Dua RS di Cirebon Sementara Tutup Layanan Terkait Oksigen Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun dan RS Paru Sidawangi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa menghentikan sementara layanan bagi pasien yang membutuhkan oksigen.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun dan RS Paru Sidawangi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menutup sementara layanan bagi pasien yang membutuhkan oksigen medis. RS rujukan pasien Covid-19 itu kekurangan pasokan oksigen.
Mulai Jumat (9/7/2021), RS Paru Sidawangi tidak menerima pasien baru yang penanganannya membutuhkan oksigen medis. ”Kami belum tahu sampai kapan (penutupannya),” kata Maman Surahman, Analis Humas RS Paru Sidawangi.
Rekanan sudah tidak sanggup lagi memasok. Kami ikut keteteran. (Maman Surahman)
Menurut Maman, selama pandemi Covid-19, pihaknya menerima pasokan 5 tabung oksigen cair atau setara 750 meter kubik per hari. Pihaknya juga mendapatkan 30 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik per tabung setiap hari.
Namun, saat ini sama sekali tidak ada tabung oksigen. Padahal, kebutuhan oksigen medis saat ini di RS Paru Sidawangi mencapai 50 tabung per hari. ”Rekanan sudah tidak sanggup lagi memasok. Kami ikut keteteran,” ungkapnya.
Padahal, tabung oksigen sangat vital bagi pasien, terutama yang terpapar Covid-19. Menurut dia, rata-rata pasien datang dalam kondisi buruk, sesak napas, sehingga membutuhkan oksigen.
”Di sini enggak ada yang meninggal karena kekurangan oksigen. Kami enggak mau itu terjadi seperti di rumah sakit lain. Jadi, lebih baik layanan ditutup sementara,” paparnya.
Apalagi, lanjut Maman, ruangan isolasi Covid-19 di RS milik Pemerintah Provinsi Jabar itu nyaris penuh. Data Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan menunjukkan, dari 61 tempat tidur, tersisa 8 unit yang masih kosong.
Bahkan, terdapat empat pasien mengantre di IGD hingga Jumat siang. ”Hampir setiap hari ada daftar tunggu (ke ruangan isolasi). Pihak manajemen masih berkoordinasi dengan pemda untuk memasok oksigen,” katanya.
Di RSUD Arjawinangun, manajemen telah menghentikan pelayanan rawat inap dan instalasi gawat darurat sejak Kamis (8/7/2021) hingga waktu yang belum ditentukan. Adapun pasien yang tidak memerlukan oksigen tetap dilayani.
Kami sampai pinjam tiga tabung oksigen di Puskesmas Plumbon saking penginnya menyelamatkan orang. (Budi)
Budi Supriyadi dari Humas RSUD Arjawinangun mengatakan, kekurangan oksigen terjadi mulai Kamis pagi. ”Kami sampai pinjam tiga tabung oksigen di Puskesmas Plumbon, saking penginnya menyelamatkan orang,” ujarnya.
Pasokan tabung oksigen datang pada Kamis siang. Namun, pada malam hari jumlahnya kembali menipis. ”Sampai tadi malam, masih ada stok satu tabung oksigen di IGD,” kata Budi yang tidak tahu detail kebutuhan oksigen di RSUD Arjawinangun.
Informasi yang diperoleh Kompas, terdapat pasien yang meninggal karena kekurangan oksigen. Namun, Budi menampik hal tersebut. ”Enggak ada yang meninggal karena kehabisan oksigen,” katanya.
Pada saat yang sama, pasien Covid-19 memadati RS di daerah barat Cirebon itu. Siranap mendata, dari 131 tempat tidur, terdapat 33 unit yang kosong. Namun, sebanyak 16 pasien masih mengantre mendapatkan ruangan isolasi di IGD.
Selain keterisian ruang isolasi Covid-19 yang terus meningkat, kasus positif juga melonjak. Pada Kamis (8/7), sebanyak 17.456 warga Cirebon terkonfirmasi Covid-19 secara kumulatif. Sebanyak 630 orang meninggal, 5.326 diisolasi, dan 11.500 orang sembuh.