Angka Kematian dan Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kalteng Terus Melonjak
Angka kematian dan kasus terkonfirmasi di Kalteng melonjak dalam 24 jam terakhir. Pemerintah mengimbau warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Angka kematian karena Covid-19 di Kalteng terus meningkat. Dalam 24 jam, 16 orang meninggal karena virus mematikan tersebut. Jumlah itu merupakan yang paling tinggi dan salah satu kasusnya adalah bayi berumur delapan bulan.
Data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan peningkatan angka kematian, dari total 825 orang meninggal pada Jumat (16/7/2021) menjadi 841 orang pada Sabtu (17/7/2021) atau bertambah 16 orang. Jumlah itu merupakan yang terbanyak selama pandemi melanda Kalimantan Tengah.
Angka kematian (CFR) menjadi 2,8 persen atau meningkat 0,1 persen dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Angka kasus terkonfirmasi juga bertambah 301 orang dalam 24 jam terakhir hingga totalnya menjadi 29.959 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tambahan kasus itu juga menjadi yang tertinggi selama pandemi.
Angka sembuh juga bertambah 177 kasus sehingga total menjadi 25.927 kasus sembuh selama pandemi. Pasien yang dirawat juga bertambah menjadi 116 pasien sehingga total yang dirawat menjadi 3.183 kasus.
Juru bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, Agus Siswadi, menjelaskan, kasus meninggal berasal dari Kota Palangkaraya lima orang, Katingan satu orang, Kotawaringin Timur dua orang, Kotawaringin Barat satu orang, Sukamara dua orang, Barito Selatan dua orang, Barito Utara satu orang, dan Kabupaten Murung Raya satu orang.
”Lonjakan kasus bakal terus terjadi jika masyarakat semua tidak mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin,” kata Agus.
Agus menjelaskan, Kota Palangkaraya sebagai ibu kota provinsi, memiliki jumlah kasus terkonfirmasi paling banyak dan jumlah kematian paling banyak. Salah satu kematian karena Covid-19 yang baru terjadi adalah kasus bayi berusia delapan bulan yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus, Kota Palangkaraya.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat RSUD Doris Sylvanus Cipta Yanatama saat dihubungi wartawan mengungkapkan, bayi tersebut merupakan pasien rujukan yang saat tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan kritis. Setelah dilakukan tes, bayi tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala batuk, flu, dan demam tinggi. Pihaknya juga melakukan sejumlah tes pada orangtua dan keluarga bayi.
Lonjakan kasus bakal terus terjadi jika masyarakat semua tidak mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin. (Agus Siswadi)
Cipta menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit itu. Meski demikian, semua fasilitas rumah sakit masih mampu melayani pasien, baik yang terpapar Covid-19 maupun pasien umum.
Masih mencukupi
”Kapasitas tempat tidur masih mencukupi, ada yang masuk dan ada yang keluar, jadi tidak terjadi penumpukan dan semua pasien tertangani dengan baik,” ungkap Cipta.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, jumlah pasien dalam perawatan hingga kini sebanyak 3.183 orang, sedangkan jumlah tempat tidur pasien di Kalteng total 1.675 buah. Dari total seluruh tempat tidur, hanya 699 tempat tidur atau 53,7 persen tempat yang terpakai untuk pasien Covid-19 dan pasien umum lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, tidak semua pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit atau rawat inap. Ada beberapa fasilitas tambahan yang disediakan pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak swasta. ”Sebagian besar juga melakukan isolasi mandiri,” katanya.
Suyuti mengungkapkan, meski perawatan dilakukan tidak di rumah sakit, petugas kesehatan tetap memantau setiap pasien Covid-19 di seluruh Kalteng. Persediaan oksigen dan obat-obatan hingga kini ia klaim masih mampu memenuhi kebutuhan pasien.
”Pemerintah melakukan yang terbaik untuk warganya, tetapi virus ini hanya bisa dilawan jika kita semua betul-betul mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksin,” ungkap Suyuti.