Kasus Baru Terus Ditekan, Angka Keterisian Rumah Sakit di Sumut Menurun
Kasus positif baru Covid-19 di Sumut menurun hingga 514 kasus per hari, termasuk yang terendah dalam dua bulan ini. Angka keterisian tempat tidur rumah sakit pun ditekan hingga 54 persen dari sebelumnya 62 persen.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Jumlah kasus positif baru Covid-19 di Sumatera Utara terus menurun hingga 514 kasus dalam sehari per Senin (23/8/2021). Kasus harian itu termasuk yang terendah dalam dua bulan terakhir. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit Covid-19 pun turun hingga 54 persen karena penurunan kasus baru dalam sepekan terakhir.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendorong agar protokol kesehatan terus ditingkatkan agar penularan bisa diputus. Disiplin masyarakat dalam protokol kesehatan dinilai masih rendah. ”Disiplin kita hanya 26 sampai 32 persen. Kalau ini masih kejadian terus, ini yang paling sulit,” kata Edy.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, kasus Covid-19 di Sumut terus ditekan dengan penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, serta tes dan penelusuran kontak yang terus diperluas. Tempat isolasi terpadu cukup efektif memutus rantai penularan.
Kasus baru per Senin yang bisa ditekan hingga 514 kasus, termasuk yang terendah dalam dua bulan belakangan. Sejak awal Juli, kasus positif baru di Sumut meroket dari 100-200 kasus per hari menjadi 2.000 kasus per hari. Akibatnya, akumulasi kasus meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua bulan menjadi 89.582 kasus.
Menurut Aris, tingkat kesembuhan meningkat dalam sepekan terakhir sehingga membuat angka keterisian rumah sakit bisa ditekan dari 62 persen menjadi 54 persen. Angka keterisian saat ini sudah di bawah batas aman, yakni 60 persen.
Disiplin kita hanya 26 sampai 32 persen. Kalau ini masih kejadian terus, ini yang paling sulit.
Meski masih tinggi, kasus kematian bisa ditekan hingga 22 kasus per Senin ini, menurun dari sebelumnya hingga 40 kasus per hari.
Aris menyebut, penurunan kasus, antara lain, karena pengoperasian tempat isolasi terpadu. Saat ini Sumut memiliki tujuh tempat isolasi terpadu dengan kapasitas total 1.345 tempat tidur.
Tempat isolasi itu, antara lain, berada di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan 240 tempat tidur, Hotel Soechi Medan 124 tempat tidur, Asrama Haji Medan 324 tempat tidur, Kodam I/Bukit Barisan khusus untuk personel TNI 40 tempat tidur, Polda Sumut khusus personel Polri 84 tempat tidur, Pematang Siantar 48 tempat tidur, dan KM Bukit Raya di Belawan 485 tempat tidur.
Isolasi juga dimaksimalkan di sejumlah rumah sakit di Sumut. Menurut Aris, dalam sepekan ini, tingkat kesembuhan pasien meningkat menjadi 88,58 persen dari sebelumnya 85,21 persen. Sementara itu, tingkat kematian menurun dari 3,14 persen menjadi 2,36 persen.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan, ada sekitar 8.000 warga Medan yang menjalani isolasi mandiri ataupun terpadu. ”Kami berfokus menambah tempat isolasi agar bisa memutus rantai penularan,” kata Bobby.
Kriteria pasien yang diminta menjalani isolasi terpadu adalah yang bergejala ringan, tinggal serumah dengan kelompok rentan, lanjut usia, ibu hamil, atau berada di zona merah.