Distribusi Oksigen ke Sejumlah Daerah Terkendala Keterbatasan ”Iso Tank”
Distribusi oksigen di sejumlah daerah terkendala keterbatasan ”iso tank” untuk mengangkut oksigen cair. Sejauh ini, sejumlah perusahaan swasta dan badan usaha milik negara bersedia membantu penyediaan oksigen.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sejumlah perusahaan produsen oksigen berkomitmen menyuplai kebutuhan oksigen di sejumlah daerah untuk membantu perawatan pasien Covid-19. Namun, distribusinya terkendala keterbatasan iso tank untuk mengangkut oksigen cair dalam jumlah besar.
PT OKI Pulp & Paper Mills di Sumatera Selatan merupakan salah satu perusahaan yang telah mendistribusikan oksigen cair ke sejumlah daerah, seperti Jambi, Lampung, dan Jawa Barat. Beberapa daerah lain juga telah mengajukan bantuan pasokan oksigen dari perusahaan Sinar Mas Group tersebut.
”Produksi oksigen cair kami cukup banyak. Tetapi, saat ini sangat terkendala iso tank. Kalau tersedia seperti Pemerintah Provinsi Jabar, setelah oksigen habis bisa langsung kembali ke Sumsel untuk mengambil lagi,” ujar Managing Director Sinar Mas Saleh Husin, Rabu (28/7/2021). Hal itu diungkapkannya dalam diskusi daring ”Jabar-Indonesia 1 Nafas: Apresiasi Donasi Oksigen untuk Warga Jabar”.
Saleh mengatakan, pihaknya mampu memproduksi 1.200 ton oksigen cair per bulan. Jumlah tersebut dapat mengisi sekitar 1 juta tabung oksigen dengan volume 1 meter kubik. Pihaknya siap menyuplai kebutuhan oksigen ke sejumlah daerah.
Menurut dia, kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan demi mengendalikan pandemi Covid-19, salah satunya membantu pasokan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit.
”Kalau (pemerintah) daerah punya iso tank, bisa langsung ke sana (Sumsel). Manajemen sudah memutuskan produksi oksigen disumbangkan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah sehingga membantu pasien Covid-19 yang berjuang di rumah sakit untuk sembuh,” ujarnya.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya juga mendukung pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Selama pandemi, layanan pengisian oksigen diberikan secara gratis.
Pemerintah tidak dapat menangani pandemi ini sendiri. Perlu kolaborasi dan bergotong royong dengan semua pihak, termasuk dari korporasi
”Kami sudah mendistribusikan oksigen ke sejumlah daerah, seperti Jabar, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Semoga bantuan ini bisa menolong banyak orang di tengah pandemi,” ucapnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi sejumlah pihak yang telah membantu menyediakan oksigen. Pihaknya menerima 85,8 ton oksigen cair dari PT OKI Pulp & Paper Mills, Sumsel, yang diangkut menggunakan empat iso tank, Rabu.
”Pemerintah tidak dapat menangani pandemi ini sendiri. Perlu kolaborasi dan bergotong royong dengan semua pihak, termasuk dari korporasi,” katanya.
Kamil mengatakan akan berupaya meningkatkan pasokan oksigen. Salah satunya menambah iso tank untuk memperbesar kapasitas penjemputan dari pabrik produksi oksigen. ”Kami baru punya empat iso tank. Empat unit lagi masih dalam pelayaran dari Kalimantan,” ujarnya.
Bantuan oksigen cair tersebut didistribusikan ke lima stasiun pengisian di Jabar, Rabu sore. Bukan hanya untuk kebutuhan rumah sakit, melainkan juga untuk pasien isolasi mandiri di rumah-rumah dan di tempat isolasi terpusat.
”Terdapat 2.000-an tabung oksigen yang siap dipinjamkan kepada pasien isoman. Sebab, banyak yang berpulang (meninggal) tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga di rumah (menjalani isoman),” katanya.