Persediaan Alat Pelindung Diri Pemakaman di Magelang Menipis
Persediaan APD untuk petugas pemakaman untuk kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang kian menipis. Stok akan ditambah karena permintaan APD juga terus meningkat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Persediaan alat pelindung diri atau APD untuk petugas atau sukarelawan pemakaman yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kian menipis. Hal ini terjadi seiring adanya peningkatan kasus Covid-19 yang juga berdampak pada peningkatan angka kematian pasien.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, tahun ini persediaan APD sudah disiapkan 3.000 paket. Namun, dengan tingginya kebutuhan dan permintaan, kini hanya tinggal tersisa 200 paket APD.
Dengan mempertimbangkan angka kasus Covid-19 yang masih cukup tinggi, persediaan APD akan segera ditambah.
”Kami berencana menambah setidaknya 5.000 paket APD lagi,” ujarnya, Kamis (29/7/2021). Satu paket APD terdiri dari masker medis, penutup kepala, baju hazmat, penutup wajah, dan sarung tangan.
APD untuk petugas pemakaman, menurut dia, disiapkan BPBD Kabupaten Magelang untuk memenuhi permintaan dari rumah sakit, sukarelawan, puskesmas, dan pemerintah desa. Saat ini, di tengah kondisi menipisnya stok, permintaan ratusan paket APD terus berdatangan dari sejumlah puskesmas.
Dalam satu kali kegiatan pemakaman yang memakai standar protokol kesehatan, jumlah petugas pemakaman yang dilibatkan berkisar 11-12 orang. APD dipakai oleh keseluruhan petugas, mulai dari petugas yang menurunkan jenazah dari ambulans dan memasukkan ke peti, petugas yang menggali makam, hingga petugas yang kemudian menyemprotkan disinfektan ke sekitar areal pemakaman dan ambulans.
Kelompok sukarelawan
Di Kabupaten Magelang, menurut dia, saat ini telah dibentuk lima kelompok relawan pemakaman yang tersebar di sejumlah desa dengan tiap kelompok beranggotakan 12 personel. Kelompok relawan ini siap digerakkan untuk membantu pemakaman saat warga desa takut dan keberatan untuk melakukan aktivitas pemakaman sendiri.
Karena tidak ada lagi personel yang tersisa, saya pun pernah terlibat membantu kegiatan pemakaman. (Edi Wasono)
Di luar itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah membentuk tim pemakaman yang beranggotakan 25 orang. Namun, di tengah tingginya angka kematian, jumlah relawan yang telah disiagakan di desa dan BPBD Kabupaten Magelang sering kali bahkan tidak bisa memenuhi banyaknya permintaan bantuan petugas pemakaman.
”Karena tidak ada lagi personel yang tersisa, saya pun pernah terlibat membantu kegiatan pemakaman,” ujar Edi.
Tidak hanya terbatas membantu kegiatan pemakaman dari warga setempat, BPBD Kabupaten Magelang juga sempat menerima dan membantu pemakaman jenazah yang baru saja diterima dari luar kota.
Berdasarkan data yang dihimpun satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Magelang pada Rabu (28/7/2021) terdata mencapai 2.200 orang dengan 137 orang di antaranya pasien Covid-19 baru.
Adapun jumlah kumulatif kematian akibat Covid-19 sejak tahun 2020 hingga sekarang terdata mencapai 1.034 kasus, yakni 210 warga yang meninggal berstatus probable Covid-19 dan 824 orang lainnya adalah pasien positif Covid-19.
Sementara itu, tingginya angka kematian akibat Covid-19 juga terjadi di Kota Magelang. Pada Januari 2021, jumlah pemakaman dengan standar protokol kesehatan terdata mencapai 29 kali pemakaman. Setelah itu, Februasi hingga Mei, aktivitas pemakaman cenderung landai, berkisar 5-7 kali kegiatan pemakaman.
Namun, Juni lalu, jumlah kegiatan pemakaman dengan standar protokol kesehatan meningkat menjadi 45 kali. Menginjak Juli 2021, jumlah pemakaman dengan standar protokol kesehatan yang berlangsung pada 1-28 Juli bahkan melonjak signifikan, mencapai lebih dari 160 kali. Dari semua kegiatan pemakaman tersebut tidak diketahui apakah semua warga yang dimakamkan pasien positif atau terduga Covid-19.
Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Yetty Setiyaningsih mengatakan, seiring dengan kondisi tersebut, pihaknya akan memperluas areal pemakaman untuk pasien Covid-19 yang saat ini khusus ditempatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo. Perluasan dilakukan agar setidaknya bisa menampung 800 makam baru.