Ringankan Beban, Bantuan Beras dan Konsentrator Oksigen Akan Diberikan ke Empat Provinsi
Bantuan beras dan konsentrator oksigen dari kalangan pengusaha akan didistribusikan ke empat provinsi di luar Jawa yang menerapkan PPKM level 4, yakni Sumsel, Kaltim, Sulsel, dan Sulut.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bantuan berupa beras dan konsentrator oksigen, menurut rencana, akan diberikan kepada empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Penyaluran bantuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 tersebut merupakan kontribusi Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI.
”Hari ini kami bersama pengusaha yang terhimpun di Yayasan Tzu Chi ataupun pengusaha yang cinta NKRI meringankan tangan untuk bisa membantu para warga kita di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan tentunya nanti menyusul Sulawesi Utara. Tentunya mohon jajaran Pak Kapolda, Pak Pangdam, untuk bisa mendistribusikannya,” kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono saat memberikan arahan pada rapat koordinasi, Selasa (3/8/2021).
Keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menyebutkan, bantuan berupa beras yang dikemas masing-masing 5 kilogram dan konsentrator oksigen tersebut akan diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda), kepolisian daerah (polda), dan komando daerah militer (kodam) di provinsi itu. Perinciannya, bagi Provinsi Sumatera Selatan diberikan 30.000 karung beras untuk polda, 15.000 karung beras untuk kodam, dan 50 konsentrator oksigen untuk pemda.
Keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menyebutkan, bantuan berupa beras yang dikemas masing-masing 5 kilogram dan konsentrator oksigen tersebut akan diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda), kepolisian daerah (polda), dan komando daerah militer (kodam) di provinsi itu.
Provinsi Kalimantan Timur diberikan masing-masing 20.000 karung beras untuk polda dan kodam serta 110 konsentrator oksigen untuk pemda. Hal ini dengan catatan 10 konsentrator oksigen khusus diberikan kepada Kabupaten Nunukan.
Provinsi Sulawesi Selatan diberikan masing-masing 20.000 karung beras untuk polda dan kodam serta 50 konsentrator oksigen untuk pemda. Adapun bagi Provinsi Sulawesi Utara diberikan 20.000 karung beras untuk polda, 50.000 karung beras untuk kodam, dan 50 konsentrator oksigen untuk pemda.
Lebih lanjut, Kasetpres Heru menyampaikan, bantuan tersebut akan mulai diproses hari ini. Dia berharap dalam satu atau dua hari ke depan bantuan tersebut sudah dapat diterima pemda, polda, dan kodam. ”Mekanisme khusus untuk konsentrator oksigen mohon diberikan kepada RSUD (rumah sakit umum daerah) sesuai dengan kewenangan Bapak dan kami mohon hari ini langsung dicatat sebagai milik negara di wilayah bapak ibu sekalian,” ujarnya.
Kasetpres juga menyampaikan kepada yang hadir bahwa dalam minggu ini akan ada seremoni penyerahan bantuan secara simbolis melalui konferensi video. Perwakilan dari sejumlah daerah pun mengucapkan terima kasih dan menyatakan akan segera mempersiapkan mekanisme pengaturan, penerimaan, hingga pendistribusian bantuan.
Inisiator Pengusaha Peduli NKRI, Gandi Sulistiyanto, menuturkan, bantuan tersebut lahir dari spirit gotong royong para pengusaha untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak PPKM level 4. ”Spirit yang digalang oleh pengusaha peduli NKRI atau PPNKRI adalah spirit gotong royong. Sifatnya kebersamaan atau berjemaah karena seribu tangan yang menyangga akan lebih ringan jika dibandingkan satu tangan saja,” kata Gandi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Senin (2/8/2021) mengingatkan bahwa perkembangan kasus Covid-19 masih sangat dinamis dan fluktuatif. Oleh karena itu semua pihak diimbau terus waspada dalam mengupayakan pengendalian kasus Covid-19.
Pemerintah pun tetap mendorong percepatan penyaluran bantuan sosial untuk mengurangi beban masyarakat akibat berbagai pembatasan mobilitas dan aktivitas sosial ekonomi. Bantuan sosial untuk masyarakat tersebut yakni Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial tunai (BST), dan bantuan langsung tunai (BLT) desa.
Selain itu, pemerintah juga meluncurkan bantuan untuk usaha mikro kecil, pedagang kaki lima dan warung, serta bantuan subsidi upah. ”Program Banpres Produktif Usaha Mikro sudah mulai diluncurkan pada 30 Juli yang lalu,” kata Presiden Jokowi.
Covid-19 adalah tantangan yang harus kita atasi bersama melalui usaha dan kerja keras serta pengorbanan kita dalam menjalani berbagai pembatasan kegiatan ini. (Presiden Jokowi)
Kepala Negara pada kesempatan tersebut menyampaikan perhargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang berada di garda terdepan dalam menyelamatkan jiwa manusia akibat Covid-19. Presiden juga berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas pengertian dan dukungannya terhadap pelaksanaan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi partisipasi dan dukungan para sukarelawan serta dermawan yang ikut membantu pemerintah menegakkan protokol kesehatan, memfasilitasi isolasi mandiri, dan upaya-upaya sosial lainnya. ”Covid-19 adalah tantangan yang harus kita atasi bersama melalui usaha dan kerja keras serta pengorbanan kita dalam menjalani berbagai pembatasan kegiatan ini. Insya Allah kita akan dapat segera terbebas dari pandemi Covid-19,” katanya.