Tunggu Hasil PCR, Semua Awak MV Karya Mandiri Isolasi di Kapal
Petugas kesehatan melakukan uji usap PCR kepada semua awak kapal MV Karya Mandiri di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, setelah satu anak buah kapal ditemukan meninggal di dalam kapal.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Petugas kesehatan melakukan uji usap PCR terhadap seluruh awak kapal MV Karya Mandiri di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, setelah satu anak buah kapal ditemukan meninggal. Mereka diisolasi di dalam kapal sampai hasil uji usap keluar dengan hasil negatif.
Kepala Satuan Polisi Air Kotawaringin Timur Ajun Komisaris Herbet Simanjuntak, Rabu (16/7/2021), menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan terkait Adi Santoso (38), anak buah kapal yang meninggal. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
”Dari keterangan teman-temannya, yang bersangkutan memang sering sakit dan pernah memeriksakan diri ke dokter karena memiliki gejala batuk-batuk. Kami masih memeriksa dan menunggu hasil pemeriksaan petugas kesehatan untuk mengetahui penyebab kematiannya,” kata Herbet.
Herbet menjelaskan, Adi Santoso ditemukan tak bernapas oleh teman satu kamarnya di kapal pada Rabu pagi. Ia kemudian melaporkan hal itu kepada aparat kepolisian.
Setelah mendapatkan keterangan terkait penyakit Adi, aparat langsung melaporkan kejadian itu kepada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Timur. ”Uji usap dilakukan, tetapi hasilnya belum keluar,” ujarnya.
Petugas, lanjut Herbet, kemudian mengambil sampel seluruh awak kapal kargo tersebut dan langsung membawanya ke laboratorium di Sampit, Kotawaringin Timur. Belum bisa dipastikan apakah semuanya terpapar Covid-19.
Aparat keamanan juga menjaga kawasan pelabuhan agar memastikan seluruh anak buah kapal (ABK) tidak keluar dari kapal. ”Kami tidak mau mengambil risiko karena belum bisa dipastikan ini Covid-19 atau bukan. Jadi, lebih baik diisolasi dulu di kapal dan semua pihak setuju,” katanya.
Herbet mengungkapkan, pengambilan sampel, pemeriksaan saksi, dan evakuasi jasad Adi Santoso dilakukan dengan protokol Covid-19, yakni menggunakan alat pelindung diri hingga baju hazmat.
Sampai saat ini, di Kotawaringin Timur, sebanyak 4.147 kasus terkonfirmasi positif ditemukan dan setidaknya 137 orang meninggal dalam kondisi terpapar Covid-19. Sementara itu, untuk data Kalimantan Tengah, pada Rabu siang terdapat 322 kasus baru dalam 24 jam sehingga total seluruhnya mencapai 32.928 kasus positif Covid-19.
Jumlah kasus kematian bertambah 17 orang, yang didominasi Kota Palangkaraya dengan tujuh kasus meninggal dan totalnya mencapai 1.008 kasus kematian. Adapun kasus sembuh bertambah 294 kasus sehingga totalnya menjadi 28.529 kasus. Saat ini terdapat 3.391 orang yang dirawat karena Covid-19 atau bertambah 11 orang dari hari sebelumnya, Selasa (27/7).
Ketua Pelaksana Harian Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hadi menjelaskan, pihaknya mendorong tim satgas di kabupaten dan kota meningkatkan upaya pencegahan risiko kenaikan kasus di wilayah masing-masing. Salah satu caranya, menurut Erlin, dengan meningkatkan sinergitas antarinstansi dan tim yang bertugas.
”Kami mendorong agar wilayah yang zona kuning ataupun oranye dan merah itu bisa jadi zona hijau dengan tingkat penyebaran yang rendah,” kata Erlin.
Erlin menambahkan, dari hasil penilaian risiko kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Kalteng, terdapat tiga wilayah yang masuk kategori zona merah atau wilayah dengan risiko penyebaran yang tinggi. Ketiganya adalah Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
”Saya mengimbau kepada masyarakat agar memperketat penerapan protokol kesehatan dan turut menyukseskan pelaksanaan vaksinasi sebagai tuntunan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 ini,” kata Erlin.