Vaksin Terbatas, Pemkot Cirebon Targetkan 5.000 Suntikan Per Hari
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menargetkan 5.000 suntikan vaksin Covid-19 per hari, pekan depan. Namun, ketersediaan vaksin masih menjadi kendala.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, ingin mempercepat vaksinasi Covid-19 dengan menargetkan 5.000 suntikan per hari. Namun, rencana tersebut sulit tercapai jika pasokan vaksin terbatas seperti sekarang.
”Pekan depan percepatan vaksinasi. Target kami bisa (menyuntikkan) 5.000 dosis per hari mulai 9 Agustus (Senin),” ucap Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi, Selasa (3/8/2021), di Balai Kota Cirebon. Saat ini, cakupan vaksinasi sekitar 1.500 dosis per hari.
Percepatan vaksinasi Covid-19 tersebut dilakukan dengan membangun sentra vaksinasi. Tidak hanya di puskesmas dan rumah sakit, vaksinasi juga nantinya bakal berlangsung di 22 kelurahan, termasuk sekolah dan lapangan.
”Kami masih membahas rencana sentra vaksinasi lagi,” ucapnya. Adapun markas Komando Resor Militer 063/Sunan Gunung Jati, Arhanudse 14/PWY Cirebon, serta Kepolisian Resor Cirebon Kota juga masih menjadi tempat vaksinasi.
Meski demikian, target ribuan suntikan sulit terwujud jika stok vaksin terbatas. Saat ini, katanya, ketersediaan vaksin di dinas kesehatan setempat hanya 5.500 dosis. Adapun stok vaksin di Polri dan TNI berkisar 28.000 dosis.
Artinya, jika tidak ada tambahan vaksin, stok tersebut hanya bertahan tidak lebih dari satu pekan dengan asumsi 5.000 suntikan per hari. ”Ketersediaan vaksin ini sangat penting untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) saat pandemi,” katanya.
Dengan kecepatan vaksinasi saat ini, kekebalan kelompok diprediksi terbentuk Agustus 2022. Itu pun dengan asumsi tidak ada hari libur. Selama ini, kecepatan vaksinasi menurun setiap akhir pekan. Jika target 5.000 dosis terpenuhi, kekebalan kelompok bisa tercapai awal tahun depan.
Kota berpenduduk 340.000 jiwa itu diperkirakan menjadi daerah pertama di Jabar bagian timur yang menggapai kekebalan kelompok. Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kabupaten Kuningan paling cepat menyusul pada 2023. Semua daerah itu berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa.
Hingga kini, dari sasaran 262.198 orang, cakupan vaksinasi di Kota Cirebon untuk dosis pertama baru sekitar 38,77 persen atau 101.658 orang. Adapun cakupan vaksinasi dosis kedua sebanyak 21,92 persen atau 57.479 orang.
Vaksinasi dosis pertama untuk remaja dan masyarakat umum yang terendah, masing-masing 2,2 persen dan 18,19 persen. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan dinas pendidikan agar vaksinasi remaja dikebut.
Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, pemkot telah mengajukan 16.000 vial vaksin kepada pemerintah pusat. Menurut rencana, vaksin tersebut didistribusikan bulan ini. ”SDM (sumber daya manusia) kami sudah siap. Kalau vaksin ada, kami bisa kejar target herd immunity,” ujarnya.
Edy menuturkan, percepatan vaksinasi merupakan strategi Pemkot Cirebon mengendalikan Covid-19, selain memutus rantai penularan dan pengobatan pasien. Pencegahan virus itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, tes, pelacakan, dan karantina kasus.
Hingga kini, 1.868 pasien masih menjalani isolasi, 451 orang meninggal, dan 9.074 orang dinyatakan sembuh. Tingginya penyebaran Covid-19 menyebabkan Kota Cirebon belum beranjak dari level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga sepekan ke depan.