Kabupaten Temanggung Bakal Tetapkan Satu Rumah Sakit Khusus Covid-19
Pemerintah Kabupaten Temanggung akan menetapkan satu rumah sakit khusus Covid-19. Dengan upaya tersebut, penanganan pasien Covid-19 dapat dilakukan lebih optimal dan tidak mengganggu pasien penyakit lain.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berencana menetapkan satu rumah sakit khusus bagi penanganan pasien Covid-19. Selain mengoptimalkan pelayanan pasien, upaya ini juga dilakukan agar penderita berbagai penyakit lain bisa tetap terlayani dengan baik.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Agung Prabowo saat ditemui, Rabu (14/7/2021). Rumah Sakit khusus Covid-19 tersebut akan dipilih dari tiga rumah sakit yang selama ini biasa menerima pasien Covid-19. Tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, dan Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluya.
Setelah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19, kebijakan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan penambahan fasilitas, sarana prasarana, dan penambahan tenaga dari kelompok sukarelawan. ”Kami juga akan merekrut tenaga sukarelawan untuk berbagai tugas terkait penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit,” ujarnya.
Seiring peningkatan kasus Covid-19 sejak Juni, rata-rata tingkat keterisian RSUD Temanggung, RS PKU Muhammadiyah, dan RSK Ngesti Waluya selalu lebih dari 90 persen. Kebanyakan pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala sedang hingga berat.
Berdasarkan data perkembangan kasus pada Selasa (13/7/2021), total jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Temanggung 8.084 orang. Adapun jumlah pasien yang menjalani perawatan 766 orang. Dari jumlah itu, 229 pasien pasien bergejala klinis dirawat di rumah sakit, sedangkan 537 orang lain tanpa gejala menjalani isolasi mandiri di rumah.
Khusus bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah, Pemerintah Kabupaten Temanggung memberikan bantuan pangan yang telah dialokasikan Rp 20 juta per desa per kelurahan. Seiring peningkatan kasus dan jumlah pasien isolasi mandiri, bantuan dana tersebut juga akan ditambah.
Kabupaten Magelang
Sementara itu, di Kabupaten Magelang, rata-rata tingkat keterisian empat rumah sakit yang biasa menerima pasien Covid-19 selama Juni dan Juli selalu di atas 70 persen. Pada Selasa (13/7/2021) malam, rata-rata tingkat keterisian rumah sakit bahkan mencapai 90,32 persen.
Adapun total tempat tidur yang tersedia di empat rumah sakit tersebut 155 tempat tidur yang terdiri dari 135 tempat tidur di bangsal isolasi dan 20 tempat tidur di bangsal unit perawatan intensif (ICU)/high care unit (HCU). Empat rumah sakit tersebut adalah RSUD Muntilan, RSD Merah Putih, RS Aisyiyah Muntilan, dan RS Syubbanul Wathon.
Menyikapi peningkatan kasus dan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Magelang akan segera menambah jumlah tempat tidur di RSD Merah Putih. ”Dalam waktu dekat, 27 tempat tidur akan ditambahkan di RSD Merah Puith,” ujarnya.
Pada Selasa (13/7/2021), di Kabupaten Magelang tercatat penambahan 357 pasien Covid-19 baru yang tersebar di 19 kecamatan. Jumlah kasus baru terbanyak terdapat di Kecamatan Secang, yakni 47 orang.
Nanda mengatakan, Pemerintah Kabupaten Magelang saat ini juga telah menyiapkan tiga tempat untuk isolasi mandiri terpusat, yaitu Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) di Kecamatan Salaman, RSD Candi Umbul di Kecamatan Grabag, dan RSD Bukit Menoreh di Kecamatan Salaman. Pada kondisi mendesak, RSD Bukit Menoreh juga akan disiapkan sebagai rumah sakit darurat Covid-19.