Pembelian 3 ”Iso Tank” Oksigen dari Malaysia Segera Tiba di Pontianak
Pasokan oksigen yang dibeli dari Malaysia untuk Kalimantan Barat akan kembali tiba di Pontianak pada Rabu (28/7/2021). Kali ini, pasokan dari Malaysia sebanyak 3 ”iso tank”.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupaya memenuhi ketersediaan oksigen dengan membeli dari Malaysia. Oksigen ada yang tiba pekan lalu dan telah didistribusikan. Pasokan oksigen dari Malaysia dijadwalkan akan kembali tiba di Pontianak sebanyak 3 iso tank, Rabu (28/7/2021).
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menuturkan, hari ini (Rabu) Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura selaku Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kalbar beserta jajaran lainnya menerima pengiriman oksigen tahap kedua di Tebedu. Tebedu adalah wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan Entikong, Kabupaten Sanggau.
Oksigen yang diterima sebanyak 3 iso tank atau sekitar 45-48 ton yang setara dengan 7.500-8.000 tabung. Dengan demikian, sejauh ini oksigen yang dikirim dari Malaysia totalnya sudah sekitar 6-7 iso tank. Kebutuhan oksigen di seluruh Kalbar untuk perawatan Covid-19 antara 3.000 dan 3.500 tabung per hari.
Yang terpenting sekarang ketersediaan oksigen relatif aman.
”Pukul 14.00, dikirim dan kemungkinan pukul 20.00 atau 21.00 akan tiba di Pontianak. Semua oksigen yang tiba untuk keperluan medis, terutama memenuhi kebutuhan rumah sakit. Yang terpenting sekarang ketersediaan oksigen relatif aman,” kata Sutarmidji.
Pemerintah Provinsi Kalbar selalu mengupayakan ketersediaan oksigen mencukupi. Pihaknya akan mengupayakan hal itu melalui Konsulat Jenderal RI di Kuching, Sarawak, Malaysia, agar ada jalinan kerja sama dengan Malaysia dalam jangka panjang.
Sistem harian
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, rumah sakit umum daerah Kota Pontianak saat ini tidak ada stok oksigen. ”Jadi, sistemnya harian. Kebutuhan hari ini dipakai untuk hari ini saja dan tidak bisa menstok. Besoknya harus mencari lagi karena jumlah yang disuplai dibagi untuk rumah sakit yang ada di provinsi ini,” katanya.
Meskipun demikian, kebutuhan harian masih bisa terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan harian rumah sakit umum daerah Kota Pontianak, sudah ada komitmen dari beberapa pemasok oksigen. Ada yang bisa memasok 100 tabung ukuran 6 meter kubik per hari, ada juga yang situasional, yakni 30-40 tabung per hari. ”Pemasok hingga sejauh ini masih bisa menyediakan kebutuhan oksigen harian,” ujarnya.
Jika rumah sakit dipenuhi pasien, kebutuhan oksigen bisa mencapai 160 tabung per hari. Jika ingin aman, harus menyediakan 200 tabung per hari, tetapi tidak pernah tercapai. ”Biasanya, pukul 10.00, oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pontianak sudah kosong dan harus mencari lagi,” kata Handanu.
Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) RSUD Kota Pontianak per Rabu (28/7), ruangan unit perawatan intensif (ICU) dengan ventilator mencapai 81 persen. Sementara itu, BOR perawatan isolasi (non-ICU) sebesar 66,36 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar terkait kategori risiko kenaikan kasus Covid-19, per 25 Juli, Ketapang satu-satunya daerah yang masuk zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19. Sementara itu, 11 kabupupaten/kota lainnya zona orange (risiko sedang), antara lain Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Bengkayang dan Mempawah.
Daerah lainnya yang zona orange adalah Kabupaten Sanggau, Landak, Sambas dan Kubu Raya. Selain itu, Kota Pontianak dan Singkawang. Kemudian, terdapat dua kabupaten zona kuning (risiko rendah), yaitu Kabupaten Kayong Utara dan Melawi.
Adapun perkembangan kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar secara kumulatif hingga per 27 Juli sebanyak 23.975 orang. Sebanyak 18.698 orang (77,98 persen) di antaranya sembuh dan 603 orang (2,51 persen) meninggal. Kasus aktif 4.674 orang (19,49 persen).