Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menduga ada euforia di sejumlah kabupaten/kota karena adanya penurunan level PPKM. Ia mewanti-wanti untuk tetap waspada. Jateng memang membaik, tetapi belum baik semua.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah daerah di Jawa Tengah turun level dalam penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021. Namun, daerah diminta tidak euforia dengan hal itu serta harus tetap berhati-hati dalam pelonggaran pembatasan.
Seiring perpanjangan PPKM seperti yang diumumkan Presiden Joko Widodo, Mendagri menerbitkan Instruksi Mendagri No 35/2021 tentang PPKM. Dalam instruksi itu, terdapat dua daerah di Jateng masuk level 2 (Kabupaten Jepara dan Kudus), 18 daerah pada level 3, dan 15 daerah di level 4.
Pekan lalu, dalam Instruksi Mendagri No 35/2021, terdapat 20 daerah di Jateng pada level 3 dan 15 daerah pada level 4. Penurunan kategori sejumlah daerah itu sejalan dengan penurunan kasus di Jateng. Berdasarkan data Corona.jatengprov.go.id, kasus aktif turun dari 18.930 kasus pada 15 Agustus 2021 menjadi 13.998 kasus pada 24 Agustus 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Semarang, Selasa (24/8/2021), menduga ada euforia di sejumlah kabupaten/kota menyusul penurunan level PPKM. Maka, sejak Senin, ia telah mengingatkan para bupati/wali kota beserta forum koordinasi pimpinan daerah masing-masing untuk tetap waspada.
”Jangan euforia dulu. Kita memang membaik, tetapi belum baik semua. Saya senang mendengar pasien (Covid-19) dilaporkan tinggal sedikit dan sudah konversi ruang isolasi ke pasien-pasien umum. Itu baik, tetapi jangan sampai kemudian tidak hati-hati. Saya minta PPKM diterapkan,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, sejumlah bupati/wali kota dari daerah dengan kasus Covid-19 rendah meminta pembukaan tempat wisata ataupun pembelajaran tatap muka di sekolah. Atas permintaan tersebut, ia mengizinkan, tetapi tidak bisa sekaligus dibuka. Perlu segala kesiapan, termasuk protokol kesehatan, secara matang.
Ia pun meminta pemkab/pemkot tetap izin terlebih dulu kepada pemprov. ”Karena dengan izin, kita bisa mengontrol. Boleh atau tidak. Kalau boleh, seperti apa pelaksanaannya. Saya juga sudah siapkan aturan umum yang bisa jadi pedoman di Jateng agar sama. Sebab, kemarin ada yang buka TK, SD, dan lainnya dan membuat kabupaten lain jadi iri,” ujar Ganjar.
Di Kabupaten Jepara, saat ini tercatat 18.049 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 128 dirawat/isolasi (kasus aktif), 16.926 sembuh, dan 995 dirawat. Kabupaten Jepara, bersama Kudus, kini masuk PPKM level 2.
Sejumlah bupati/wali kota dari daerah dengan kasus Covid-19 rendah meminta pembukaan tempat wisata ataupun pembelajaran tatap muka di sekolah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Muhammad Ali menuturkan, pihaknya akan mengikuti instruksi Mendagri terkait segala kebijakan dalam pembukaan pembatasan. ”(Peraturan turunannya) sedang proses. (Dalam) pembahasan,” kata Ali.
Menurut laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Selasa (24/8/2021) pukul 16.00, terdapat 464.219 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng. Sebanyak 13.998 orang dirawat/isolasi, 419.930 orang sembuh, dan 30.291 orang meninggal. Tercatat ada penambahan 1.242 kasus positif dalam 24 jam terakhir.
Vaksinasi di mal
Pada Selasa (24/8), Pemkot Semarang dan Polrestabes Semarang memulai program vaksinasi bagi karyawan yang bekerja di mal. Kapolrestabes Semarang Komisars Besar Irwan Anwar menyebutkan, kegiatan itu digelar serentak selama dua hari di empat mal di Kota Semarang.
Vaksin diberikan kepada karyawan, tenant (penyewa), tenaga keamanan, dan petugas kebersihan yang bekerja di mal. ”Ada empat mal yang jadi tempat vaksinasi, yakni Paragon Mall, DP Mall, Mall Ciputra, dan Java Mall,” ujar Irwan.
Menurut dia, kegiatan itu merupakan upaya mengakselerasi dan memadukan kebijakan pemerintah yang telah membuka jam operasional mal. Lantaran syarat pengunjung mal harus sudah divaksin, karyawan mal juga harus sudah divaksin.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin menjelaskan, vaksin yang diberikan di mal sebanyak 600 dosis per hari. ”Dengan vaksin di mal, kami berharap teman-teman yang bekerja di mal merasa aman dan dapat berkegiatan dengan baik. Lalu, jumlah warga yang divaksin harapannya semakin banyak,” ucapnya.
Berdasarkan data Vaksin.kemkes.go.id, yang dimutakhirkan Selasa (24/8), vaksin dosis pertama di Kota Semarang telah mencapai 922.208 atau 70,66 persen dari target. Adapun dosis kedua sebanyak 633.291 atau 48,53 persen dari target.