Kematian karena Covid-19 di Sumut Meningkat, Kadisperindag Meninggal
Kasus kematian karena Covid-19 meningkat tajam di Sumut hingga 35 orang dalam sehari, jauh lebih tinggi dibanding awal Juli 1-4 orang. Kadisperindag Sumut Riadil Akhir Lubis pun meninggal karena Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus kematian karena Covid-19 meningkat tajam di Sumatera Utara hingga mencapai 35 orang dalam sehari, jauh lebih tinggi dibanding awal Juli yang masih 1-4 orang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Riadil Akhir Lubis pun meninggal karena Covid-19.
”Kita kehilangan salah satu sosok terbaik di Sumut. Pemerintah Provinsi Sumut menyampaikan belasungkawa,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Rabu (4/8/2021).
Riadil meninggal pada usia 54 tahun, Rabu sore, setelah beberapa hari terakhir dirawat karena Covid-19 di Rumah Sakit Royal Prima Medan. Sebelum menjabat Kadisperindag, Riadil juga pernah menjabat Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut dan merupakan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumut di awal pandemi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah, mengatakan, penanganan di rumah sakit ditingkatkan untuk menekan kematian karena Covid-19. ”Rumah sakit darurat dan tempat isolasi terpadu juga diharapkan bisa mengurangi beban rumah sakit,” kata Aris.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, akumulasi kematian karena Covid-19 di Sumut per Rabu (4/8/2021) mencapai 1.566 kasus atau bertambah 35 kasus dalam sehari. Angka itu termasuk yang paling tinggi selama pandemi Covid-19.
Pada awal Juli, kematian karena Covid-19 masih 1-4 orang per hari, lalu meningkat menjadi 14-25 orang per hari pada pertengahan Juli. Kematian yang tinggi juga sejalan dengan meningkatnya kasus positif baru yang mencapai 1.656 kasus dalam sehari terakhir. Akumulasi kasus positif pun mencapai 65.473 kasus.
Aris mengatakan, keterisian rumah sakit (BOR) Covid-19 di Sumut kini sekitar 60 persen dan untuk instalasi gawat darurat 59 persen. Saat ini pun telah dioperasikan tempat isolasi terpadu untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan di Asrama Haji Medan dan Hotel Soechi International.
Pada awal Juli, kematian karena Covid-19 masih 1-4 orang per hari, lalu meningkat menjadi 14-25 orang per hari pada pertengahan Juli.
Untuk menekan penularan Covid-19, kata Aris, vaksinasi dan pembatasan kegiatan masyarakat juga terus digencarkan. Sentra-sentra vaksinasi pun terus dibuka untuk masyarakat.
Suntikan ketiga
Sementara itu, tenaga kesehatan di Sumut pun mulai mendapatkan vaksin Covid-19 suntikan ketiga. Di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, tenaga kesehatan mendapatkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 merek Moderna.
Direktur RSUP H Adam Malik Zuhrial Zubir mengatakan, vaksinasi tahap ketiga akan diberikan kepada 3.873 orang yang merupakan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di rumah sakit itu. ”Menurut rencana, vaksinasi ini selesai dalam 30 hari,” kata Zuhrial.
Sebelumnya, para tenaga kesehatan itu sudah mendapat dosis pertama dan kedua dengan vaksin merek Sinovac pada Januari dan Februari 2021. Vaksinasi tahap ketiga ini pun diberikan sebagai vaksin pemacu (booster) untuk meningkatkan kekebalan tenaga kesehatan terhadap Covid-19.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan, pihaknya kini berfokus juga memaksimalkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level IV di Kota Medan. Ketaatan masyarakat melaksanakan PPKM diharapkan bisa menekan.
Bobby menyebut, dalam perpanjangan PPKM level IV, penyekatan jalan yang dilakukan di 40 titik di dalam kota akan dikurangi. Penyekatan akan dimaksimalkan di perbatasan Medan dengan Binjai dan Deli Serdang.