Pemkot Tegal Wacanakan Wisata Vaksinasi di Dermaga Apung
Sejumlah upaya mendongkrak vaksinasi Covid-19 terus dilakukan pemerintah di sejumlah daerah. Di Kota Tegal, Jateng, vaksinasi wisata apung diwacanakan untuk menarik minat warga.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, menargetkan 90 persen sasaran vaksinasi Covid-19 di wilayahnya sudah disuntik pada Oktober mendatang. Berbagai upaya dilakukan sejumlah pihak untuk mencapai target tersebut. Yang terbaru, pemerintah mewacanakan wisata vaksinasi di dermaga apung Pantai Alam Indah.
Dalam beberapa kesempatan, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menuturkan, pihaknya akan mempercepat vaksinasi agar kekebalan komunal di wilayahnya bisa segera terbentuk. Salah satu yang ia wacanakan adalah membuka wisata vaksinasi di dermaga apung Pantai Alam Indah, obyek wisata andalan Kota Tegal.
Wisata vaksinasi apung itu diperkirakan mulai dibuka pada 1 September. Tak hanya warga Kota Tegal, warga luar kota ataupun luar provinsi boleh mengikuti vaksinasi di tempat itu.
Meski dibuka untuk umum, tidak setiap orang yang datang boleh masuk dan berwisata. Hanya pengunjung yang akan menjalani vaksinasi yang diizinkan masuk ke kawasan Pantai Alam Indah.
Kendati diberi nama wisata vaksinasi apung, proses penyuntikan dan pemeriksaan kesehatan tidak dilakukan di dermaga, melainkan di tepi pantai. Adapun pendaftaran dilakukan di atas dermaga apung. Sembari mengantre atau menunggu waktu observasi, penerima vaksin bisa menikmati pemandangan obyek wisata itu.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Tegal Maman Suherman, Rabu (4/8/2021), mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah menarik minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Di samping itu, juga untuk mengangkat perekonomian para pelaku usaha wisata.
”Harapannya, masyarakat tidak hanya datang terus vaksin saja, tetapi juga bisa membeli produk-produk yang dijajakan para pelaku usaha wisata di sana,” ujar Maman.
Sebelum memulai wisata vaksinasi apung, Pemerintah Kota Tegal memastikan semua pelaku usaha wisata dan keluarganya sudah divaksin Covid-19. Sebanyak 1.554 pelaku usaha wisata beserta keluarganya akan menjalani vaksinasi pada Minggu (8/8).
Para pelaku wisata itu tersebar di lima tempat wisata, yakni Pantai Muarareja, Pantai Alam Indah, Pantai Pulau Kodok, Pantai Komodo, dan Pantai Batamsari. Hal itu disampaikan Dedy saat memimpin rapat terkait percepatan vaksinasi Covid-19 di sektor usaha pariwisata, Minggu (1/8).
”Vaksinasi pelaku usaha wisata ini kami lakukan sebagai upaya menekan penularan Covid-19 di lingkungan pariwisata. Selain berupaya mengendalikan penularan, kami juga ingin melakukan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata,” ujarnya.
Kami menargetkan bisa memvaksin minimal 60.000 warga Kota Tegal dalam waktu tiga bulan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tegal meluncurkan program 1.000 gerai vaksinasi. Dedy mengklaim, 1.000 gerai itu tersebar di sejumlah kantor dinas, rumah sakit, puskesmas, dan klinik kesehatan. Selain itu, ada pula di kantor kecamatan, kelurahan, kepolisian sektor, rayon militer, sekolah, pusat perbelanjaan, pasar, mal, gedung olahraga, dan gedung Semarang Cheriboon Stroomtram (SCS).
Seluruh warga Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang dibebaskan untuk menjalani vaksinasi di gerai-gerai vaksinasi tersebut. ”Kami menargetkan bisa memvaksin minimal 60.000 warga Kota Tegal dalam waktu tiga bulan. Adapun target vaksinasi untuk warga luar Kota Tegal sebanyak 5.000 orang,” tutur Dedy.
Menurut data cakupan vaksinasi Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Tegal, hingga Selasa (3/8/2021), sebanyak 108.794 orang sudah divaksin. Jumlah itu sebesar 51,07 persen dari sasaran sebanyak 213.046 orang.
”Untuk sasaran tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik, capaiannya sudah di atas 100 persen. Sementara itu, capaian vaksinasi lansia sebesar 41,33 persen, capaian vaksinasi masyarakat rentan 23,26 persen, dan capaian vaksinasi remaja 11,74 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Primawati menambahkan, hingga Minggu, persediaan vaksin di wilayahnya sebanyak 4.000 vial, terdiri dari 2.000 vial vaksin AstraZeneca dan 2.000 vial vaksin Sinovac. Jumlah tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk 20.000 orang.
Ke depan, Primawati akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait rencana permintaan vaksin tambahan. Ini guna mendukung program percepatan vaksinasi di wilayahnya.