Vaksinasi di Surabaya Cukup Daftar lewat Rukun Tetangga
Pemerintah Kota Surabaya terus memberikan kemudahan kepada warga yang ingin divaksin dengan cara cukup mendaftar melalui rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW).
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Surabaya meminta warga ”Kota Pahlawan” yang belum divaksin segera mendaftar melalui rukun tetangga (RT) atau rukun wilayah (RW) setempat. Berdasarkan data tersebut, puskesmas akan menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, Kamis (22/7/2021), menyebutkan, hingga sekarang, dari 2,9 juta jiwa penduduk kota ini, sudah hampir 50 persen, yakni 1,6 juta orang, yang telah menerima vaksin. Setiap hari ditargetkan bisa memberikan vaksin kepada 30.000 orang sehingga target pada September paling tidak sudah 70 persen warga Surabaya menerima vaksin bisa terpenuhi.
Lokasi vaksinasi juga tidak hanya di semua puskesmas, tetapi juga sekolah untuk siswa, juga beberapa instansi dan lembaga, antara lain Polrestabes Surabaya, pusat perbelanjaan, dan gedung pertemuan.
Bahkan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak bekerja sama dengan Pemkot Surabaya setiap hari menggelar vaksinasi drive thru. Dengan sistem itu, peserta tanpa turun dari kendaraan sehingga proses vaksinasi lebih cepat dan protokol kesehatan terjaga karena tanpa ada kerumunan.
Informasi terkait jadwal, tempat, dan vaksin pertama atau kedua juga semakin membanjiri media sosial serta grup-grup media sosial oleh penyelenggara, antara lain puskesmas, polrestabes, dan pusat perbelanjaan.
Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir bahkan meminta penyelenggara vaksinasi memberikan informasi lebih gencar kepada warga agar proses vaksinasi di Surabaya segera tuntas. ”Masyarakat perlu terus diberi kemudahan untuk mendapatkan vaksin sehingga informasi soal jadwal dan tempat, termasuk dosis, digencarkan lagi,” katanya.
Kian gencar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pandemi global Covid-19 telah menyebabkan rangkaian disrupsi dalam tatanan kehidupan. Berbagai upaya preventif ditempuh pemerintah, salah satunya pelaksanaan vaksinasi.
Masyarakat perlu terus diberi kemudahan untuk mendapatkan vaksin sehingga informasi soal jadwal dan tempat, termasuk dosis, digencarkan lagi. (Jhonny Edison Isir)
Maksud dari vaksinasi adalah salah satu upaya menekan angka kesakitan dan kematian akibat virus korona sehingga Indonesia bisa segera bebas dari pandemi Covid-19. Kendati vaksin tidak 100 persen bisa melindungi seseorang dari infeksi virus korona, Khofifah menegaskan, vaksinasi yang dilakukan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala berat dan komplikasi akibat Covid-19.
Oleh karena itu, jika masyarakat memiliki kesempatan untuk vaksin sebaiknya tidak menunda dan segera dilakukan. Jangan pedulikan berita bohong mengenai vaksin yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat yang sudah divaksin tidak euforia berlebihan sehingga abai dengan protokol kesehatan. Masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Menerapkan 5M, tambah Khofifah, harus atas dasar ingin melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain dari paparan Covid-19, bukan sekadar karena takut didenda atau alasan lain.
Hingga kini, warga Jatim yang sudah mendapat vaksin yakni vaksin dosis pertama 7.198.253 orang dan vaksin kedua 2.761.748 orang. Di Jatim, warga yang sudah vaksin pertama 22,62 persen dan kedua baru 8,68 persen. Daerah yang paling masif melakukan vaksinasi terhadap warga, selain Kota Surabaya juga Kabupaten Jombang.