Dapatkan Pasokan, Pemprov Kalbar Langsung Distribusikan Oksigen ke Kabupaten Kota
Pasokan oksigen dari Batam, Kepulauan Riau, tiba di Kalimantan Barat, Jumat (23/7/2021). Oksigen tersebut langsung didistribusikan ke rumah sakit di Pontianak dan sejumlah daerah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
HUMAS PEMPROV KALBAR
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (batik) saat meninjau oksigen di salah satu gudang distributor oksigen di Kota Pontianak, Jumat (23/7/2021).
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mulai mendatangkan oksigen dari Batam, Kepulauan Riau, bahkan Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit di beberapa daerah. Pasokan oksigen dari Batam telah tiba di Kalbar pada Jumat (23/7/2021) dan langsung didistribusikan ke rumah sakit di Pontianak dan sejumlah daerah.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Jumat (23/7/2021), mengatakan, oksigen yang didatangkan dari Batam sebanyak 4.000 tabung. Salah satu distributor langsung mendistribusikan oksigen untuk Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sekadau.
Sementara itu, oksigen yang didatangkan dari Kuching, Sarawak, Malaysia, diperkirakan bisa masuk ke Kalbar pada Jumat (23/7) atau Sabtu (24/7) pagi. Oksigen dari Kuching tersedia sekitar 3 iso tank atau sekitar 6.000 tabung yang diperkirakan mencukupi untuk dua hari.
”Artinya, sampai hari Senin (26/7) stok oksigen aman. Mudah-mudahan oksigen dari Jakarta juga ada yang masuk ke Kalbar sehingga pada hari Selasa (27/7) aman. Kebutuhan oksigen di Kalbar sekitar 3.000 tabung oksigen per hari,” ujarnya.
DINKES PROVINSI KALBAR
Pasokan oksigen yang tiba di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (4/7/2021).
Pemerintah Provinsi Kalbar akan kembali melobi Malaysia agar bisa mendapatkan 3 iso tank lagi oksigen. Upaya ini diharapkan bisa terus dilakukan hingga kondisi darurat (emergancy) melandai.
Menurut Sutarmidji, jika distribusi oksigen dari Malaysia bisa mencapai 14 iso tank atau 28.000 tabung dalam sepekan, stok oksigen aman. Akan lebih baik lagi jika ditambah pasokan dari Jakarta. ”Saya inginnya stok oksigen di Kalbar 10 hari aman,” ujarnya.
Jangan sampai oksigen habis baru melapor bahwa oksigen habis.
Kalbar selama ini mengalami kelangkaan oksigen karena peningkatan kasus Covid-19. Sebagai gambaran, satu orang pasien Covid-19 yang ada di ruang intensive care unit (ICU) dalam satu hari satu malam memerlukan setidaknya lima tabung oksigen.
Gubernur Kalbar kembali mengingatkan agar manajemen rumah sakit mengantisipasi ketersediaan oksigen sebelum stok habis. ”Jangan sampai oksigen habis baru melapor bahwa oksigen habis,” ungkap Sutarmidji.
Kompas
Perkiraan kebutuhan oksigen per pasien Covid-19 berdasarkan tingkat keparahan kilinis.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, secara terpisah, mengatakan, kondisi ketersediaan oksigen di Pontianak yang darurat karena stok menipis. Ia berharap beberapa hari ke depan bisa terpenuhi dengan masuknya oksigen dari Kuching, Sarawak, Malaysia, kemudian dari Jakarta dan Batam.
”Semoga dengan kedatangan oksigen dari berbagai wilayah tersebut cukup signifikan mengatasi kekurangan oksigen di Pontianak. Setidaknya bisa mengatasi kebutuhan beberapa hari atau beberapa pekan ke depan,” kata Edi.