Ratusan Tenaga Kesehatan di Jayapura Terpapar Covid-19, Satu Puskesmas Ditutup
Tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di ibu kota Provinsi Papua meningkat drastis. Kondisi ini juga berdampak terhadap pelayanan kesehatan di 13 puskesmas di Kota Jayapura.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 185 tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Papua, positif Covid-19 pada Sabtu (24/7/2021). Bahkan, Puskesmas Kotaraja ditutup karena semua tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.
Di antara tenaga kesehatan yang terpapar, 98 orang bertugas di 13 puskesmas dan Rumah Sakit Ramela Muara Tami milik Pemerintah Kota Jayapura. Sementara 87 tenaga kesehatan lainnya bertugas di Rumah Sakit Dok II Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari memaparkan, kasus terbaru menimpa 27 tenaga kesehatan di Puskesmas Kotaraja dan Puskesmas Twano. Akibatnya, Puskesmas Kotaraja terpaksa ditutup karena seluruh tenaga kesehatan dan penunjangnya terpapar Covid-19. Meski tidak sampai menghentikan aktivitas, kondisi ini menyebabkan 12 puskesmas lainnya tidak beroperasi penuh.
”Penyebab banyaknya tenaga kesehatan di puskesmas yang rawan terpapar Covid adalah kelelahan. Mereka harus melayani ratusan warga untuk vaksinasi, pemeriksaan Covid, dan pelayanan kesehatan lainnya,” kata Sri.
Kota Jayapura termasuk 14 daerah di Papua yang masuk zona merah Covid-19. Kasus tertinggi terdapat di Papua, yakni 10.822 kasus. Hingga Rabu, warga yang masih positif tercatat 1.246 orang dengan angka kematian tertinggi, hingga 208 orang.
Sebagian yang positif dirawat di delapan rumah sakit dan satu tempat karantina terpusat. Persentase bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat perawatan untuk pasien Covid-19 sudah mencapai angka 98 persen.
Wakil Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura Silwanus Sumule mengatakan, 87 tenaga kesehatan terpapar Covid-19 selama tiga pekan terakhir. Dua orang di antaranya meninggal.
Ia mengungkapkan, banyak tenaga kesehatan rawan terpapar karena jumlah pasien Covid-19 yang ditangani meningkat drastis. Bahkan, persentase BOR sudah mencapai 100 persen.
”Saat ini kami terus memantau kondisi para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan bantuan alat pelindung diri bagi tenaga medis dan paramedis di Rumah Sakit Dok II,” paparnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Papua Donald Aronggear menyatakan, semua rumah sakit di Kota Jayapura yang menangani Covid-19 telah kolaps. Indikatornya, penggunaan tempat tidur yang telah melebihi 90 persen, minimnya pasokan oksigen, dan jumlah tenaga kesehatan yang terpapar semakin banyak.
Ia berpendapat, solusi utama adalah menegakkan protokol kesehatan secara ketat dan meningkatkan cakupan vaksinasi. Diharapkan warga tidak beraktivitas di luar rumah hingga kondisi kasus relatif terkendali.
”Satgas Covid-19 Kota Jayapura harus melakukan segala cara agar warga mematuhi protokol kesehatan. Cakupan vaksinasi harus ditingkatkan. Sebab, 90 persen warga yang terpapar itu belum divaksin,” kata Donald.