Penularan Covid-19 di Banyumas dinilai masih tinggi meski ada penurunan. Namun, penularan pada anak-anak perlu diwaspadai karena dalam dua pekan terakhir setidaknya ada 10 anak terkonfirmasi Covid-19.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sedikitnya 10 anak di Banyumas, Jawa Tengah, terinfeksi Covid-19 dalam dua pekan terakhir. Secara umum, kasus penularan Covid-19 di Banyumas masih tinggi.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, lima anak tercatat terkonfirmasi positif Covid dirawat di RSUD Banyumas dan lima orang lainnya di RSUD Ajibarang. Dia mengatakan, tidak mengetahui pasti asal penularan. Namun, ada beberapa kasus, anak itu tertular dari orangtuanya.
”Fenomena ini baru terjadi 1-2 minggu terakhir,” kata Husein di Banyumas, Senin (12/7/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, jumlah anak terpapar Covid-19 berusia 1-18 tahun. ”Jumlah yang dirawat ada 10 anak-anak. Ada 1 kasus bayi meninggal tapi probable. Ada gejala Covid-19, tapi belum positif tes PCR,” kata Sadiyanto.
Hingga 11 Juli 2021, tercatat 13.446 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Banyumas. Sebanyak 12.152 orang di antaranya sembuh, 515 orang meninggal dunia. Tercatat masih ada 779 orang menjalani perawatan atau isolasi.
Menurut Husein, sejauh ini, penambahan kasus aktif masih tinggi. Dari sebelumnya 100 orang per hari menjadi 400 orang per hari. Namun, ia mengklaim kasus kematian cenderung turun. Dua hari lalu, tercatat ada 33 orang meninggal dunia, sehari kemudian menjadi 22 orang.
”Pagi ini saya cek yang meninggal ada 11 orang. Nanti pastinya pukul 21.00,” katanya.
Sementara itu, Pemkab Banyumas menyediakan anggaran Rp 3 miliar bagi 15.000 penerima bantuan yang terdampak Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat. Menurut Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyumas Widarso, sudah ada 30.000 orang yang mengajukan permohonan daring.
”Kini, kami sedang dalam verifikasi 10.000 data. Jangan sampai ada yang lolos atau nama seseorang ter-input dua kali,” kata Widarso.