Pasokan 80 Ton Oksigen untuk Kalsel Diperkirakan Cukup untuk Delapan Hari
Pasokan 80 ton oksigen cair untuk Kalimantan Selatan diperkirakan hanya cukup untuk delapan hari. Kebutuhan rumah sakit di Kalsel akan oksigen masih tinggi karena kasus Covid-19 sedang melonjak.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kalimantan Selatan kembali mendapatkan pasokan oksigen cair dari luar pulau untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien Covid-19. Pasokan oksigen cair tersebut langsung didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Kalsel.
Sebanyak 80 ton oksigen cair tiba di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Minggu (15/8/2021) malam. Oksigen itu dimuat dalam empat tangki oksigen berkapasitas masing-masing 20 ton.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA lewat keterangan tertulis di Banjarmasin, Senin (16/8/2021), mengatakan, pasokan oksigen cair untuk Kalsel kali ini berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara. Pengangkutannya dari Konawe ke Banjarmasin menggunakan kapal landing craft tank.
”Sebanyak 80 ton oksigen cair itu langsung didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Kalsel. Pasokan oksigen kali ini diperkirakan cukup untuk stok delapan hari. Itu pun tergantung jumlah pasien yang membutuhkan oksigen,” katanya.
Safrizal memantau langsung kedatangan kapal LCT pengangkut oksigen di Pelabuhan Trisakti bersama Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Rikwanto dan Komandan Korem 101/Antasari Brigadir Jenderal Firmansyah.
Menurut Safrizal, kedatangan kapal LCT pengangkut oksigen dari Konawe agak terlambat. Pelayaran dari Konawe ke Banjarmasin semula dijadwalkan sampai dalam 10 hari, tetapi ternyata baru sampai dalam 12 hari karena faktor cuaca dan sebagainya.
Pasokan oksigen kali ini diperkirakan cukup untuk stok delapan hari. Itu pun tergantung jumlah pasien yang membutuhkan oksigen. ( Safrizal ZA)
Oksigen cair itu telah didistribusikan ke RSUD Ulin (Banjarmasin), RSUD Idaman (Banjarbaru), RSUD Hadji Boejasin (Tanah Laut), dan beberapa rumah sakit lain di kabupaten/kota yang banyak menangani pasien Covid-19.
”Oksigen cair ini merupakan tambahan untuk pasokan reguler dari tiga perusahaan pengisian oksigen di Kalsel. Setelah (tangki) dikosongkan, akan langsung diisi kembali. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan pasien yang dirujuk ke rumah sakit sehingga kebutuhan oksigennya cukup,” tuturnya.
Untuk selanjutnya, ujar Safrizal, Kalsel akan kembali mendapatkan tambahan pasokan tiga tangki oksigen berkapasitas masing-masing 20 ton dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Keuangan. Dengan demikian, Kalsel akan langsung mengirim tujuh tanki untuk pengisian berikutnya.
”Sebagian pasokan oksigen itu nanti akan dibagikan ke Provinsi Kalimantan Tengah. Itu sesuai komitmen kami untuk membantu provinsi tetangga,” ujarnya.
Sampai dengan Minggu (15/8), kasus aktif Covid-19 di Kalsel tercatat 11.409 kasus atau 19,44 persen dari total 58.689 kasus positif. Angka kesembuhan pasien Covid-19 sebesar 77,54 persen, sedangkan angka kematiannya sebesar 3,02 persen atau 1.775 orang.
Firmansyah mengatakan, penyebaran Covid-19 di Kalsel masih tinggi. Bahkan, daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 4 bertambah dari dua kota (Banjarmasin dan Banjarbaru) menjadi enam kabupaten/kota, dengan tambahan Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
”Kami juga turut serta membantu penanganan Covid-19 dengan terus menyosialisasikan protokol kesehatan dan melaksanakan serbuan vaksinasi kepada masyarakat umum. Vaksinasi itu diharapkan dapat membentuk kekebalan masyarakat guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” katanya.