11 Pekerja Trans-Papua di Yahukimo Dievakuasi Selama Tujuh Jam
Satgas Nemangkawi mengevakuasi 11 pekerja jalan Trans-Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Yahukimo. Tiga anggota satgas tertembak dalam upaya evakuasi selama tujuh jam itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim Satuan Tugas Nemangkawi yang terdiri dari aparat Polri dan TNI menyelamatkan 11 pekerja PT Indo Mulia Baru dari serangan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Yahukimo, Papua. Tiga anggota satgas terluka akibat serpihan peluru dalam operasi penyelamatan yang berlangsung selama tujuh jam tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (24/8/2021) pagi, mengatakan, evakuasi dilakukan setelah KKB pimpinan Tenius Gwijangge membunuh dua pekerja PT Indo Mulia Baru pada Minggu (22/8/2021). Kedua pekerja kontraktor yang membangun jalan Trans-Papua itu ialah Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas.
Tim Satgas Nemangkawi memulai upaya penyelamatan 11 pekerja sekitar pukul 08.00 WIT, Senin (23/8/2021). Tim menuju lokasi tempat tinggal para pekerja PT Indo Mulia Baru di sekitar Kali Yegi, yang berjarak 43 kilometer dari Deikai, ibu kota Yahukimo.
Selama ini para pekerja PT Indo Mulia Baru mengerjakan pembangunan jembatan Kali Yegi sebagai salah satu bagian ruas Jalan Trans-Papua di Yahukimo.
Dalam operasi penyelamatan itu, terjadi tiga kali kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dan KKB Tenius Gwijangge pada pukul 09.10 WIT, pukul 10.24 WIT, dan pukul 12.19 WIT. KKB juga menyulitkan perjalanan tim dengan menutupi dua ruas jalan menggunakan tujuh batang pohon.
Saat tiba di lokasi kamp pekerja, tim tidak menemukan para pekerja. Ternyata para pekerja sudah menyelamatkan diri dengan bersembunyi di rumah warga di sekitar Kali Brazza yang berjarak 500 meter dari kamp. ”Pada pukul 15.30 WIT, tim berhasil menemukan para pekerja di rumah warga. 15 menit kemudian, mereka mengevakuasi para pekerja ke Deikai,” kata Ahmad.
Ia menuturkan, empat anggota tim terkena serpihan peluru saat kontak tembak dengan KKB. Namun, hanya tiga orang yang terluka, sedangkan satu anggota tim terkena rekoset di helmnya. Ketiga anggota yang terluka adalah Ajun Komisaris I Putu Edi Wirawan, Bripka Irwan, dan Bharatu Nimrot. ”Ketiganya telah mendapatkan perawatan medis,” katanya.
Sementara terkait evakuasi dua pekerja yang dibunuh KKB pada Minggu, Ahmad menyatakan, jenazah Rionaldo dan Dedi telah diterbangkan dari Deikai ke Timika, Senin. ”Jenazah kedua korban telah disemayamkan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena Sepnat Kambu mengungkapkan, pihaknya sebelumnya telah menyurati PT Indo Mulia Baru sebelum insiden penyerangan KKB tersebut. Dalam surat itu, balai meminta agar pekerjaan pembangunan jembatan dihentikan sementara karena situasi yang tidak kondusif.
Rionaldo adalah Kepala Cabang PT Indo Mulia Baru dan Dedi adalah bawahannya. Total terdapat 32 pekerja PT Indo Mulia Baru yang membangun jembatan di Kali Yegi. ”Kami telah berkomunikasi dengan Kapolda Papua. Pembangunan Jalan Trans-Papua di wilayah Yahukimo dihentikan sementara demi keselamatan para pekerja,” ujar Sepnat.
Kelompok Tenius menyerang para pekerja agar pembangunan jembatan terhenti.
Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi Komisaris Besar Faisal Ramadhani mengatakan, status kesiagaan keamanan di Deikai dinaikkan ke level satu atau tertinggi. Sebanyak 125 personel Brimob dan Satgas Nemangkawi dikerahkan untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok Tenius. ”Kami telah melaksanakan olah tempat terjadinya perkara. Kelompok Tenius menyerang para pekerja agar pembangunan jembatan terhenti,” ungkapnya.
Diketahui, kelompok Tenius yang berasal dari Nduga diperintahkan oleh pimpinannya, Lekagak Telenggen, untuk menebar aksi teror di Yahukimo. Kelompok ini memiliki lima pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk senjata laras pendek.
Kelompok Tenius juga terlibat dalam penembakan yang menewaskan empat pekerja bangunan dan mengakibatkan seorang warga sipil luka berat di Kampung Bingki, Distrik Seredala, Yahukimo, 24 Juni 2021.
Kelompok ini juga menyerang tim Satgas Nemangkawi yang sedang melintas di Sungai El, Kampung Mosom, pedalaman Kabupaten Yahukimo, pada 10 Juli 2021. Seorang anggota tim, Briptu Kenny Carlos Kipuw, terluka karena terkena tembakan dalam insiden tersebut.
Terakhir, kelompok ini membakar tiga rumah warga pada 16 dan 17 Agustus 2021. Tujuan mereka untuk mengganggu situasi keamanan saat peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel (Inf) Christian Ireeuw mengatakan, semua jajarannya dalam status kesiagaan tertinggi. Sebab, kelompok Tenius telah memasuki Deikai. ”Kami akan membantu Polres Yahukimo dan Satgas Nemangkawi untuk menghadapi kelompok Tenius. Kami akan menggelar patroli secara rutin di seluruh wilayah Deikai,” ujarnya.
Dari catatan Kompas dan data Polda Papua, sejak Januari hingga Agustus 2021, KKB telah melakukan 26 serangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Puncak. Akibat aksi KKB, 9 aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal. Selain itu, 17 aparat keamanan dan tiga warga terluka karena terkena tembakan.