Taat Prokes, Pembelajaran Tatap Muka di Pontianak Berlanjut
Pembelajaran tatap muka di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, lebih menekankan pendidikan perilaku. PTM hingga kini terus dilaksanakan sembari dievaluasi secara rutin oleh pemerintah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka secara terbatas sudah berlangsung hampir dua pekan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sejauh ini, penerapan protokol kesehatan dilakukan ketat. Pemerintah daerah akan mengevaluasi pelaksanaan prokes secara berkala dan melanjutkan PTM jika hasilnya baik.
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Pontianak sudah berlangsung sejak 18 Agustus secara bertahap. PTM ini dilakukan sejumlah sekolah mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Senin (30/8/2021), saat meninjau PTM di SDN 03 Pontianak, menuturkan, sejauh ini PTM berjalan baik sesuai harapan dengan protokol kesehatan ketat.
”Kami akan terus mengevaluasi perkembangan pembelajaran tatap muka setiap hari, terutama kerja sama guru dengan orangtua murid. Jangan sampai muncul kluster baru di sekolah,” kata Edi.
Di tingkat SMP, Edi mengunjungi SMPN 03 Pontianak. PTM di sekolah tersebut dalam sebulan hanya dilaksanakan pada minggu pertama, yakni hari Senin-Rabu dan minggu kedua pada hari Selasa dan Kamis. Siswa yang tidak hadir dalam PTM mengikuti pembelajaran secara daring. Sebagian PTM masih dalam tahap simulasi. Jika zona risiko makin membaik, kemungkinan akan lebih ada kelonggaran proses belajar-mengajar.
Kami akan terus mengevaluasi perkembangan pembelajaran tatap muka setiap hari, terutama kerja sama guru dengan orangtua murid. Jangan sampai muncul kluster baru di sekolah.
Perlengkapan protokol kesehatan juga sudah disiapkan sekolah, antara lain tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu tubuh. Para siswa juga didorong untuk mengingatkan keluarganya untuk menaati protokol kesehatan.
Kepala SDN 03 Pontianak Cahaya Hairani menuturkan, penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat. Guru juga mengawasi siswa dalam pelaksanaan protokol kesehatan agar siswa tidak membuka masker. SDN 03 Pontianak sudah melaksanakan PTM sejak Senin (23/8/2021) secara bertahap karena jumlah siswanya tergolong banyak, sekitar 740 orang.
Senin pekan lalu, PTM hanya untuk kelas I dan VI serta hanya 50 persen dari kapasitas ruangan. Setelah dievaluasi setiap hari dan tak ditemukan kendala, pada Senin (30/8/2021) pekan ini siswa kelas II dan V bisa mengikuti PTM. Mereka datang bergantian agar tidak timbul kerumunan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Paryono mengatakan, setelah mendengarkan masukan dari Satgas Covid-19 Pontianak, Pontianak bisa menyelenggarakan PTM secara terbatas. PTM di TK hanya diikuti maksimal lima siswa dengan protokol kesehatan. Sementara untuk SD, kapasitas ruangan dibatasi hanya 30 persen untuk kelas rendah, sedangkan kelas tinggi sekitar 50 persen.
Pada rentang SMP juga demikian. Ada jadwal daring dan tatap muka terbatas. Dengan tatap muka, diharapkan ada penguatan pada pendidikan perilaku atau karakter serta penugasan apa saja yang dilakukan di rumah.
”Pengoptimalan proses belajar tetap melalui pembelajaran daring karena waktunya lebih panjang, sedangkan PTM terbatas waktunya, ada yang hanya sekitar satu jam,” kata Paryono.
Kondisi Covid-19 di Pontianak sudah mulai mereda. Di rusunawa, tempat isolasi terpusat, misalnya, sudah tidak ada pasien lagi. Angka positivity rate (rasio kasus positif) Pontianak sudah di bawah 5 persen. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) juga sudah di bawah 40 persen. ”Vaksinasi juga terus digencarkan,” kata Edi.