Percepatan vaksinasi dan pembatasan kegiatan masyarakat diharapkan bisa menekan penularan Covid-19 di Sumut yang masih tinggi. Sentra vaksinasi yang mulai dibuka lagi kembali diserbu masyarakat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Percepatan vaksinasi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat diharapkan bisa menekan penularan Covid-19 di Sumatera Utara yang masih tinggi. Sentra-sentra vaksinasi yang mulai dibuka di Sumut mulai diserbu masyarakat.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono pun meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di Gedung Serbaguna Sumut, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (3/8/2021). Ia meminta agar vaksinasi digencarkan agar kekebalan kelompok terhadap Covid-19 bisa segera terbentuk di daerah-daerah.
”Vaksinasi harus digencarkan. Semoga dengan kolaborasi dan sinergi ini bisa memutus mata rantai Covid-19,” kata Gatot.
Cakupan vaksinasi di Sumut kini sudah 19 persen untuk tahap pertama dan 8 persen untuk tahap kedua. Antusiasme masyarakat untuk divaksin pun kini meningkat di Sumut.
Sentra vaksinasi di Gedung Serbaguna Sumut pun diserbu masyarakat sejak pagi. Kerumunan sempat terjadi karena antrean yang sangat banyak.
Saya enggak berjualan hari ini agar bisa mendapat vaksin. Ini sangat penting untuk saya agar aman berjualan. Saya juga berjaga-jaga kalau vaksinasi jadi syarat untuk berjualan.
Gatot juga meninjau tempat isolasi terpadu di Hotel Soechi, Medan. Ia meminta agar tempat isolasi terpadu itu diperuntukkan bagi warga yang rumahnya tidak memungkinkan melaksanakan isolasi mandiri. ”Kalau isolasi mandiri tidak dijalankan dengan benar, bisa menciptakan kluster keluarga,” kata Gatot.
Menyesuaikan
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, antusiasme masyarakat untuk divaksin Covid-19 saat ini sudah sangat tinggi. Dengan tingginya permintaan, layanan vaksin pun harus bertahap menyesuaikan ketersediaan vaksin.
Arjun Simamora (19), warga Medan, mengatakan, ia menunggu sejak pukul 07.00 WIB di Gedung Serbaguna agar bisa mendapat vaksinasi. ”Setelah menunggu dari pagi, saya akhirnya bisa disuntik vaksin sekitar pukul 14.00,” katanya.
Arjun pun masih harus menunggu hingga pukul 17.00 untuk mendapat surat keterangan telah divaksin. Ia yang sehari-hari berjualan pakaian di dekat Stadion Teladan, Medan, itu rela mengantre seharian agar bisa mendapat vaksin.
”Saya enggak berjualan hari ini agar bisa mendapat vaksin. Ini sangat penting untuk saya agar aman berjualan. Saya juga berjaga-jaga kalau vaksinasi jadi syarat untuk berjualan,” katanya.
Kasus positif baru di Sumut per Selasa (3/8) pun kembali meningkat menjadi 1.434 dalam sehari. Kasus meninggal pun masih 14 per hari. Dengan tambahan kasus itu, akumulasi kasus positif di Sumut mencapai 63.781 kasus dan akumulasi kematian 1.531 kasus.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Sumut merilis angka kemiskinan Sumut yang mengalami penurunan di tengah pandemi dari 9,14 persen pada September 2020 menjadi 9,01 persen pada Maret 2020. Angka kemiskinan ini menunjukkan berkurangnya 13.000 penduduk miskin dalam satu semester terakhir menjadi 1,34 juta orang di Sumut.
Persentase penduduk miskin pun lebih besar di perkotaan, yakni 9,15 persen. Adapun di perdesaan sebesar 8,84 persen.
Pada periode tersebut, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan juga menunjukkan penurunan. Hal ini menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung meningkat dan semakin mendekati garis kemiskinan.