Bansos Tunai bagi 907.616 Penerima di DKI Mulai Disalurkan
Penerima BST dapat langsung melakukan penarikan melalui mesin ATM Bank DKI terdekat atau memanfaatkan layanan nontunai melalui JakOne Mobile.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sosial DKI mulai menyalurkan bantuan sosial tunai atau BST tahap kelima dan keenam. Namun, penyaluran baru dilakukan kepada 907.616 penerima dari total 1.007.379 penerima yang terdata lantaran Dinas Sosial masih melakukan pemadanan data.
Premi Lasari, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, melalui keterangan tertulis, Selasa (20/7/2021), menjelaskan, penyaluran BST tersebut dilakukan mulai Senin (19/7/2021) bekerja sama dengan Bank DKI. Adapun besaran BST yang diterima masyarakat sama seperti BST sebelumnya, Rp 300.000 per bulan.
”BST tahap kelima dan keenam ini adalah BST bulan Mei dan Juni 2021, diberikan dengan nilai Rp 300.000 setiap bulannya. Sehingga total yang diberikan sekaligus dua bulan berjumlah Rp 600.000 untuk setiap penerima,” kata Premi.
Di tengah pandemi Covid-19, kami sangat menganjurkan kepada penerima BST agar dapat memanfaatkan layanan nontunai yang telah kami sediakan melalui JakOne Mobile.
Seperti diketahui, untuk penyaluran BST pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di DKI Jakarta ada 1.805.216 keluarga penerima manfaat. Sebanyak 1.007.379 keluarga penerima manfaat ini mendapat penyaluran BST melalui Bank DKI dengan anggaran dari APBD Pemprov DKI Jakarta. Sisanya 797.837 penerima manfaat menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial yang menyalurkannya lewat PT Pos Indonesia.
Untuk penyaluran BST oleh Pemprov DKI Jakarta pada BST tahap kelima dan keenam pekan ini, belum semua 1.007.379 keluarga penerima manfaat akan menerima bantuan. Itu karena Dinas Sosial masih melakukan pemadanan sejumlah data penerima BST Pemprov DKI dengan data penerima BST Kementrian Sosial. Jadi, untuk sementara penyaluran BST dilakukan kepada 907.616 keluarga penerima manfaat.
”Sementara dilakukan top up kepada 907.616 keluarga penerima manfaat. Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan,” ucap Premi.
Premi mengatakan, proses pemadanan data dilakukan agar tidak terdapat data ganda pada penerima BST. Apabila ada data yang sama antara data Dinsos DKI dan Kemesnos, secara otomatis penerima bantuan tersebut tidak akan mendapatkan BST dari Pemprov DKI karena sudah mendapatkan BST dari Kemensos.
”Proses pemadanan ini memerlukan waktu sehingga kami mohon masyarakat bisa bersabar. Jika memang terdapat duplikasi dengan data penerima BST Kemensos, penerima bantuan tersebut akan secara otomatis tereliminasi,” katanya.
BST tersebut disalurkan kepada masyarakat yang berada di lima wilayah kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Rinciannya, Jakarta Pusat sebanyak 50.526 keluarga penerima manfaat (KPM), Jakarta Utara sebanyak 181.367 KPM, Jakarta Selatan sebanyak 142.029 KPM, Jakarta Timur sebanyak 457.250 KPM, Jakarta Barat sebanyak 73.948 KPM, dan Kepulauan Seribu sebanyak 2.496 KPM.
Penerima BST dapat langsung melakukan penarikan melalui mesin ATM Bank DKI terdekat. Meski demikian, Premi mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun dan tetap menjaga protokol kesehatan.
”Tetap patuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker, bawa hand sanitizer, jaga jarak, dan jangan berkerumun,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini melalui keterangan tertulis menanggapi pemberitaan terkait padatnya antrean penarikan uang BST di ATM Bank DKI mengimbau para penerima BST untuk dapat memanfaatkan layanan transaksi nontunai melalui JakOne Mobile yang disediakan Bank DKI.
”Di tengah pandemi Covid-19, kami sangat menganjurkan kepada penerima BST agar dapat memanfaatkan layanan no tunai yang telah kami sediakan melalui JakOne Mobile. Jadi, tidak perlu ke ATM dan berkerumun yang dapat memicu penyebaran Covid-19,” kata Herry.
Untuk masyarakat DKI Jakarta yang sudah terdaftar sebagai penerima BST dan punya ATM Bank DKI, Herry meminta masyarakat bisa menyimak tata cara registrasi dan pengaitan ke rekening. Masyarakat penerima diminta mengunduh aplikasi JakOne Mobile di Google Playstore atau AppStore, membuka aplikasi JakOne Mobile, dan memilih menu daftar.
Setelah itu, silakan pilih dan klik setuju. Selanjutnya, penerima bisa memilih pilihan tidak punya rekening, mengisi data dengan lengkap lalu pilih lanjut. Pilih hanya uang elektronik JakOne Pay, lalu konfirmasi pembukaan E-Wallet JakOne Pay.
”Akan ada notifikasi kode OTP, yang akan dikirim ke pesan SMS, sehingga pastikan Anda memiliki pulsa. Masukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS ke nomor telepon Anda dan pendaftaran selesai. Silakan masuk lagi ke aplikasi dengan PIN JakOne Mobile yang telah Anda buat,” katanya.
Meski begitu, bagi penerima BST yang ingin tetap melakukan pengambilan uang tunai di ATM, Bank DKI juga telah menyediakan lebih dari 1.000 mesin ATM di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Adapun untuk penyaluran BST tahap kelima dan keenam ini, Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp 604 miliar. Setiap keluarga penerima manfaat mendapat penyaluran Rp 600.000 sebagai rapelan dari BST tahap kelima dan keenam yang tertunda pada Mei dan Juni lalu.
Premi melanjutkan, apabila kartu ATM hilang, penerima BST dapat melakukan pemblokiran terlebih dahulu dengan menghubungi Call Centre Bank DKI di nomor telepon (021) 1500351. Kemudian, penerima BST membuat surat keterangan kehilangan dari kantor kepolisian setempat, setelah itu barulah membuat laporan permohonan buku dan kartu ATM tabungan bansos Jakarta yang baru di kantor layanan Bank DKI terdekat.
Jika terdapat penyalahgunaan bantuan saat pencairan ataupun penyaluran bantuan sosial, masyarakat dapat mengadukannya ke Dinas Sosial melalui aplikasi JAKI, kanal CRM Pemprov DKI Jakarta (media sosial @DKIJakarta), situs web Corona.jakarta.go.id, atau menghubungi Call Centre BST 021-22684824.