Di Tengah Pandemi Covid-19, Australia Fasilitasi Kepulangan Warganya dari Indonesia
Australia memfasilitasi kepulangan warga negaranya dari Indonesia menggunakan penerbangan komersial dari Bali, Rabu (18/8/2021). Australia juga mengirimkan bantuan paket hibah medis untuk Pemerintah Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pemerintah Australia memfasilitasi kepulangan warga negaranya dari Indonesia menggunakan penerbangan komersial dari Bali, Rabu (18/8/2021). Australia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali. Seiring itu, Australia juga mengirimkan bantuan masker dan alat ventilator sebagai paket hibah medis untuk penanganan pandemi Covid-19 di Bali.
Sebanyak 186 penumpang bertolak menuju Darwin, Australia, melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (18/8/2021). Berdasarkan pendataan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, dari 186 penumpang yang bertolak ke Darwin, Rabu, terdapat 97 orang berstatus warga negara Australia dan 80 orang berstatus warga negara Indonesia.
Dalam penerbangan komersial dari Bali pada Rabu itu turut pula penumpang asal Selandia Baru, Turki, Irlandia, dan beberapa warga negara lain. Adapun Australia memberikan fasilitas penerbangan komersial dengan pesawat Qantas Airlines sehingga memungkinkan warga negaranya yang terkendala pulang akibat situasi pandemi Covid-19 dapat kembali ke Australia.
Dari siaran pers Konsulat Jenderal Australia di Bali, Rabu, Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin menyatakan, kesempatan penerbangan komersial itu juga dimanfaatkan untuk menyampaikan paket bantuan kepada Pemerintah Indonesia sebagai bentuk dukungan Australia dalam penanganan pandemi Covid-19.
”Australia berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali atas bantuannya mendukung penerbangan komersial yang difasilitasi ke Australia,” kata Anthea seperti disebutkan dalam siaran pers itu.
Anak saya, William, harus kembali sekolah di Australia. Kami sudah setahun terakhir ini berupaya agar anak dapat pulang ke Australia. (Tony)
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira menerangkan, pesawat komersial Qantas Airlines bertolak dari Sydney, Australia, menuju Bali tanpa membawa penumpang. Pesawat itu tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Rabu pukul 13.00 Wita. Pesawat sama kemudian berangkat dari Bali pada Rabu pukul 15.00 Wita dengan membawa 186 penumpang menuju Darwin.
Kesempatan
Tony, warga Australia yang sedang berdiam di Bali, menyatakan berterima kasih dan mengapresiasi fasilitas penerbangan komersial ke Australia. Tony menyatakan, situasi pandemi Covid-19 yang melatari diberlakukannya langkah penutupan ataupun pembatasan mengakibatkan William, putra Tony, terkendala pulang ke Australia.
”Anak saya, William, harus kembali sekolah di Australia. Kami sudah setahun terakhir ini berupaya agar anak saya itu dapat pulang ke Australia,” ujar Tony (62) ketika ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Rabu (18/8).
Tony dan istrinya, Asia, yang berasal dari Indonesia, menyatakan mengutamakan pemulangan anaknya terlebih dahulu demi pendidikannya, sedangkan mereka masih berdiam di Bali. ”Kami berterima kasih kepada Pemerintah Australia yang membantu penerbangan dengan Qantas ke Australia,” kata Tony.
Adapun Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, mayoritas penumpang yang berangkat itu adalah warga negara asing, khususnya Australia, karena terkendala pulang ke negaranya akibat tidaknya adanya penerbangan internasional dari Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjok Ace juga menyatakan tidak semua penumpang itu warga asing yang ada di Bali, tetapi ada pula warga asing yang ada di Jawa dan di Nusa Tenggara Barat.
”Kami ikut mengantarkan keberangkatannya. Pihak Australia menyatakan berterima kasih atas dukungan Indonesia, dan mereka senang karena pemerintah memperhatikan dan berjanji akan ke Bali lagi,” kata Tjok Ace kepada Kompas.
Bantuan
Dalam kesempatan itu, Australia juga mengirimkan bantuan, di antaranya masker dan alat ventilator sebagai paket hibah medis untuk penanganan pandemi Covid-19 di Bali.
Dalam siaran pers Konsulat Jenderal Australia di Bali, Rabu (18/8/2021), disebutkan bantuan berupa hibah medis itu merupakan bagian dari paket bantuan kesehatan Australia untuk Indonesia dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada 7 Juli 2021, Menteri Luar Negeri Australia dan Menteri Luar Negeri Indonesia mengonfirmasi dukungan Australia kepada Indonesia sebagai mitra dekat dan negara tetangga.
Pengurusan bantuan hibah medis dari Australia itu didukung pihak Bea Cukai dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai secara pelayanan segera (rush handling) sehingga paket hibah medis itu dapat langsung dikeluarkan dari bandara dan dapat segera dipergunakan.
Tjok Ace mengatakan, Pemprov Bali mengapresiasi bantuan hibah medis yang diberikan Pemerintah Australia.
Bantuan kepada pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Bali juga datang dari perwakilan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) dan kalangan pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Senin (16/8/2021), perusahaan BUMN dari Satuan Tugas Bencana BUMN Bali menyerahkan sekitar 90 tabung berisi oksigen kepada pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bali. Penyerahan tabung berisi oksigen itu, menurut CEO Pelindo III Regional Bali dan Nusa Tenggara I Wayan Eka Saputra selaku Ketua Harian Satgas Bencana BUMN Bali, sebagai bentuk dukungan nyata BUMN kepada masyarakat dan pemerintah.
Sebelumnya, pada Minggu (15/8/2021), Pemprov Bali menerima bantuan, antara lain, berupa 41 ton oksigen likuid, 120 flow meter, dan 150 tabung oksigen dari pihak Kadin. Pihak Kadin menyatakan bantuan itu sebagai bentuk partisipasi para pengusaha bersama pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.