Pemkot Surakarta Hindari Kerumunan dalam Penyaluran Bantuan Sosial Tunai
Bantuan sosial tunai bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan mulai didistribusikan, Senin (26/7/2021). Penyaluran bantuan dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan mencegah kerumunan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Bantuan sosial tunai bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, bakal didistribusikan mulai Senin (26/7/2021). Penyaluran bantuan dilakukan lewat kelurahan. Protokol kesehatan juga bakal diterapkan dalam pemberian bantuan, terutama dengan mencegah kerumunan.
”Mulai Senin besok, BST (bantuan sosial tunai) akan didistribusikan di masing-masing kelurahan. Penyalurannya nanti difasilitasi Kantor Pos Indonesia,” kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (23/7/2021).
Bantuan tersebut berupa uang senilai Rp 600.000 untuk dua bulan. Selain itu, ada bantuan tambahan berupa beras 10 kg bagi setiap keluarga. Total sasaran penerima bantuan sekitar 63.000 keluarga. Datanya sudah sesuai dengan nama dan alamat.
Teguh menyadari, ada potensi terciptanya kerumunan sewaktu penyaluran bantuan. Sebab, kebiasaan warga penerima manfaat datang sepagi mungkin agar segera bisa menerima jatah bantuan. Padahal, sudah ada jadwal yang ditentukan demi menghindari potensi kerumunan. Untuk itu, dia berharap warga penerima manfaat mengambil jatah bantuannya sesuai jadwal.
Kepala Dinas Sosial Kota Surakarta Tamso mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan mekanisme khusus pengambilan bantuan tersebut. Bantuan yang sudah dikirimkan ke kelurahan bakal dibagikan selama beberapa hari. Apabila ada satu kelurahan yang jumlah penerima manfaatnya 400 orang, pembagian akan dilaksanakan selama empat hari.
”Jadi, jika ada 400 orang penerima bantuan, ini dibuat empat hari. Setiap hari ada 100 orang yang mengambil. Otomatis yang mengantre tidak terlalu banyak. Jadi waktunya diperpanjang,” kata Tamso.
Tamso menambahkan, penyaluran bantuan untuk kalangan difabel berbeda. Bagi kelompok tersebut, bantuan diantarkan langsung ke rumah masing-masing penerima manfaat guna mempermudah penerimaan bantuan.
Selain itu, Pemerintah Kota Surakarta juga menyiapkan bantuan bagi warga terdampak pandemi Covid-19, yang tidak terjangkau bantuan dari pemerintah pusat. Para calon penerima manfaat diajukan oleh sejumlah organisasi perangkat daerah, seperti Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta.
Menurut pendataan awal, total jumlah penerima yang diajukan dari sejumlah organisasi perangkat daerah itu sekitar 43.000 orang. Para penerima terdiri dari pedagang kaki lima, pedagang pasar, juru parkir, hingga pelaku seni budaya. Mereka ada yang penduduk Kota Surakarta, ada pula yang bukan. Semuanya akan difasilitasi mengingat sehari-hari beraktivitas di kota tersebut.
Tamso mengungkapkan, penyisiran data penerima manfaat masih berlangsung. Pihaknya ingin memastikan tidak ada penerima bantuan ganda. Harapannya agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran.
”Ini sedang dalam proses verifikasi. Apakah nanti ada yang double atau tidak. Misalnya, sudah ada yang dapat PKH (Program Keluarga Harapan), itu tidak bisa,” kata Tamso.
Selanjutnya, Tamso mengungkapkan, jumlah anggaran yang dialokasikan juga masih dalam pembahasan. Menurut rencana, bantuan yang diberikan berupa bahan pokok senilai Rp 250.000 per bulan. Pemberian bantuan berlangsung selama tiga bulan. Mulai dari Agustus hingga Oktober. ”Pendistribusian ke masyarakat diharapkan bisa beralngsung secepatnya. Kemungkinan awal Agustus sudah bisa didistribusikan,” kata Tamso.