Tenaga Kerja untuk ”Homestay” di Mandalika Mulai Disiapkan
Pemerintah Provinsi NTB mulai menyiapkan sekitar 1.000 tenaga kerja yang akan ditempatkan di 300 ”homestay” di kawasan penyangga Mandalika. Hal itu untuk mendukung pelaksanaan kegiatan besar, seperti ajang MotoGP.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Berbagai persiapan terus dilakukan untuk menyambut ajang internasional yang direncanakan berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satunya tenaga kerja yang akan ditempatkan pada ratusan homestayatau penginapandi kawasan penyangga Mandalika.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Gde Putu Aryadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021), mengatakan, pada tahap awal dibutuhkan sekitar 1.000 tenaga kerja untuk ditempatkan di 300 homestay yang tersebar di kawasan penyangga Mandalika, mulai dari Lombok Tengah hingga Lombok Timur.
Jumlah kebutuhan tenaga kerja itu, kata Gde, berdasarkan asumsi setiap homestay membutuhkan tiga hingga empat karyawan. Posisinya mulai dari tata graha (housekeeping), resepsionis (front office), dan bagian teknik (engineer).
Gde menambahkan, homestay tersebut akan menjadi akomodasi untuk mendukung berbagai ajang baik nasional maupun internasional di KEK Mandalika.
Oleh karena itu, menurut Gde, sebelum ditempatkan di homestay yang ada, para tenaga kerja itu akan mendapat pelatihan kerja berbasis kompetisi. Pelatihan dilakukan di Balai Latihan Kerja Internasional Lombok Timur serta Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) NTB, juga kalangan profesional di industri homestay.
”Tahap pertama pelatihan akan dilaksanakan pertengahan bulan Juli ini dengan total jam pelajaran 80-160 jam,” kata Gde.
Menurut Gde, selain kompetensi, pelatihan yang diberikan akan berbasis penempatan. Artinya, para tenaga kerja tersebut sudah memiliki spesifikasi kemampuan sesuai kebutuhan di homestay atau industri.
Tahap pertama pelatihan akan dilaksanakan pertengahan bulan Juli ini dengan total jam pelajaran 80-160 jam.
Kepala BLK Internasional Lombok Timur Sabar menambahkan, untuk mempersiapkan tenaga kerja yang akan mendukung homestay di kawasan Mandalika, mereka menyiapkan sembilan paket pelatihan tambahan tahun ini.
Kejuruannya meliputi housekeeping,front office, e-commerce, engineering, dan barista. Pelatihan itu meliputi kemampuan teknis (hard skill), kemampuan nonteknis (soft skill), peningkatan kemampuan (upskilling), dan pelatihan kemampuan baru (reskilling).
Sementara kejuruan lain, seperti engineering, yang juga dibutuhkan di homestay. Menurut Sabar, sudah ada 16 orang yang lulus dengan sertifikat kompetensi. Total ada sekitar 800 orang yang membutuhkan sertifikat kompetensi dan akan mengikuti pelatihan.
Pembangunan Mandalika
KEK Mandalika merupakan salah satu dari lima destinasi superprioritas yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah. Kawasan yang berada sekitar 20 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok ini akan menjadi lokasi penyelenggaraan ajang besar, seperti World Superbike pada November 2021 ini serta Balap MotoGP pada Maret 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, menurut Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro, pembangunan Jalan Kawasan Khusus (JKK) Mandalika telah mencapai 78,6 persen, yang mencakup pengaspalan main track dan service road.
JKK adalah nama yang dipilih karena jalur ini bersifat multifungsi. Tidak hanya untuk ajang Superbike atau MotoGP, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.
Pengerjaan main track telah menyelesaikan aspal lapis pertama atau disebut AC-base sepanjang 4,31 kilometer dari total 4,31 kilometer. Sementara untuk service road telah teraspal 7,5 kilometer dari 8,12 kilometer.
Service road adalah jalan layanan yang terletak di sisi main track yang berfungsi sebagai pelayanan darurat untuk mengakomodasi sejumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan, termasuk pebalap saat keluar lintasan. Jalur ini juga dapat diakses oleh operator balapan dan ambulans.
Sejak awal, pelaksanaan ajang MotoGP semula dijadwalkan dilaksanakan pada akhir 2021. Akan tetapi, merebaknya pandemi membuat Dorna selaku penyelenggara dan Federasi Sepeda Motor Internasional menundanya ke Maret 2022.