saluran pernapasan. Mau tak mau kedisiplinan memakai masker menjadi penting. ”Protokol kesehatan harus tetap ketat dan terus digaungkan. Kami melakukan interaksi di tempat-tempat tertentu, bahkan sekolah. Jadi, harus terus diingatkan,” ujarnya.
Menurut Bagoes, apa pun varian virus Covid-19, pencegahannya sama, yakni 5M, terutama memakai masker. Namun, ia menyoroti banyak warga belum benar dalam mengenakannya, seperti diturunkan ke dagu. Padahal, hal tersebut berisiko. Kualitas penggunaan masker oleh warga mesti terus ditingkatkan.