Sebanyak 330 sekolah di Kota Bandung diperbolehkan sekolah tatap muka dengan kapasitas hingga 50 persen, sementara 1.600-an sekolah lainnya masih menunggu verifikasi Satuan Tugas Covid-19.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak 330 sekolah di Kota Bandung bakal mengadakan pembelajaran tatap muka terbatas pada 8 September 2021. PTM terbatas akan dilaksanakan bertahap demi memastikan keamanan siswa dan pengajar.
Data Dinas Pendidikan Kota Bandung menyebutkan, sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terdiri dari 65 TK dan PAUD, 99 SD, dan 42 SMP. Selanjutnya, ada 46 SMA dan SLB, 20 SMK, dan 58 sekolah lainnya di bawah Kementerian Agama.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar di Disdik Kota Bandung Bambang Ariyanto, Kamis (2/9/2021) mengatakan, kini tengah memverifikasi sekitar 1.600 sekolah. Semuanya berada di bawah Disdik Kota Bandung yang menyatakan diri siap menggelar PTM terbatas.
Pemantauan ini dilihat dari pemenuhan sejumlah komponen. Persyaratan ini antara lain, memiliki satuan tugas Covid-19, mendesain kurikulum khusus untuk tatap muka dan daring, telah mengampanyekan kepada orangtua dan siswa, serta punya alat-alat penunjang memadai.
”Sebanyak 330 sekolah telah diperbolehkan mengadakan pembelajaran tatap muka hingga 50 persen, sedangkan yang lainnya masih dalam verifikasi. Semua harus dilaksanakan ketat,” paparnya.
Selain ketat, lanjut Bambang, pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan secara bertahap. Sekolah-sekolah yang akan lolos verifikasi hanya diperbolehkan belajar dengan kapasitas 25 persen. Setelah pengamatan dan evaluasi, kapasitas sekolah akan ditingkatkan hingga 50 persen.
Pengawasan terhadap tenaga pengajar dan siswa juga dilakukan dari diri sendiri. Bambang meminta setiap orang yang berkegiatan di sekolah harus memastikan sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19 mulai dari rumah.
”Para siswa memang tidak diwajibkan mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum sekolah. Tetapi, orang tua harus memastikan anak-anaknya tidak bergejala. Para pengajar walaupun seluruhnya telah divaksin, tetap harus memeriksa kondisi diri sebelum bersekolah,” ujarnya.
Menurut Bambang, hal ini dilakukan demi memastikan keamanan siswa. Meskipun pemerintah pusat telah menurunkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi level 3, Pemkot Bandung masih melaksanakan relaksasi di sejumlah sektor secara bertahap.
Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, total kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga Rabu (1/9) mencapai 41.658 orang. Jumlah ini bertambah 85 orang dari sehari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.020 pasien masih dalam konfirmasi aktif sehingga menjalani isolasi atau perawatan. Pasien yang sembuh mencapai 38.240 orang, dan 1.398 orang meninggal akibat Covid-19.
Wali Kota Bandung Oded M Danial memohon kesabaran masyarakat karena relaksasi dilakukan bertahap. Warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan demi menurunkan angka kasus Covid-19.
”Kami terus berupaya merelaksasi secara bertahap. Jadi, tidak langsung besar dan banyak. Prinsipnya, apabila kita saling mengingatkan, semua memiliki kesadaran yang konsisten. Mudah-mudahan ke depan bisa landai dan turun ke zona risiko rendah,” kata Oded.