RS Masih Krisis Oksigen, Pemkab Cirebon Jamin Pasokan
Sebagian besar rumah sakit di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih kekurangan oksigen medis. Tanpa tambahan pasokan, stok oksigen di beberapa RS hanya bertahan dua hari.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Rumah sakit di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih mengalami krisis oksigen medis. Bahkan, ketersediaan oksigen ada yang hanya bertahan dua hari ke depan. Pemerintah Kabupaten Cirebon menjamin pasokan oksigen segera datang.
Hingga Senin (12/7/2021) pagi, dinas kesehatan (dinkes) setempat mencatat, oksigen cair di sejumlah RS hanya bertahan dua hari ke depan. Kekurangan oksigen itu dialami RSUD Waled dengan kapasitas tangki 3.700 meter kubik, RS Permata (4.300 meter kubik), dan RS Mitra Plumbon (5.190 meter kubik).
Hal serupa terjadi untuk oksigen tabung. Di RSUD Arjawinangun, dari kebutuhan 100 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik per hari, hanya tersedia 50 tabung. Bahkan, RS Paru Sidawangi sama sekali tidak mempunyai stok oksigen. Padahal, keperluannya mencapai 100 tabung per hari.
Akibatnya, akhir pekan lalu, RSUD Arjawinangun dan RS Paru Sidawangi sempat menutup sementara layanan bagi pasien yang membutuhkan oksigen medis. ”Pelayanan tidak boleh tutup. RS tidak boleh menolak pasien dengan alasan tidak ada oksigen. Jadi, RS tetap menerima pasien,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Menurut Eni, kelangkaan oksigen terjadi seiring melonjaknya kasus Covid-19 dan tingginya okupansi ruang isolasi di RS. Tingkat keterisian ruang isolasi di sejumlah RS mencapai sekitar 90 persen. Angka ini jauh di atas batas ideal keterisian tempat isolasi, yakni 60 persen.
Meskipun RS mulai kekurangan oksigen sejak pekan lalu, Eni menampik gagal mengantisipasi masifnya permintaan oksigen. ”Mereka (RS), kan, di data masih ada (oksigen). Walaupun yang tabung habis, likuid masih ada,” ungkapnya.
Eni menambahkan, pihaknya telah membahas defisit oksigen bersama distributor dan manajemen RS. ”Sudah ada kesepakatan bahwa distributor akan memprioritaskan untuk (RS) Kabupaten Cirebon. Segera (ada pasokan oksigen), asal tabungnya pengadaan sendiri karena mereka tidak punya tabung lagi. Tabung sudah mahal,” katanya.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cirebon segera menandatangani nota kesepahaman dengan distributor terkait pasokan oksigen. ”Permasalahannya, oksigen ada, tabung enggak ada. Sekda (Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon) juga akan koordinasi dengan (Pemerintah Provinsi) Jabar atau kami langsung mengadakan pembelian (tabung),” paparnya.
Adapun terkait dugaan penimbunan tabung oksigen, Imron mengatakan, ”Pak kapolres (kepala polres) dan pak dandim (komandan kodim) juga akan menindak tegas. Apakah memang benar (penimbunan) itu ada atau tidak.”
Kepala Polres Kota Cirebon Komisaris Besar Arif Budiman mengatakan, sejauh ini belum ada indikasi penimbunan oksigen. Kekurangan oksigen, lanjutnya, terjadi karena banyaknya permintaan terhadap alat kesehatan itu, sedangkan stoknya terbatas.
Pihaknya pun ikut mengawal distribusi oksigen dari Cilegon dan Karawang. Jika ditemukan penimbunan oksigen, Arif menegaskan, ”Itu kami gas (tindak) habis, enggak pakai rem.”