Cegah Covid-19, Dana Desa di Kalteng untuk Bangun Posko hingga Sewa Kapal Kayu
Lonjakan angka terkonfrimasi positif Covid-19 dan angka kematian terus terjadi di Kalteng. Penyebaran tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga hingga desa-desa. Hal itu membuat desa melakukan berbagai upaya.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Selatan membuat desa-desa memanfaatkan dana desa untuk penanganan Covid-19. Dana desa itu dipakai untuk menyewa mobil ambulans, menyuplai makan dan minuman warga yang isolasi mandiri, hingga penyediaan kapal kayu bermotor.
Desa-desa itu menyisakan 8 persen dana desa untuk penanganan Covid-19. Total penggunaan dana desa untuk penanganan Covid-19 di seluruh desa di Kalteng telah mencapai Rp 102 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Tengah Rojikinoor mengungkapkan, seluruh desa di Kalteng yang jumlahnya 1.433 desa sudah menyisakan anggaran 8 persen dari dana desa untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal itu dilakukan berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat dan kebijakan daerah mulai dari provinsi hingga desa.
”Penggunaannya beragam mulai dari pembentukan tim satuan tugas penanganan Covid-19 di desa-desa. Ada juga yang menyiapkan anggaran khusus untuk menyewa kelotok atau kapal kayu bermesin, apalagi banyak desa yang aksesnya lebih mudah lewat sungai,” kata Rojikinoor saat dihubungi Kompas di Palangkaraya, Senin (2/7/2021).
Rojikinoor mengungkapkan, kegiatan penanganan Covid-19 sudah dilakukan sejak Januari 2021, bahkan beberapa desa sudah menyisakan dana desanya untuk melawan pandemi sejak tahun lalu. Beragam inisiatif dibuat pemerintah desa untuk menjaga warganya dari penyebaran virus mematikan tersebut.
”Pemerintah desa juga berkoordinasi langsung dengan tim satgas di kabupaten masing-masing, jadi mereka tahu betul apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat maupun pencegahannya,” kata Rojikinoor.
Dari data Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, hingga saat ini tercatat tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 309 kasus sehingga totalnya 35.043 kasus. Kasus kematian pun bertambah 18 orang sehingga totalnya mencapai 1.147 kasus kematian.
Ada juga yang menyiapkan anggaran khusus untuk menyewa kelotok atau kapal kayu bermesin, apalagi banyak desa yang aksesnya lebih mudah lewat sungai. (Rojikonoor)
Kasus sembuh juga bertambah 208 kasus dalam 24 jam terakhir sehingga jumlahnya menjadi 30.194 kasus. Tambahan pasien yang dirawat sebanyak 83 pasien sehingga totalnya menjadi 3.702 kasus.
Kepala Desa Sebangau Mulya di Kabupaten Pulang Pisau Hariwung menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran sebanyak Rp 79 juta untuk penanganan Covid-19. Kegiatannya adalah membuat posko satgas hingga menyiapkan makanan dan minuman bagi warga yang melakukan isolasi mandiri.
”Sejak pandemi mulai sampai saat ini kami hanya punya satu kasus saja, sekarang baru menjalani enam hari isolasi mandiri. Sampai nanti sembuh akan terus dipantau perkembangannya,” kata Hariwung.
Hariwung menambahkan, tak hanya memantau dan mengawasi, pihaknya juga melakukan pelacakan bersama petugas kesehatan dari puskesmas hingga mewawancara setiap warga dari desa lain maupun kabupaten lain yang masuk dan keluar ke wilayah desanya.
”Kami tanya hingga kami amati kalau dirasa menunjukkan gejala kami langsung bawa ke puskesmas. Walakin, sampai saat ini belum ada yang positif lagi,” kata Hariwung.
Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nuryakin menjelaskan, menipisnya obat-obatan dan oksigen membuat semua pihak perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam perencanaan anggaran. Hal itu dimulai dari desa hingga anggaran provinsi.
”Intinya tim akan mengambil banyak pertimbangan untuk penanganan Covid-19 karena ini belum bisa diprediksi kapan selesainya,” kata Nuryakin.